All Chapters of Dikhianati Kekasih, Dinikahi Bos Galak: Chapter 121 - Chapter 130

141 Chapters

Bab 120 : Mencari Keberadaan Khayra

“Pak Kaivan?” Sunny cukup terkejut saat melihat Kaivan di lobby kantornya. Tadi dia mendapat panggilan kalau ada tamu untuknya. Sunny terkejut melihat pakaian yang dikenakan Kaivan, masih memakai setelan pakaian pasien hanya tertutup jaket. “Sunny, apa kamu tahu Khayra dan Adit pergi ke mana?” tanya Kaivan to the point. Sunny mengernyitkan dahinya di sana. “Saya tidak tahu, Pak.” Sunny dapat melihat kebingungan di wajah Kaivan. “Sejak anda mengalami kecelakaan, Khayra sudah tidak masuk kerja. Menurut pak Adit, Khayra sedang masa duka. Lalu satu minggu yang lalu, tiba-tiba saja kami diberitahu kalau pak Adit dan Khayra mengundurkan diri dari perusahaan.” “Apa?” Kaivan sangat terkejut di sana. “Sebenarnya ada masalah, Pak? Kenapa Pak Adit dan Khayra bisa bersama?” tanya Sunny tidak paham. “Apa kamu tahu, di mana Adit tinggal, atau hal yang berhubungan dengannya?” tanya Kaivan. Sunny menggelengkan kepalanya.
last updateLast Updated : 2024-03-13
Read more

Bab 121 : Rumah yang Terasa Hampa

“Selamat datang kembali, Tuan Kaivan,” sapa Erman saat Kaivan kembali ke rumah yang lama dia tinggalkan. Lyman menghentikan mobilnya di depan pintu rumah Kaivan. Sesuai keinginan Kaivan, mereka tidak kembali ke rumah sakit, melainkan mengantar Kaivan pulang ke rumahnya bersama Khayra. “Gue gak mampir,” ucap Lyman saat Kaivan melepaskan setbeltnya. “Lu istirahat saja, gue akan cari tahu keberadaan Ziya. Berharap dia tahu di mana keberadaan Khayra.” “Ya, baiklah. Kabari juga kalau Joel mendapatkan kabar,” ucap Kaivan. “Baiklah.” Kaivan menuruni mobil dan berjalan menuju pintu, sedangkan mobil Lyman sudah berlalu pergi meninggalkan area rumah Kaivan. Kaivan mendorong kedua pintu besar itu hingga terbuka lebar. Seketika siluet Khayra muncul di sana yang menyambut kedatangannya dengan senyuman lebar. “Mas .... “ Mendengar suara itu walau hanya khayalan, berhasil membuat dada Kaivan berdebar dan sesak
last updateLast Updated : 2024-03-15
Read more

Bab 122 : Takdir Ziya

“Akhirnya kamu mau makan juga, Nak,” seru Rossa duduk di kursi dekat Khayra yang sedang menikmati makanannya. “Bagaimana pun aku harus punya tenaga untuk bisa keluar dari sini,” jawab Khayra dengan sinis. Rossa tersenyum kecil melihat respon sinis Khayra padanya. Wanita itu menghela napasnya dan menatap lurus keluar jendela kamar. “Kamu tidak akan bisa melarikan diri dari sini. Pulau ini sekelilingnya adalah lautan luas dan Lohia sengaja memelihara binatang buas di sekitar pulau. Ditambah pulau ini merupakan pulau tersebunyi dan cukup sulit menjamahnya lewat jalur laut. Cara satu-satunya melarikan diri dari sini adalah lewat jalur udara dengan helikopter. Tetapi helikopter hanya dipakai oleh Nevan,” ucap Rossa. “Anda mengatakan hal itu, karena ingin membuatku menyerah dan tidak berpikir untuk kembali pada mas Kaivan?” tanya Khayra dengan penuh rasa kesal. “Bukan, bukan begitu,” ucap Rossa. “Mama hanya memberitahukan apa yang Mama t
last updateLast Updated : 2024-03-17
Read more

