All Chapters of Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi: Chapter 131 - Chapter 140

815 Chapters

Bab 131 Mengganggunya

Theo dan anjing ....Ini adalah pertanyaan malapetaka, jawaban apa pun akan mendorong Kayla masuk ke dalam jurang.Untungnya, Theo sudah melewati masa pubertas. Melihat Kayla tidak ingin membahas hal ini, dia pun tidak lanjut membahas hal ini.Dia menutup pintu, lalu berjalan mengitari kap mobil dan masuk ke kursi pengemudi.Suasana di dalam mobil menjadi agak aneh. Theo memandang ke depan dengan ekspresi datar, seolah-olah sedang menghindari orang asing, sedangkan Kayla tiba-tiba membisu dan tidak mengucapkan kata-kata yang membuat Theo kesal lagi.Dia baru saja meminum segelas madu di rumah tua dan sekarang dia agak haus. Dia mengambil sebotol air mineral yang belum dibuka dari kota penyimpanan di samping. Ketika dia hendak menutup tutup botol, dia menyadari Theo sedang menatapnya.Kayla tertegun. Dia mengangkat air mineral di tangannya sambil bertanya, "Kamu mau minum?"Theo hanya mendengus dingin, maksudnya tidak jelas.Kayla mendelik Theo dengan galak, lalu membuka tutup botol dan
last updateLast Updated : 2023-12-23
Read more

Bab 132 Kayla Tidak Bisa Melarikan Diri

Dalam beberapa hari berikutnya, Kayla tidak melihat orang-orang itu di sekitar apartemen lagi. Setelah mengetahui bahwa malam itu dia hanya salah sangka, dia segera melupakan masalah itu.Acara itu baru direkam dan belum disiarkan. Sekalipun orang berniat jahat padanya, seharusnya bukan sekarang.Hari ini, begitu selesai lembur, Kayla menerima telepon dari Nathan. Nathan langsung berkata dengan kesal, "Kalau aku nggak berinisiatif meneleponmu, apakah kamu masih ingat ada aku di dunia ini?"Sejak berpisah di rumah sakit, mereka tidak pernah berkomunikasi lagi. Beberapa hari ini, Nathan pun sibuk dan tidak punya waktu untuk menghubungi Kayla. Setelah selesai menangani urusannya, dia baru sadar bahwa wanita dingin ini sama sekali tidak mengiriminya pesan.Pria dewasa yang bertingkah sinis ini membuat Kayla tertawa. "Bagaimana kondisi lukamu? Dokter menyuruhmu mengganti perban, apakah kamu sudah pergi?"Nathan mendengus. "Kalau tunggu sampai kamu bertanya, mungkin rumput di kuburanku sudah
last updateLast Updated : 2023-12-23
Read more

Bab 133 Dia yang Datang

Di tempat parkir, ponsel Kayla dilempar dan jatuh ke tanah hingga layarnya pecah.Salah satu dari mereka menginjak ponsel itu dengan kasar. "Sial, apa kamu sedang mencari masalah denganku? Kami hanya ingin memotret beberapa foto saja, kalau kamu menolak, kami nggak akan segan!"Setelah berkata demikian, pria itu menatap Kayla dan meliriknya dari atas ke bawah dengan mesum. Dia terkekeh sambil berkata, "Badannya sungguh indah, sepertinya sering dipakai laki-laki ...."Dia melontarkan berbagai macam kata-kata kotor hingga cara orang lain menatapnya pun berubah.Hari ini Kayla memakai pakaian santai dan membawa tas bahu. Dia bertanya dengan tenang, "Foto seperti apa yang kamu inginkan?""Seperti foto porno yang biasanya kamu lihat.""Oke, tapi harus dilakukan di dalam mobil, aku nggak mau dilihat orang lain." Dia melepas tas bahunya dan memegang tas itu di tangannya. "Aku sudah berjanji untuk pergi makan camilan dengan seseorang. Kalian harus cepat, temanku nggak boleh tahu aku ... difoto
last updateLast Updated : 2023-12-23
Read more

