Home / Rumah Tangga / Benih Terlarang Kakak Angkat / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Benih Terlarang Kakak Angkat: Chapter 101 - Chapter 110

128 Chapters

101. Kehangatan dar Wanita Lain

'Ray kita bisa ketemu lagi?'Setelah penjelasan Renata beberapa waktu lalu membuat hati suami Andhara tersebut luluh. Dia tidak lagi membenci Renata. Sekarang, hasratnya untuk meninggalkan Andara semakin kuat. Meski harus mengecewakan ibunya, Ray tidak peduli.Malam ink saat Anadara masih sibuk dengan pekerjaan rumahnya, Ray menerima pesan dari Renata. Perempuan itu mengajak bertemu. Untuk apa itu, dia belum tahu.Lama berpikir. Ray akhirnya membalas.'Ayo kita ketemu. Tempatnya mau kamu yang tentukan atau aku yang tentukan?''Aku saja. Kamu datang ke apartemenku ya, ada kejutan untukmu nanti.''Oke.'Baru saja Rai menghapus semua pesan agar Andara tidak memeriksa nanti, istrinya itu sudah beres dengan semua pekerjaannya.Seperti biasa kalau malam begini dan akan mencuci piring dan mengucek pakaian di mesin biar besok pagi tinggal menjemur dan masak untuk sarapan.Ray mendesah pelan, lalu berbaring memeluk guling. Andara ganti pakaian yang lebih layak. Bukan sex dress hanya pakaian ti
last updateLast Updated : 2024-01-27
Read more

102. Ketika Bersama Yugo

Gara-gara terlena dengan Renata, Ray lupa pulang. Dia buru-buru pergi setelah terbangun dari tidur yang lelap di kamar perempuan itu.Setibanya di rumah, dia sudah melihat Andara dengan mata merah. Antara menahan tangis dan marah sampai dia berekspresi sepeerti demikian."Dari mana saja kamu, Ray?"Ray membuang napas kasar. Dia melewati Andara begitu saja, lalu masuk kamar. Di mata istrinya, pria itu tidak lebih dari sekadar seorang pengecut. Hari ini dia tidak lebih dari sekadar pecundang.Andara mengikuti Ray lagi. Perempuan itu tahu kalau suaminya ini tidak akan kerja sampai malam jika ini adalah akhir pekan."Aku telepon kamu dari tadi, kamu nggak angkat. Apa susah buat kamu, Ray, ngasih tahu aku kalau nggak bakal ikut makan malam?" Andara masih protes. "Tahu kamu nggak akan pulang malam ini, lebih baik aku ke rumah ibuku.""Kamu bisa diam, nggak sih!" Ray kesal. Dia yang baru membuka kemjanya, jadi berbalik untuk menatap Andara tajam. "Kamu itu selalu saja membuatku merasa muak d
last updateLast Updated : 2024-01-27
Read more

103. Pergi untuk Selamanya

Andara pulang. Dia masih terngiang-ngiang dengan kemesraan Ray dengan seorang wanita yang belum diketahui siapa sosok itu.Ray belum pulang. Entah dia bekerja atau sednag bersenang-senang dengan wanita lain. Andara memilih untuk memebersihkan dirinya segera. Setelah itu, dia menatap pantulan dirinya di cermin.Andara memegang wajahnya. Dia perhatikan segala sisi. Bukan mau terlalu percaya diri, tapi wanita ini merasa kalau dirinya cukup cantik. Tidak kalah dengan wanita yang bersama Ray tadi. Kenapa suaminya bisa begitu bahagia ketika jalan bersamanya?Saat sedang memikirkan itu, Andara menerima telepon dari suster yang merawat ibunya."Mbak Andara, Ibu dari semalam mengigau terus. Dia mau Mbak pulang malam ini.""Apa?" Andara terkejut. "Ibu baik-baik saja, kan?""Kemarin agak demam, sekarang sudah turun. Tapi, napasnya sesak.""Saya ke sana!" Andara langsung menyambar baju dan juga tasnya. Sebelum pergi dia menghubungi Ray. Dicobanya berkali-kali tidak dijawba. Tidak masalah kalau
last updateLast Updated : 2024-01-27
Read more

