All Chapters of Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca: Chapter 71 - Chapter 80

973 Chapters

Bab 71

"Kamu takut merusak nama baikku atau takut Hendra tahu aku sedang membantumu?"Sisca langsung menjawab dengan jujur, "Aku takut semuanya. Dia membenciku, kamu adalah teman baiknya. Kalau kamu membantuku, mungkin dia akan marah padamu karenaku. Pak Billy, orang sepertiku nggak pantas untuk dibantu."Billy dengan cemas berkata, "Di sini hanya kita berdua, kamu nggak perlu begitu sungkan denganku. Sejujurnya, aku lebih suka kamu memanggilku Kak Billy. Panggilan Pak Billy terdengar sangat asing."Sisca tidak mengatakan apa pun, dia hanya tersenyum dengan pasrah.Sisca selalu merasa menjaga jarak dengan kenalan Hendra adalah hal yang bagus."Sisca, kamu jangan menyalahkan dirimu. Kami semua tahu kalau enam tahun lalu kamu mengkhianati Hendra karena ibumu. Saat itu, kamu hanya punya dua pilihan antara keluarga dan cinta. Kalau aku jadi kamu, aku pun belum tentu bisa membuat pilihan sebaikmu. Jadi, itu bukan salahmu.""Mungkin aku juga hanya bisa menghibur diriku dengan cara ini agar nggak me
Read more

Bab 72

Hendra membalikkan badannya dan langsung meninggalkan atap gedung.Dia tidak membalikkan kepalanya lagi .......Setelah selesai mencari udara segar, Sisca pun kembali ke Departemen Penjualan.Rekan kerja wanita yang berada di samping Sisca mendorong bahunya sambil berkata, "Aku nggak nyangka kamu begitu kuat, walaupun terlihat sangat kurus."Sisca dengan kebingungan berkata, "Apa?""Apa kamu nggak baca obrolan grup? Perusahaan sudah mengeluarkan pengumuman peringatan untukmu. Tapi, kenapa aku merasa selalu ada orang yang mengklarifikasi untukmu?"Sisca mendengar dengan kebingungan, dia pun baru buka pesan obrolan grup WhatsApp.Seluruh obrolan grup perusahaan sangat menggemparkan.Pengumuman yang dikirim oleh admin grup."Sisca Limanta dari Departemen Penjualan menendang klien atas nama Elvis Tio perihal pembelaan diri. Perlakuan kasar ini adalah tindakan yang tidak didukung. Akan tetapi, karena ini adalah pelanggaran pertama, maka itu diberikan peringatan satu kali. Bagi semua karyaw
Read more

Bab 73

"Sisca melahirkan anaknya Kak Hendra? Bagaimana mungkin .... Dasar wanita sialan! Dia pasti menjebak Kak Hendra!"Kristin menjadi semakin marah setelah mengetahui rahasia ini.Dia memegang gelas bir dengan erat seakan-akan mau menghancurkannya.Sisca pasti berencana untuk menggunakan anak itu sebagai alat untuk kembali bersama Kak Hendra dan memaksa Kak Hendra untuk menikahinya!Kristin tidak akan membiarkan Sisca berhasil .... Anak itu tidak seharusnya hidup di dunia ini!"Sisca tidak berhak melahirkan anaknya Kak Hendra!"Kristin merasa kesal hingga hampir menghancurkan gigi belakangnya."Syuuh!"Dia mengibaskan tangannya dan menjatuhkan semua koktail di meja jatuh ke lantai.Sungguh menjengkelkan!...Sisca sibuk seharian hingga jam tujuh malam baru selesai kerja.Langit malam hari di musim kemarau Kota Aroha baru menjadi gelap pada waktu ini.Ketika Sisca naik bus melewati sebuah mal, iklan di layar besar itu menarik perhatiannya.Itu adalah iklan promo enam tahun Grup SY.'Tanggal
Read more