Bab 134 Dia Selangkah Lebih Lambat

Theo berjalan ke arah Kayla ....Sekelompok orang yang dipukul Nathan masih meringkuk di tanah. Bukan karena mereka kesakitan hingga tidak bisa bangkit, melainkan karena mereka tidak berani bangkit. Melihat orang yang baru saja mencoba untuk pergi ditendang hingga terpelanting sejauh beberapa meter, mereka sangat tertekan!Umumnya, orang-orang akan menghindari halangan, tetapi berbeda halnya dengan Theo. Dia bahkan tidak menundukkan kepalanya untuk melihat orang-orang yang tergeletak di tanah dan langsung mengangkat kakinya untuk menendang segala sesuatu yang menghalangi jalannya ....Orang itu kembali menjerit kesakitan.Theo muncul dengan ekspresi datar, aura di sekujur tubuhnya membuatnya terlihat seperti baru keluar dari neraka.Melihat situasi ini, orang lainnya otomatis berguling ke samping sehingga muncul jalanan yang sangat lebar untuk Theo. Sekalipun panjang kakinya mencapai 2,8 meter, dia tetap bisa berjalan dengan leluasa.Theo menghentikan langkahnya dan menundukkan kepalan
last updateLast Updated : 2023-12-23
Read more

Bab 135 Akan Ada Korban Jiwa

"Kamu mau menunggunya?" Theo mempertahankan ekspresi cueknya, tetapi kalau didengarkan dengan saksama, terdengar kekesalan yang terselubung di dalam suaranya.Kayla bersandar di kursi besi, lalu memejamkan separuh matanya, seolah-olah hampir tidur. "Ya."Nathan menyelamatkannya dan masih terkurung di ruang interogasi. Dia belum tahu apa yang terjadi pada Nathan, bagaimana mungkin pergi begitu saja?Amarah yang Theo tahan dengan susah payah tiba-tiba meluap ke puncak. Theo langsung menariknya dari kursi sambil berkata, "Aku sudah menghubungi Darius. Dia akan baik-baik saja, kuantar kamu pulang untuk beristirahat dulu."Tindakan Theo terlihat kasar, tetapi tidak menyakiti Kayla. Tatapannya sangat tajam dan bibirnya tipisnya seolah-olah sedang menahan sesuatu."Paling lama tiga jam dia sudah bisa pulang. Tapi kalau kamu bersikeras untuk tinggal di sini, mungkin besok yang akan kamu dengar adalah kabar penahanannya." Suara Theo dipenuhi dengan ancaman. "Hasil pemeriksaan luka belum keluar,
last updateLast Updated : 2023-12-24
Read more

Bab 136 Sisi Menakutkan Theo

Kayla tercengang. "Apa?"Darius berkata, "Nyonya Kayla, sebaiknya Anda datang ke sini." Setelah berkata demikian, Darius langsung menutup telepon.Mendengar nada sibuk dari sambungan telepon, Kayla pun mengerutkan kening.Vila Aeris adalah wilayah Theo. Orang yang terjebak dalam masalah pasti bukan dia ... melainkan orang lain.Dia membuka pintu dan keluar. Beberapa pengawal yang terlihat santai otomatis menegakkan badan mereka dan sontak memandangnya.Kayla berkata, "Aku ingin pergi ke Vila Aeris."Setengah jam kemudian, ketika memasuki vila, dia langsung dikejutkan oleh adegan berdarah di dalam vila!Dia tidak menyangka orang-orang yang tergeletak di lantai dan tidak berani menghirup napas adalah orang-orang yang mencoba untuk melecehkannya di tempat parkir tadi, bahkan ingin memotret foto bugilnya.Salah satu dari mereka berlutut di lantai, lalu bersujud sebisa mungkin untuk memohon ampun. Meskipun lantai dilapisi dengan karpet tebal, keningnya lebam dan wajahnya berlumuran darah."
last updateLast Updated : 2023-12-24
Read more

Bab 137 Sekarang Aku Lebih Menginginkanmu

Kayla membuka matanya dengan ketakutan. Dia menoleh untuk menghindari ciuman Theo yang kasar dan brutal itu, lalu berteriak, "Theo, lepaskan aku. Dasar gila, mesum, sinting ...."Sarafnya membeku. Dia melontarkan semua kata-kata kasar yang muncul di benaknya.Dia berusaha keras untuk menghindar, seperti boneka yang sedang menggelengkan kepala. Theo terus mencoba untuk menciumnya, tetapi gagal.Melihat Kayla melawan dengan panik, senyuman di sudut bibir Theo menjadi makin dingin. Dia menekan kepala Kayla, lalu melepas dasinya untuk mengikat Kayla.Ciuman ganas mendarat di leher Kayla hingga menimbulkan bekas merah di berbagai area.Hari ini Kayla memakai celana. Namun, di bawah keganasan Theo yang membara, celana dan rok tidak ada bedanya. Dalam sekejap, Theo langsung merobek celananya."Theo, kalau kamu minum obat kuat, pergi cari Raline." Karena terlalu panik, Kayla jadi asal bicara. "Aku nggak pernah menanyakan soal skandalmu dengannya ataupun melarangmu berinvestasi padanya. Malam i
last updateLast Updated : 2023-12-24
Read more

