All Chapters of Jangan Jadikan Aku Babumu, Dik!: Chapter 51 - Chapter 60

72 Chapters

Bab 51 Hukuman Penjara

2 Minggu telah berlalu, tibalah saatnya pembacaan keputusan dari hasil persidangan tentang kasus Percobaan Perkosaan terhadap Mayang dan Pencemaran nama baik kepada Arman Maulana Sidiq oleh Cindy dan Irma serta orang-orang yang membantunya. Meskipun, Mayang, selaku korban di sini, belum ditemukan di mana dia berada.Dan selama itu juga, Arman selalu kedatangan tamu, yakni orang tua dari Irma dan Cindy. Mereka meminta tolong kepada Arman untuk mencabut tuntutan kepada putri-putri mereka. Mereka yang selaku orang tua memohon kepada Arman, untuk membebaskan anak-anak mereka, yang kini mendekam di penjara.Tetapi, bukan Arman namanya yang dengan mudah menerima permintaan dari orang-orang tersebut. Karena dengan sangat tegas, Arman menolak semua itu. Dan Arman juga beralasan untuk memberi mereka sedikit pelajaran atas sikap mereka selama ini, yang dianggap suka berbuat sesuka hati dan seenaknya menindas orang-orang yang dianggap tak selevel dengan mereka.Dan Arman juga mengatakan, agar d
Read more

Bab 52 Bukti

Kedatangan kedua polisi di dalam ruangannya siang ini, membuat Pak Indra terkejut dan merasa ketakutan. Beliau tak menyangka, perbuatan dan permainannya selama ini, yang disusun dengan sangat rapi tercium juga.Dan lagi-lagi, itu semua ulang dari Si bocah ingusan, Arman. "Surat penangkapan? Maksud kalian apa, Pak Polisi? Kenapa saya ditangkap?!" Tanya Pak Indra dengan tangan yang sudah bergetar.Mendengar pertanyaan dari lelaki yang lebih berumur dari mereka, membuat salah satu polisi tersebut menjawab dengan sedikit sopan."Begini Pak Indra, anda dilaporkan oleh Bapak Arman Maulana atas tuduhan PENGGELAPAN UANG PERUSAHAAN DAN PENYELUNDUPAN MINYAK MENTAH.""Apa?! Arman! Anak bau kencur itu yang telah melaporkan saya ke polisi? Mana dia?! Kenapa dia berani dan lancang menuduh saya melakukan hal itu?! Mana buktinya?!" Tanya Pak Indra berteriak marah."Ini buktinya. Buktinya ada pada saya." Tiba-tiba saja, sosok Arman masuk ke ruangan Pak Indra dengan membawa map biru dan memperlihatk
Read more

Bab 53 Harapan Arman

Map biru yang ada ditangan Arman sekarang, akan diberikan kepada Pimpinan Pusat nantinya. Mereka sudah membuat janji sebelumnya, untuk bertemu di salah satu hotel yang ada di daerah tersebut. Sebelum melakukan pelaporan terhadap Pak Indra ke kantor polisi. Arman sudah memberitahukan terlebih dahulu kepada pimpinannya tersebut, terkait dengan semua bukti yang didapat Arman selama ini.Makanya dua hari yang lalu, Pimpinan Utama Perusahaan datang dari Jakarta untuk bertemu dengan Arman, tanpa sepengetahuan siapapun. Di dalam map tersebut terdapat semua bukti-bukti atas kecurangan dan penggelapan uang perusahaan serta penyelundupan yang telah dilakukan oleh Pak Indra beserta antek-anteknya. Mereka telah melakukan kecurangan, sehingga PERUSAHAAN MERPATI SENTOSA mengalami kerugian yang sangat besar.Ditambah lagi, Arman sendiri sudah berjanji kepada dirinya, untuk secepatnya keluar dari PT tersebut, kalau semua tugasnya sudah terlaksana. Karena Arman ingin lebih fokus mencari di mana kebe
Read more

Bab 54 Perasaan Arman Hancur

Disaat Arman sudah berada di depan pintu kamar nomor 25 tersebut, tiba-tiba saja ia berhenti, dan membalikkan badannya ke arah dinding, dan berpura-pura sedang menelepon seseorang. Dimana, disaat itu, datang seorang gadis cantik yang masuk ke dalam kamar nomor 25 tersebut. Mungkin karena tergesa-gesa, atau lupa, gadis tersebut tidak menutup dengan rapat pintu kamar tersebut. Sehingga membuat Arman dapat leluasa untuk mengintip ke arah dalam. Dan Arman juga dapat mendengar pembicaraan mereka dari luar.Saat mendengar pembicaraan dua perempuan tersebut, dan mendengar suara salah satu dari mereka. Tiba-tiba jantung Arman berdetak lebih cepat, karena Arman hafal betul suara dari gadis pujaannya yang bernama Mayang.Karena dorongan penasaran yang begitu besar, Arman mulai mengintip ke arah dalam. Tetapi tiba-tiba saja, matanya melotot dan membola karena saking terkejutnya melihat siapa yang ada di dalam kamar tersebut."Mayang!" Sentak Arman.Di sana, di depan meja rias, gadis tersebut du
Read more