Bab 123 : Paket Misterius

“Van, gue ke halaman belakang, lu ke lantai atas,” ucap Joel. “Ya.” Kaivan naik ke lantai dua. Dia mendatangi rumah Anthoni Lohia yang di Tangerang bersama Joel dan anak buahnya. Sedangkan Lyman sedang pergi ke tempat Ziya berada. Kaivan memasuki setiap ruangan di besar dan luas di sana, tetapi tidak menemukan sesuatu yang menjadi petunjuk ke mana mereka pergi. Hingga langkahnya terhenti di salah satu pintu yang terkunci. Karena rasa penasaran, dia memaksa mendobrak pintu sekuat tenaga hingga terbuka lebar. Kaivan pun masuk ke dalam ruangan yang sangat gelap itu. Dia menyalakan lampu di ruangan dan betapa terkejutnya dia saat melihat setiap dinding penuh dengan foto candid Khayra. Bahkan saat foto Khayra bersamanya, wajah Kaivan di robek dengan pisau. “Psikopath sialan!” Kaivan sangat marah dan mencopot semua foto Khayra dengan penuh emosi. Itu adalah ruangan pribadi Adit, di sana banyak foto dan barang Khayra. Ada beberapa pena milik Khayra, ad
last updateLast Updated : 2024-03-18
Read more

Bab 124 : Datang Sang Penolong

“Bagus,” tawa Nevan saat melihat Khayra akhirnya menandatangani surat gugatan cerai. Nevan mengambil kertas di atas meja dengan senyuman sumbringah. Dia melirik ke arah Khayra yang terpaku di tempatnya dengan air mata yang sudah menetes membasahi pipinya. “Entah bagaimana reaksi mantan suamimu itu melihat pesan yang dikirim istrinya. Bukan kabar baik, tetapi malah gugatan cerai,” tawa Nevan. “Kamu jahat sekali, Nevan. Apa begitu senang menghancurkan hidup orang? Apa kalian sangat suka menindas wanita lemah?” pekik Rossa dengan kesal. “Ck, jangan berisik, Bibi. Harusnya Bibi merasa senang karena kini Bibi bisa bersama terus dengan putri kesayangan Bibi,” ucap Nevan. “Aku lebih baik tidak pernah bertemu lagi dengan Khayra, daripada dia harus masuk ke keluarga iblis ini!” teriak Rossa. “Berisik. Seret dia,” perintah Nevan. “Mau kamu bawa ke mana Mama? Aku sudah tanda tangan, sekarang lepaskan Mama!” cegah Kha
last updateLast Updated : 2024-03-19
Read more

Bab 125 : Berpegangan Tangan sampai Akhir

“Cepat tembak!” amuk Nevan karena anak buahnya masih tidak juga menembak Kaivan dan Khayra di depan mereka. Dor! “Agh!” Nevan meringis saat lengannya ditembak dari belakangnya. Saat itu semuanya anak buahnya langsung menoleh ke arah Nevan dan terkejut karena Nevan tertembak. Kesempatan itu digunakan Kaivan untuk mengambil senjatanya dan menembaki mereka sampai adu hantam. Khayra masih berdiri dengan terus memantau Kaivan yang berkelahi dengan para anak buah Nevan. Tidak sedikitpun Kaivan membiarkan salah satu dari mereka mendekati Khayra dan menodongkan pistol ke arah khayra. Khayra melihat Nevan merebut satu pistol dari anak buahnya dan akan menembak Kaivan yang sedang melawan tiga orang sekaligus. Khayra melihat sekeliling untuk mencari sesuatu sampai dia melihat vas bunga. Dia segera mengambil vas bunga itu dan melemparkannya ke arah Nevan. Dor! Kaivan menoleh ke sumber suara, ternyata tembakan Nevan meleset karena le
last updateLast Updated : 2024-03-20
Read more

Bab 126 : Penyelamatan Joel

“Kalian baik-baik saja?” tanya Lyman yang berlari dengan ngos-ngosan mendekati mereka. “Ya, kami baik-baik saja,” jawab Kaivan melihat Lyman. “Di mana yang lain? Bagaimana dengan Joel?” tanya Kaivan. “Helikopter menabrak tebing di dekat pulau. Kita ke kapal segera, pesawat tidak bisa mendarat di sini tapi Aldric sudah memberi sinyal di mana dia mendarat,” ucap Lyman lalu melihat ke arah Rossa. “Apa yang terjadi?” tanya Lyman. “Mama melindungiku tadi, kepalanya terbentur,” jawab Khayra. “Kita segera bawa Nyonya Rossa ke kapal. Di sana ada dokter, bukan?” tanya Kaivan. “Ada,” jawab Lyman. Kaivan akan membawa Rossa ke dalam gendongannya tetapi Lyman melarangnya. “Biar gue saja yang gendong. Luka lu kembali kebuka,” ucap Lyman dan membawa Rossa ke dalam gendongannya. Kaivan memegang tangan Khayra dan mereka berjalan menuju pantai. “Apa Joel baik-baik saja?” tanya Kaivan mengkhawatirkan kondisi sahaba
last updateLast Updated : 2024-03-21
Read more