Bab 74

Angel memiringkan kepalanya berpikir sebentar, kemudian menjawab, "Mungkin ... hari Sabtu!"'Mungkin hari Sabtu nanti Paman Tampan punya waktu!'Nancy pun pulang setelah makan kue.Angel mandi dulu, kemudian duduk di tempat tidurnya sambil bermain tablet.Saat Sisca pergi mandi, Angel langsung menggunakan jam tangan kecilnya untuk menghubungi seseorang bernama "Paman Tampan".Telepon pun terhubung dengan cepat."Halo, Angel?"Angel dengan terkejut berkata, "Wah! Paman, kali ini aku belum bilang namaku, kenapa kamu tahu ini aku?"Hendra menjawab dengan nada bercanda, "Orang yang berani menggangguku di tengah malam nggak banyak. Kamu termasuk salah satunya."Angel bukan pertama kali menghubungi Hendra.Namun, tidak disangka Hendra pun menyimpan nomor Angel."Katakanlah, ada apa? Apa kamu mimpi buruk lagi?"Hendra sedang bekerja, tapi saat mendapat telepon dari Angel, dia segera menghentikan kerjaannya dan menanyakannya dengan serius."Paman, apakah Sabtu ini kamu ada waktu?""Kenapa?" ta
Read more

Bab 75

Grup SY segera merayakan ulang tahun yang ke-6.Pada Jumat pagi, Sisca mendapatkan sebuah hadiah berisi terusan cantik dan sepasang sepatu hak tinggi.Rekan-rekan kerjanya langsung mengelilinginya dan menjadi kepo."Cantik sekali! Ini terusan merek Chanel! Gaun yang sangat mahal! Sisca, penggemarmu royal sekali!""Jangan-jangan dari Tuan Elvis? Apa dia masih belum menyerah?""Aku pernah melihat sepatu hak tinggi perak merek Jems, model dengan kancing mutiara ini seharga 40 juta per pasang! Sisca, penggemarmu hebat sekali!"Di dalam kotak pun terdapat sebuah kartu ucapan."Malam ini pakai yang lebih cantik dan jangan mempermalukanku. Dari Nancy yang mencintaimu."Saat membuka kotak itu, Sisca langsung tertawa sambil berkata, "Ini bukan dari penggemar, ini dari teman baikku.""Serius? Teman sebaik apa ini?!""Sisca, teman baikmu ini pasti sangat kaya, 'kan? Dia royal sekali bisa memberikan baju terusan Chanel dan sepatu hak tinggi merek Jems ....""Dari mana kamu mengenal teman sekaya in
Read more

Bab 76

Semua orang langsung tertawa setelah mendengar kata-kata Zayn, suasana perjamuan malam ini pun langsung menjadi meriah.Sisca dan Nancy berdiri bersama di bawah panggung.Sisca menyenggol Nancy dengan pundaknya sambil berkata, "Pak Zayn begitu menarik, kenapa kamu nggak tertarik padanya?"Nancy langsung meliriknya sambil berkata, "Dia adalah orang yang berbeda ketika di rumah. Terkadang ada orang yang kelihatannya ramah di luar, sebenarnya jati diri mereka sangat dingin. Tapi, terkadang ada orang yang kelihatannya dingin, sebenarnya memiliki jati diri yang ramah. Contohnya seperti Pak Hendra?"Sisca langsung menjawab, "Kamu memang mengerti cara untuk saling menyakiti."Zayn lanjut memberikan kata-kata sambutan di atas panggung."Meskipun malam ini Pak Hendra nggak memberikan pidato, acara malam ini tetap harus dibuka oleh Pak Hendra! Kami sudah menyiapkan sebuah kejutan, nanti lampu sorot akan berhenti di seorang wanita dan wanita itu akan berdansa dengan Pak Hendra sebagai acara pembu
Read more

Bab 77

Sisca mengerucutkan bibirnya.Dia tersenyum palsu sambil berkata, "Apakah Pak Zayn mengundangku?""Kenapa kalau memaksa? Apa kamu mau menuntutku?""Aku nggak bisa mengalahkan Pak Zayn."Sisca bukanlah orang kurang kerjaan yang akan menuntut Zayn karena sebuah tarian.Zayn dengan mulutnya yang sadis berkata, "Baguslah kalau kamu tahu diri."Sisca melirik Hendra yang sedang berdansa dengan Nancy, lalu seolah-olah menyadari sesuatu, dia pun tersenyum sambil berkata, "Apa Pak Zayn cemburu karena Nancy berdansa dengan pria lain?""Apa kamu nggak merasa pemandangan teman baikmu berdansa dengan mantan pacarmu terlihat aneh?""Aku berdansa dengan teman baiknya mantan pacarku, bahkan suaminya temanku, ini lebih terlihat aneh."...Mereka masing-masing memiliki kekurangan sendiri, jadi saling mengejek juga tidak berguna.Zayn sejam zaman kuliah sudah tidak menyukai Sisca, dia pun berkata, "Jangan-jangan kamu berusaha keras untuk masuk ke Grup SY karena ingin kembali bersama dengan Hendra lagi?"
Read more

