Semua Bab Terjerat Pernikahan Kilat dengan Sang Miliarder: Bab 191 - Bab 200

541 Bab

Bab 191

Mirna yang sudah ditolak, langsung bicara dengan agak blak-blakan. Dimas melirik Amel dengan sedih, menunggu wanita itu mengambil tindakan untuk membela dirinya."Bibi Mirna, Dimas sudah banyak membantuku untuk membuka toko ini. Dia juga bisa dianggap sebagai setengah dari pemegang saham toko makanan penutupku.""Amel, jadi kamu bermaksud untuk menolak Bibi?" tandas Mirna dengan ekspresi yang terlihat sangat terluka.Amel berada dalam dilema. Bibi Mirna sudah memperlakukannya dengan baik sejak lama dan sudah menganggapnya seperti putrinya sendiri. Jika sekarang Amel menolak Bibi Mirna, bukankah dia terlalu tidak berperasaan?"Bibi Mirna, bagaimana mungkin aku menolakmu? Kalau toko makanan penutupku mempekerjakan pegawai, pasti akan membutuhkan lebih banyak dana operasional. Bagaimana kalau Bibi berinvestasi sedikit di saham lebih dulu? Tunggu sampai toko makanan penutupku menjadi lebih besar, Bibi bisa berinvestasi lebih banyak lagi, bagaimana?" tawar Amel yang ragu-ragu sejenak sebelu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-27
Baca selengkapnya

Bab 192

Amel menggelengkan kepala sambil berkata, "Nggak usah."Setelah selesai berbicara, Amel mengambil dua piama dari lemari, lalu buru-buru berlari ke kamar mandi.Saat melihat ekspresi panik Amel, Dimas menggelengkan kepala dengan penuh sayang, lalu tersenyum sembari berkata, "Istriku sangat imut!"Amel berendam dengan nyaman di bak mandi, membuatnya langsung merasa jauh lebih rileks. Meskipun menjalankan toko makanan penutup itu melelahkan, dia merasa semua itu sepadan.Amel baru saja selesai mandi ketika dia menerima telepon dari Lili. Dia pun menjawab telepon, "Bu, kalian belum tidur?""Ayahmu sedang mendiskusikan suatu topik dengan murid andalannya di telepon. Amel, kudengar Bibi Mirna bilang kalau dia berencana menginvestasikan sejumlah uang lagi pada toko makanan penutupmu?" tanya Lili dengan ragu.Meski Mirna berasal dari keluarga kaya, dia sangat berhati-hati dalam berinvestasi."Ya, Bibi Mirna datang ke toko makanan penutup kami hari ini. Dia melihat kalau bisnis toko makanan pen
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-28
Baca selengkapnya

Bab 193

"Kamu sangat bodoh, nggak tahu apa-apa." Dimas mengeluarkan kata-kata ini dengan gigi terkatup."Pak Dimas, apa maksudmu? Kenapa aku nggak tahu apa-apa?""Sebagian besar orang yang kamu atur hari ini membeli banyak makanan penutup dengan jenis yang sama segera setelah mereka masuk. Tujuan mereka bisa terlihat dengan sangat jelas. Siapa pun dengan mata yang tajam akan tahu apa yang sedang terjadi. Kalau kamu nggak bisa menangani hal semacam ini dengan baik, aku jamin gajimu bulan depan akan aku potong," kata Dimas dengan nada dingin. Setelah itu, dia langsung menutup telepon.Entah kenapa, Dimas merasa Irfan menjadi jauh lebih bodoh setelah tidak berada di sampingnya.Di sisi lain, Irfan mengentakkan kaki dengan penuh penyesalan. Saat itu, dia hanya berpikir untuk menyuruh orang-orang membeli semua kue yang ada di toko makanan penutup tanpa memertimbangkan aspek ini.Saat Dimas kembali ke kamar tidur, dia menemukan bahwa Amel sudah tertidur. Dia pun berjingkat ke tempat tidur, lalu deng
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-28
Baca selengkapnya

