"Lakimu? Angkat, angkat! Aku mau dengar suaranya?" Bu Diana heboh sendiri."Ibu. Bentar ya, aku angkat dulu." Kiara menempelkan ponselnya di telinga. "Assalamualaikum, Bu," sapanya ketika telepon sudah terhubung.[Wa'alaikumsalam, Sayang. Kamu masih cuti atau sudah kembali kerja, Nak? Ayahmu ingin bertemu. Bisa luangkan waktu sebentar saja untuk ke rumah sakit?]Ada rasa sesak di dada saat mengingat ayahnya. Sejak menikah, dirinya belum pernah sekalipun menjenguk. Ada rindu yang bergulung-gulung di dalam jiwanya. Namun apa mau dikata, Kiara sekarang bukan lagi gadis bebas. Dia memiliki suami dan setiap langkanya harus mendapat ridlo dari suaminya. "Kia sudah ke sekolah, Bu. Nanti Kita izin dulu sama Mas Sam ya, Bu. Semoga Kita bisa mengusahakan datang. Salam buat ayah."[Iya, Nak. Kamu harus izin sama suamimu. Karena bagaimanapun dialah walimu sekarang. Kalau dia nggak mengizinkan nggak apa-apa. Nanti biar ibu yang memberi pengertian pada ayahmu]Tetes
Read more