Bab 78

"Hendra, aku kembali ke pelukanmu lagi.""Berdansa juga disebut tarian wals. Apa kamu tahu apa makna dari kata wals?""Selama dua orang saling mencintai, meskipun berpisah untuk sesaat, mereka juga akan kembali bertemu, jatuh cinta dan menjadi sebuah lingkaran bulat lagi.""Hendra, aku mencintaimu selamanya."Bagi Hendra, kata-kata manis Sisca ini hanyalah omong kosong di saat itu.Tidak ada satu pun kata yang tulus.Sisca mengatakan akan mencintainya selamanya, tapi yang terjadi malah dikhianati.Seorang pengkhianat seharusnya jatuh ke dalam neraka.Musik pun berhenti.Keindahan masa lalu hanya tertinggal di masa itu.Hendra melepaskan tangannya dengan cuek sambil berkata, "Kamu memanfaatkan temanmu untuk mendapatkan kesempatan berdansa di acara pembuka? Sisca, apa ini taktikmu untuk menjebakku lagi?""Kalau itu menurut Pak Hendra, maka aku nggak tahu harus berkata apa lagi."Sisca memang orang yang "diuntungkan" dalam hal ini.Sisca berdiri di tengah kerumunan melihat bayangan Hendra
Read more

Bab 79

Seluruh tubuh Sisca bergetar ketika dikurung antara dada Hendra dan dinding.Rasa basah dan panas di sisi telinga membuat Sisca tidak bisa mengabaikannya.Sisca menggigit bibirnya dengan erat agar tidak mengeluarkan suara."Apakah kamu sedang membalas Kimiko?"Menggunakan cara ini untuk membalas pengkhianatan Kimiko terhadap Hendra.Tangan besar Hendra sangat berani!Hendra menundukkan kepalanya dan menggodanya dengan serius, lalu menjawab dengan nada cuek, "Kenapa kalau ya? Kenapa juga kalau bukan?""Jangan di sini ...."Tempat ini hanya dibatasi oleh sebuah pintu dan Kimiko mungkin saja bisa mendengar gerak-gerik di luar.Sisca adalah seorang pemalu, dia tidak bisa tenang seperti Hendra yang terlihat baik-baik saja melihat tunangannya selingkuh dengan pria muda.Kimiko dan selingkuhannya bersembunyi di dalam lorong pintu darurat, melainkan Hendra dan Sisca berdiri di luar pintu darurat.Semua orang berkumpul di dalam aula dan jarang ada orang yang bisa berjalan ke ujung koridor. Terk
Read more

Bab 80

Sisca terdiam.Dia tidak bisa menjawabnya.Kalau Kimiko hanya selingkuh karena gegabah sesaat mungkin masih ada kesempatan untuk diampuni.Akan tetapi, kesalahan Sisca sudah diberikan hukuman seumur hidup oleh Hendra....Sisca berjongkok di dalam ruang panel listrik selama beberapa saat dan keluar setelah menenangkan dirinya.Ketika dia berjalan ke teras, dia melihat halaman perusahaan yang dipenuhi dengan kembang api.Pesta kembang api besar-besaran terlihat sangat spektakuler.Ketika Sisca berdiri di teras, ponselnya tiba-tiba berdering.Dia mendapat telepon dari Billy."Selamat ulang tahun, Sisca.""Terima kasih, Pak Billy.""Kamu ... kamu ada di mana? Kulihat Hendra juga nggak ada di sini, apa kalian ... sedang bersama?""Oh, aku sedang di teras. Pesta kembang api sudah dimulai dan aku nggak sedang bersama Pak Hendra."Billy langsung menjadi tenang, dia pun berkata, "Oh, kembang api! Kamu tunggu aku, ya. Aku segera ke sana."Cahaya kembang api menyebar di mana-mana seakan-akan sep
Read more
PREV
1
...
678910
...
98
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status