Bab 194

Begitu keluar, Dimas membuka payungnya, lalu menggoyangkan lengannya yang memegang payung untuk memberi isyarat agar Amel memeluknya."Kita berdua harus lebih dekat agar nggak basah." Dimas memegang payung, lalu memiringkannya ke arah Amel, membuat bahunya sendiri menjadi basah."Bukannya kita punya dua payung? Sebaiknya kita pakai payung masing-masing agar nggak ada yang basah."Dimas menggelengkan kepalanya sembari berkata, "Nggak apa-apa kalau aku basah. Selama aku ada di sini, aku akan memegang payung untukmu."Pasangan muda yang sedang dimabuk cinta itu berjalan bersama di bawah hujan. Hal ini juga merupakan momen yang bahagia dan romantis."Oke, janji ya." Amel mengingat kata-kata Dimas.Saat duduk di dalam mobil dan melihat gerimis di luar, Amel merasa sangat nyaman."Oh ya, nanti kamu bisa memarkir mobilmu di perempatan depan. Di sana nggak jauh dari toko makanan penutupku, hanya berjarak beberapa langkah saja. Hari ini hujan, pasti ada banyak orang yang naik taksi ke tempat ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-28
Baca selengkapnya

Bab 195

Lidya bahkan tidak punya waktu untuk sarapan. Dia mengganti sepatunya dan hendak pergi keluar. Namun, Andi bergegas mendekat, meraih lengan Lidya, lalu bertanya, "Apa yang terjadi dengan toko makanan penutup kakakku sampai kamu terburu-buru ke sana? Apakah perlu bantuanku?"Melihat betapa cemasnya Lidya, Andi khawatir kalau membiarkan wanita itu pergi sendirian. Dia ingin ikuti bersama Lidya ke toko Amel."Ketika kakakmu ke sana hari ini, dia menemukan bahwa semua jendela di tokonya hancur. Aku harus pergi ke sana untuk melihat apa yang terjadi." Lidya mengatakan yang sebenarnya pada Andi dengan wajah serius.Andi pun langsung memutuskan untuk pergi bersama Lidya dan berkata, "Nggak bisa, aku harus ikut pergi bersamamu. Aku mau lihat siapa yang berani menindas kakakku."Setelah selesai berbicara, Andi membuka pintu, lalu berlari keluar dengan marah. Lidya segera menyusul pria itu sambil membawa payung.Amel melihat kekacauan di pintu toko. Pecahan kaca yang berserakan di lantai membuat
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-28
Baca selengkapnya

Bab 196

Amel memeluk lengan Lidya, lalu bersandar di bahu wanita itu dan berkata dengan manja, "Terima kasih, Lidya sayang. Berapa biaya untuk mengganti dua kaca ini, juga kamera pengawasnya? Aku akan mentransfer uangnya padamu."Ketika mendengar ini, Lidya memelototi Amel dengan tidak senang dan berujar, "Heh, kenapa aku merasa kamu jadi sangat sungkan padaku setelah menikah? Kenapa sekarang kamu peduli sekali dengan masalah uang? Jangan lupa, aku sudah berinvestasi di toko ini. Bukankah hal yang wajar untukku mengganti dua kaca dan memasang kamera pengawas?""Tentu, tentu. Kalau begitu, aku nggak akan mentransfer uangnya padamu." Keduanya saling memandang dan tersenyum."Oh ya, Lidya, cepat cobalah. Ini adalah resep makanan penutup yang baru aku buat beberapa hari terakhir ini. Kue ini akan dipajang di etalase hari ini. Cobalah dan katakan padaku bagaimana rasanya."Andi yang sepertinya diabaikan oleh kedua wanita itu hanya bisa berdiri diam dengan tatapan kosong."Kak, kalian mengabaikanku
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-29
Baca selengkapnya

Bab 197

Tidak lama setelah Andi pergi, Lidya juga pulang karena ada urusan yang harus diselesaikan.Amel meletakkan produk baru yang dia buat di etalase yang paling mencolok. Karena dia khawatir produk baru itu tidak begitu disukai, dia hanya membuat 10 buah saja. Jika produk ini terjual dengan baik, Amel akan membuat lebih banyak di masa depan.Meski pelanggan hari ini tidak sebanyak kemarin, sesekali masih ada orang yang datang berkunjung dan membeli sesuatu.Sekarang sudah hampir jam lima. Makanan penutup di toko juga hampir terjual habis."Amel, sepertinya toko makanan penutupmu milikmu ini cukup populer." Saat Amel sedang membersihkan kaca, tiba-tiba terdengar suara familier dari pintu.Amel menoleh, lalu melihat bahwa itu adalah Kak Billy."Kak, bagaimana bisa kamu punya waktu untuk datang ke sini?" Amel merasa sedikit terkejut."Aku dengar dari Pak Gibran kalau kamu membuka toko makanan penutup. Jadi, aku datang ke sini untuk memberi dukungan padamu. Begitu aku masuk, aku bisa melihat m
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-29
Baca selengkapnya