Bab 127 : Kembali Pulang

Khayra dan Kaivan kembali ke Indonesia, sedangkan Joel dirawat di Amerika ditemani Lyman. Kondisi Joel cukup mengkhawatirkan dan membuatnya tidak bisa dibawa ke Indonesia. Tiba di Indonesia, Kaivan, Khayra, dan Rossa langsung menuju rumah sakit besar untuk mendapatkan perawatan atas luka yang mereka derita. Kaivan sangat khawatir dengan keadaan Khayra yang sedang hamil, terutama setelah peristiwa yang menimpa mereka sebelumnya. Tanpa ragu, Kaivan memaksa Khayra untuk memeriksa kondisi kandungannya. "Khayr, kita harus memastikan bahwa bayi kita baik-baik saja," ujar Kaivan dengan nada penuh kekhawatiran. “Mau periksa kondisi kamu ke dokter kandungan, ya.” Akhirnya Khayra mengangguk, meskipun dia merasa sedikit takut untuk mengetahui hasilnya. Sementara itu, Rossa menjalani perawatan luka di bagian tubuhnya yang terluka, berusaha untuk tetap tegar dan kuat. Di ruang pemeriksaan, dokter memeriksa kondisi Khayra dengan teliti menggunakan
last updateLast Updated : 2024-03-23
Read more

Bab 128 : Persidangan Yuda

“Kamu serius akan menghadiri persidangan Yuda?” tanya Kaivan menghampiri Khayra yang sedang bersiap di meja tempat make upnya. “Ya, Mas. Aku ingin memastikan Yuda mendapatkan hukumannya,” ucap Khayra. “Mas, Yuda pasti tidak akan dibantu oleh Kakek Komar, kan? aku takut dia berusaha mencelakai kamu atau aku lagi.” “Aku tidak yakin Kakek akan membantu Yuda atau tidak. Yang pasti, walau Kakek membantunya, Yuda tidak akan lepas dari kesalahan dan hukumannya. Dia akan tetap mendapatkan hukuman, namun hukumannya akan berkurang,” tutur Kaivan membuat Khayra terdiam. “Kamu tenang saja. Bagiku Yuda bukan hal yang perlu di khawatirkan. Justru yang bahaya, yang seperti Adit, penuh muslihat dan intrik. Dia pintar memainkan setiap pionnya dan mengalihkan perhatian kita,” ucap Kaivan. “Mas benar, sih,” ucap Khayra. “Jangan terlalu di pikirkan. Masalah Yuda akan aku selesaikan, kamu fokus pada kandunganmu saja, jangan sampai kamu stres,” tutur Ka
last updateLast Updated : 2024-03-24
Read more

Bab 129 : Surat Wasiat

“Kalian sudah tiba?” tanya Komar saat melihat kedatangan Kaivan dan Khayra. “Duduklah, akan hadir satu orang lagi,” tambahnya. Kaivan dan Khayra saling bertemu pandang dengan sikap Komar dan entah siapa orang yang akan datang selanjutnya. Akhirnya mereka pun memilih untuk duduk di sofa. Komar bergabung di sana, dan selang beberapa menit, terdengar ketukan pintu. “Masuk,” perintah Komar. Pintu ruangan terbuka dan muncul asisten Komar di sana. “Tuan, Pengacara Holis sudah datang,” ucap asisten Komar. “Biarkan dia masuk,” perintah Komar. Setelah itu, Holis memasuki ruangan Komar dan langsung dipersilakan duduk setelah mereka semua saling berjabat tangan satu sama lain. Mereka bertiga duduk bersama di atas sofa dan Holis mengeluarkan sebuah dokumen. “Kaivan, ini adalah surat wasiat yang Kakek tulis. Kakek ingin bicara denganmu dulu sebelumnya,” ucap Komar. “Kakek bahkan
last updateLast Updated : 2024-03-28
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status