"Putri! Kamu ngapain?"Teriakan Arya menyentak Putri dari lamunannya hingga pisau buah yang sudah dalam genggaman, jatuh ke lantai beralas karpet bulu. Sigap, Arya langsung menghampiri Putri dan memeluk tubuh ramping itu dalam dekapannya. Hati Arya yang biasanya keras, kini dipenuhi emosi yang dalam. "Sweetheart, ada aku di sini, jangan menanggungnya sendiri, tolong... ."Detik ini, perasaan Arya terhadap Heru campur aduk. Disatu sisi dia benci dengan pria itu karena tak bisa diandalkan pada saat sulit, namun di sisi lain dia juga senang. Peluangnya untuk mendekati Putri, jadi terbuka lebar. "Putri, kamu dengar aku? Jangan menanggungnya sendirian."Bahu ringkih dalam dekapannya makin bergetar disertai isak tangis yang menghebat. "Tapi... aku sudah lelah Arya. Aku... mau menyerah saja. Rasanya... hidupku selalu kembali ke titik nol.""Tidak, kamu tak begitu. Kamu hebat."Sebisa mungkin, Arya berusaha
Last Updated : 2024-03-17 Read more