Bab 198

"Kak Billy, hati-hati di jalan," kata Amel sambil tersenyum canggung.Begitu Billy meninggalkan toko makanan penutup, Dimas duduk di bangku dengan ekspresi tidak senang."Kenapa dia ada di sini?" tanya Dimas dengan ekspresi tidak puas sambil mengangkat kepalanya."Kak Billy mengetahui dari ayahku kalau aku membuka toko makanan penutup, jadi dia datang untuk mendukungku," kata Amel sesuai dengan kebenarannya."Karena dia datang ke sini untuk mendukungmu, kenapa dia nggak segera pergi setelah membeli kue? Tadi aku melihat kalian berdua mengobrol dengan gembira," kata Dimas dengan wajah datar, terlihat sangat cemburu.Melihat ekspresi marah Dimas, Amel tidak bisa menahan tawa. Kemudian, dia berujar, "Lihatlah, nggak banyak pelanggan yang datang pada jam ini. Jadi, Kak Billy mengobrol sebentar denganku. Kenapa kamu jadi cemburu?"Dimas mendengus dingin, lalu memalingkan muka. Dia membalas, "Aku memang cemburu. Kamu bahkan masih ingat kalau dia suka makan sandwich."Amel menyentuh dahinya t
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-29
Baca selengkapnya

Bab 199

"Oke." Pemilik toko daging itu juga orang yang baik. Dia langsung menyetujuinya."Apa kamu yakin kita hanya membeli beberapa potong daging saja?" Dimas memandang Amel dengan penuh tanda tanya."Sebenarnya, kalau kita makan hotpot, daging apa pun rasanya sama saja. Lebih hemat kalau kita membeli beberapa potong daging saja. Meskipun sekarang kita sudah menghasilkan sedikit uang, kita tetap harus berhemat. Mungkin saja kita akan membutuhkan banyak uang di masa depan," kata Amel dengan rasional."Istriku benar-benar orang yang pandai mengatur keuangan. Hanya saja, aku merasa bersalah. Saat bersamaku, kamu bahkan harus berhemat untuk sekadar makan hotpot saja." Dimas menunduk, wajahnya terlihat sangat sedih.Amel berinisiatif menghibur Dimas dengan lembut, "Jangan merasa bersalah. Kalau kita bekerja keras, hidup kita pasti akan menjadi lebih baik."Setelah membeli semuanya, keduanya pun pulang. Begitu mereka sampai, mereka melihat Lili dan Gibran sedang berdiri di depan pintu.Setelah mobi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-29
Baca selengkapnya

Bab 200

Namun, apa yang dikatakan Dimas sebenarnya bertentangan dengan keinginannya sendiri. Dia sangat ingin memiliki buah hati dengan Amel sesegera mungkin. Dengan kekayaannya yang sesungguhnya, membesarkan seratus anak pun bukan masalah bagi mereka.Hanya saja, mengingat Amel masih belum siap mental untuk ini, Dimas bersedia menghormati keinginan Amel dan menunggu.Ketika mendengar ini, Lili berkata dengan alis berkerut, "Dimas, Ibu mengatakan ini tanpa maksud lain. Dua tahun lagi kamu sudah berusia 32 tahun. Bukankah ini sudah agak lambat? Pada saatnya nanti, kalian mungkin nggak bisa mendapatkan anak meski menginginkannya. Kenapa nggak memanfaatkan waktu saat aku dan ayahmu masih muda dan sehat? Kalian bisa secepatnya punya anak dan kami akan membantu kalian merawatnya." Lili sudah tidak sabar untuk menggendong cucu.Lili sudah sepenuhnya mengalahkan Mirna dalam hal menikahkan putrinya. Jika dia bisa memiliki cucu pada saat ini, Mirna mungkin tidak akan memiliki kesempatan untuk mengejarn
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-30
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1819202122
...
55
DMCA.com Protection Status