104. Marah dan Menyesal

Setelah pemakaman, Andara menyendiri di rumah ibunya. Suasana terasa hening dan suram. Semua kegembiraan dan tawa yang biasanya mengisi rumah ini seolah-olah hilang seketika, digantikan oleh rasa duka yang mendalam. Rumah yang biasanya penuh dengan suara dan keceriaan kini terasa sepi dan sunyi. Suara-suara kecil seperti detik jam dinding atau bunyi langkah kaki di luar sana menjadi sangat terdengar. Setiap detik tampak berjalan lambat, seolah waktu sendiri merasakan duka bagi Andara."Ibu, maafin aku." Hati Andara seperti ditusuk-tusuk rasa sakit. Sendirian dia menangis, tanpa Ray. Pria itu sudah menghancurkan hatinya hingga berkeping-keping. Dia menumpahkan semua kesedihannya merasa bersalah karena selama ini, sudah salah. Andara selalu menuruti apa kata Ray. Bahkan, ketika dia ingin hanya berdua saja dalam rumah tangganya, Andara menurut. Dia pikir, sebagai istri memang sudah sewajibnya patuh pada suami. Tapi, Ray ... tidak bisa menghargai bakti Andara padanya.Ketika mereka per
last updateLast Updated : 2024-01-27
Read more

105. Setelah Sendiri Lantas, Apa?

Ray telah menuduh Andara berselingkuh dengan Yugo dan dia sudah memaki Ancara dengan begitu kejam.Peremluan itu merasa dipermalukan dan dikhianati oleh orang yang dia cintai."Tega kamu, Ray, menuduhku begitu!" kata Andara dengan mata berkaca-kaca. Suaranya penuh dengan rasa sakit dan kekecewaan.Ray terdiam sejenak seolah menyadari betapa mendalam luka yang telah dia torehkan pada hati istrinya itu. Dia mencoba menjelaskan alasan-alasannya tetapi kata-kata tersebut hanya membuat situasi semakin buruk.Ray telah membuat Andara menutup pintu hatinya.Hari-hari berikutnya menjadi sangat sulit bagi mereka berdua. Mereka hidup dalam suasana tegang; percakapan ringan menjadi perdebatan sengit dan malam-malam tenang menjadi pertengkaran panjang.Andara merasa terluka dan malu. Dia merasa seperti semua mata di kantor menatapnya, berbisik tentang tuduhan Ray. Dia tidak bisa fokus pada pekerjaannya dan setiap kali bertemu dengan Yugo dia tidak kuat menunjukkan wajahnya lagi.Sampai pada bata
last updateLast Updated : 2024-01-27
Read more

106. Apa Pantas Begini?

Andara menatap Yugo yang semakin menjauh. Wajahnya tampak sedikit bingung dan kecewa. Junior, geleng-geleng."Jangan tersinggung dengan kakakku." Suami Mahes yang juga atasan Andara di kantor mencoba mencairkan suasana. "Kakakku orangnya memang begitu."Andara memalingkan wajahnya untuk melihat Junior. "Saya nggak tersinggung, Pak."Andara menunjuk Mahes. "Ini istri Bapak?"Junior langsung dengan bangga mengenalkan Mahes istri atau bisa juga dibilang satu-satunya wanita yang mendampingi dia dari 0."Cantik, kan?" Dia menyimpulkan senyum.Mahes mencubit perut suaminya. Dia serius, bilang kalau tidak lagi mengatakan hal ini."Aku Mahes!" Mahes mengenalkan diri.Andara menyambut uluran tangan itu. "Saya Andara, Bu."Mahes menolak dipanggil ibu. "Panggil Mahes saja, ini kan diuar kantor. Lagian, saya juga umurnya mungkin sama dengan Mbak Andara.""Dia baru 24." Junior seolah berbisik saat mengatakan umurnya. Itu berarti 2 tahun di bawah umur Andara sekarang.Mengalihkan perhatiannya dari
last updateLast Updated : 2024-01-29
Read more

107. Dia Bukan Mahes

Maura masih sakit hati karena Ray tidak bisa mempertahankan rumah tangganya dengan Andara, tiab-tiab putranya itu malah datang memabwa Renata ke rumahnya."Tante …." Renata hampir menyalami tangan ibunya Ray tersebut, tapi dengan cepat Maura menepis tangannya.Situasi yang Ray pikir akan aman-aman saja sekarang malah tidak sesuai dengan dugaannya."Mau apa kalian ke sini?" tanya Maura dingin."Aku mau kenalin Mama sama Renata."Maura mengangkat tangan. "Kamu nggak perlu lakukan itu, Ray. Mama sudah kenal dia."Renata hanya bisa mengepal tangan menahan malu karena keberadaannya di sini tidka diterima."Ma!""Mama sakit kepala!" Maura menyela omongan anaknya. "Kalau kamu nggak ada urusan lagi di sini lebih baik pergi saja. Mama nggak mau diganggu."Renata menggigit bibirnya, membiarkan Maura menunggalakan mereka begitu saja di ruang tamu.Mau tidak mau, Ray mengajak Renata untuk keluar duku dari rumahnya."Sorry." Laki-laki itu menghela nafas panjang begitu duduk di mobil. "Aku nggak n
last updateLast Updated : 2024-01-29
Read more