Bab 138 Kepribadian Ganda

Keesokan paginya, Kayla dibangunkan oleh dering ponsel. Karena insiden semalam, Hardy meliburkannya selama beberapa hari agar dia bisa beristirahat di rumah.Penelepon adalah pengurus apartemen. Dia tersenyum sambil berkata dengan hati-hati, "Nyonya Kayla, di sini ada dua orang yang ingin bertemu dengan Anda. Mereka bilang mereka adalah ayah dan adik Anda.""Aku nggak mau bertemu dengan mereka."Setelah berkata demikian, Kayla hendak menutup telepon, tetapi tiba-tiba terdengar suara panik Martin. "Kayla, aku menemukan ponsel ibumu."Kayla terdiam.Dulu, dia sangat sedih ketika mengetahui ibunya meninggal karena kecelakaan mobil. Saat itu dia masih kecil, bagaimana mungkin peduli dengan benda-benda pendukung seperti ini.Setelah menemukan ada yang aneh dengan kematian ibunya, dia mencoba mencari ponsel ibunya, tetapi tidak ditemukan. Dia juga mencoba menghubungi perusahaan komunikasi, tetapi tidak menemukan informasi apa pun.Kayla pernah menanyakan hal ini pada Martin, tetapi Martin me
last updateLast Updated : 2023-12-24
Read more

Bab 139 Dia Cinta Mati pada Seorang Wanita

Kayla menjawab, "Tahu."Sudut bibir Theo terangkat dan suatu senyuman pun terlihat. Bahkan suaranya terpengaruhi oleh senyuman itu. "Nggak ingin aku menyelidikinya atau nggak ingin berutang budi padaku? Nggak ingin terjerat denganku atau benar-benar ingin menyudahi masalah itu?"Kayla melirik Martin yang menatapnya dengan gugup. "Ingin menyudahi masalah itu.""Hmph." Kali ini, Theo benar-benar tersenyum, tetapi itu adalah senyuman dingin. Dia berkata dengan nada sinis, "Kamu nggak seharusnya berada di Kota Bapura.""Hah?""Kamu seharusnya pergi ke pegunungan untuk bertapa, duduk di kursi untuk menikmati aroma dupa."Kayla terdiam.Dia tahu pria berengsek seperti Theo tidak akan mengucapkan kata-kata baik!Setelah itu, Theo langsung mengakhiri panggilan. Kayla menatap Martin sambil berkata dengan nada dingin, "Sudah puas? Berikan ponselnya."Martin tahu dia pilih kasih dalam menangani masalah ini dan merasa agak bersalah. Jadi, dia menyerahkan ponselnya kepada Kayla. Pada saat yang sama
last updateLast Updated : 2023-12-25
Read more

Bab 140 Dia Memiliki Niat Tertentu pada Kayla

Kayla memiringkan badannya untuk menghindari tangan Nathan. "Jangan melakukan hal yang bisa menimbulkan kesalahpahaman seperti ini. Aku datang untuk meminta bantuan padamu."Melihat tangannya mendarat di tengah udara, Nathan pun meregangkan bahunya dan berjalan mengikuti Kayla.Pada dasarnya sekat tempat duduk ini dirancang untuk pasangan sehingga ruangan tidak luas. Meskipun dua pengawal itu berdiri, mereka harus berdesakan agar bisa masuk ke dalam.Nathan menatap pandangan aneh pelayan, lalu melirik dua pengawal yang berdiri tegak seperti dewa pintu. "Bagaimana kalau kalian duduk di meja sebelah? Aku akan membayar tagihan makanan kalian."Pengawal itu memandangnya dari atas. "Nggak."Mereka tahu Nathan mempunyai niat tertentu pada Kayla.Nathan tersenyum sopan. "Kalau begitu, bolehkah kalian berdiri di luar? Kalian memang nggak malu berdiri di sini, tapi aku malu."Dia adalah sosok yang penting di tim dan sudah melalui banyak rintangan. Kalau auranya lemah, dia tidak akan bisa bertah
last updateLast Updated : 2023-12-25
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
82
DMCA.com Protection Status