108. Pergilah, Ini Sudah Terlambat

Ray memutuskan akan menikahi Renata. Meski masih ada sedikit kebimbangan dalam hatinya. Ya ... bisa dibilang Ray sedang galau sendiri karena di satu sisi dia masih memikirkan Andara dan Renata mulai protes soap itu.Ray akan mewujudkan simbol cinta itu dalam bentuk cincin.Untuk menemukan cincin yang sempurna, sore ini Ray akan datang ke toko perhiasan langganannya siang ini.Semoga saja dia bisa memilih ukuran cincin yang pas.Omong-omong, selera Renata itu bagaimana, ya? Apakah dia lebih suka sesuatu yang sederhana atau mewah? Apakah dia lebih suka emas putih atau emas kuning? Apakah dia menyukai batu permata tertentu?Dia ingin memberikan kejutan. Jika bertanya dulu pada Renata maka rencananya bisa gagal.Modal nekat, Ray langsung pegi ke toko perhiasan untuk melihat sendiri cincin yang pertunangan yang bagus. Dia yakin tahu bagaimana selera wanita itu. Setidaknya dulu enam tahun mereka sudah bersama.Tiba di toko yang dipilih, Ray bertemu dengan pramuniaga dan mereka berdiskusi se
last updateLast Updated : 2024-01-29
Read more

109. Undangan Untukmu

"Ambil cincin itu!" Pria di depan Andara ini menegaskan, matanya menatap dengan intensitas yang nyaris tak tertahankan.Andara menatap cincin itu sebentar. "Aku nggak mau menerima cincin ini, pergilah!" Perempuan itu menegaskan. Wajahnya tegang, jika Ray bisa menilai."Sesombong itu kamu sekarang menolak cincin dariku!" Ray menyuarakan kekecewaannya, menambah lapisan emosi yang sudah rumit dalam pertemuan tersebut.Andara hanya memelotot. Paginya seketika terasa suram. Udara terasa lebih berat dari biasanya, menekan setiap kali dianbernapas.Perempuan itu mengunci pintu rumah, lalu melenggang keluar."Andara!"Andara mencebik. "Mau kamu apa, Ray!" Dia menahan langkahnya, berbalik untuk memelotot pada laki-laki itu."Berani sekali kamu tanya begitu!" Ray menyusulnya. Andara menatapnya, Ray merasakan kegelisahan dalam dirinya yang tidak bisa dijelaskan. campuran antara rasa marah, terhina, dan dia sedang mengharapkan wanita itu mau kembali padanya.Ray menatap Andara dengan tatapan y
last updateLast Updated : 2024-01-29
Read more

110. Dia Akan Menemani

Beberapa minggu setelah itu .... Andara kepikiran dengan ancaman Ray. Dia tidak mau dihina terus menerus dihina mantan suaminya apalagi diremehkan. Tapi, dia juga tidak sanggup untuk mengajak Yugo ikut campur dalam masalah ini. Makan siang pun rasanya tidak berselera. "Ngelamun terus!" Irena menegur. Kebetulan siang ini mereka dapat kesempatan makan siang bersama. "Masih kepikiran sama mantan suami?" Andara tersenyum tipis. "Ngapain aku masih mikirin itu." Irena menyuapkan bakso bakar ke mulutnya. "Ada masalah lagi?" Andara mengangguk. "Ray mengundangku ke pernikahannya dengan Renata." "Kapan?" "Minggu depan." Andara menjawab lesu. Sebenarnya, dia juga masih kepikiran dengan mantan ibu mertuanya yang masih selalu baik, bahkan berharap Andara bisa balikan lagi dengan Ray. Irene mencebik. "Nggak sampai satu tahun langsung mau nikah lagi." Andara menipiskan bibir. Ada hal yang tidak pernah Andara ceritakan yaitu tentang perselingkuhan Ray dengan Renata. "Cinta mereka sudah lebi
last updateLast Updated : 2024-01-29
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status