Bab 55 Ancaman Dinda Kepada Devandi

Apa kamu sudah mulai tenang sekarang, Sayang?" Tanya Devandi yang tetap setia menemani Mayang, sampai ia benar-benar merasa tenang. Setelah memberi Mayang minum air putih, Devandi kembali menggenggam tangan sang istri. Agar Mayang bisa merasakan ketenangan dan berpikir kalau dia tak sendirian lagi."Apa semua sudah bisa dilakukan sekarang?" Tanya Devandi lagi dengan begitu sabar menghadapi keadaan istrinya yang terlihat tidak baik-baik saja sekarang.Untuk sekarang, Devandi tidak mau memaksa untuk bertanya lebih kepada Mayang. Biarlah kalau sudah tenang, pasti Mayang sendiri yang akan menceritakan kepada dirinya, kenapa Mayang menangis sesenggukan seperti tadi.Mendengar ucapan sang suami, Mayang sedikit tersenyum ke arah Devandi. Dengan hanya menganggukkan kepalanya saja, Mayang menjawab ucapan sang suami."Kalau begitu, sudah bisa dimulai ya, Mbak. Tolong dandani istri saya secantik mungkin hari ini, agar dihari yang spesial ini, istri saya menjadi ratu satu-satunya," terang Devandi
Read more

Bab 56 Alasan Arman Menikahi Dinda

"Kalau terjadi apa-apa kepada anak dan istri saya, saya tidak akan memaafkan kamu, Dinda!" Sentak Devandi dan berlari meninggalkan Dinda.Mendengar ucapan Devandi untuk yang terakhir kalinya, Dinda menangis dengan mengatakan..."Itupun, kalau kamu selamat sayang," lirih Dinda."Lakukan sekarang," ucap Dinda kepada seseorang melalui handphone yang berada di tangannya.Setelah mengatakan itu, Dinda terduduk dengan memeluk kedua lututnya sambil menangis sesenggukan di dinding hotel. Sementara itu, Arman yang masih bersembunyi di balik bunga, merasakan sedikit syok atas peristiwa yang terjadi di hadapannya barusan. Dia tidak menyangka, Dinda yang begitu terlihat cantik dan berkharisma. Mampu melakukan hal kotor seperti itu. Apalagi kepada kakaknya sendiri."Inikah, adik yang selama ini kamu banggakan, Mayang? Adik durhaka yang menikammu dari belakang. Semoga saja, suamimu tidak apa-apa dan secepatnya kembali untuk berkumpul denganmu.Tetapi, aku jadi penasaran tentang maksud dari ucapan
Read more

Bab 57 Arman Menaklukkan Dinda

Saat berada di dalam Bar, Arman melihat begitu banyaknya orang yang menyukai tempat-tempat seperti ini. Arman melihat, di sini lelaki dan perempuan sama saja. Mereka tanpa malu dan merasa ragu, melakukan hal-hal yang dilarang agama. Seperti meminum minuman keras, berjoget dengan pakaian yang tak pantas. Sehingga sebagian dari tubuhnya terlihat kemana-mana. Sedangkan lelaki dan perempuan tersebut dengan bangganya saling menyentuh dan berbuat sesuka hati mereka.Dan saat Arman terlalu fokus mencari keberadaan Dinda, tiba-tiba saja, ada seseorang yang secara langsung memeluknya dari arah belakang."Tampan, apa kamu mau aku temani, hhmm," ucap seorang wanita cantik dengan sebatang rokok di tangannya.Merasakan tubuhnya disentuh dan dipeluk oleh seorang wanita dari belakang, Arman dengan cepat menarik tubuhnya dari pelukan wanita tersebut. Membuat tubuh wanita tersebut, terhuyung ke belakang."Apa yang kamu lakukan kepada saya? Hah! Jangan sentuh saya!" Sentak Arman berang. Wanita terseb
Read more

Bab 58 Pernikahan Arman Dan Dinda

Saat Dinda terbangun, dan mendapati sesuatu di atas perutnya, Dinda mengira itu hanya sebuah bantal guling saja. Tetapi, saat tak sengaja m3raba benda tersebut, Dinda merasakan seperti tubuh seseorang. Karena terkejut, Dinda mencoba melemparkan benda tersebut ke samping. Tetapi, tiba-tiba saja, Dinda malah mendengar suara seseorang di sampingnya."Ada apa?" Tanya Arman dengan suara khas orang bangun tidur, yang berada di samping gadis tersebut.Mendengar suara seorang pria di sampingnya, Dinda makin terkejut. Dengan cepat dia bangun dari tidurnya, dengan mata melotot, Dinda melihat Arman yang sudah bertelanjang dada dan berbaring di sampingnya."Kamu! Kenapa kamu ada di sini bersama saya?! Astaga! Apa yang terjadi?! Jangan bilang, kalau kita sudah---, " Teriak Dinda panik melihat keadaan dirinya yang sudah tak berpakaian.Mendengar teriakan gadis di sampingnya, membuat Arman ikutan bangun dari tidurnya. Dengan bersikap santai, Arman menjawab dengan dingin."Bagaimana lagi, kau yang me
Read more

Bab 59 Mayang Meminta Maaf Kepada Arman

Flashback OnJam sudah menunjukkan pukul 22.00 Wib. Arman dan juga Mayang beserta Fikry anak Mayang, akhirnya sampai disebuah rumah minimalis yang terletak di sebuah pinggiran kota tempat tinggalnya.Saat sampai di depan rumah tersebut, Mayang sedikit heran. 'Rumah siapa ini? Dan kenapa, Arman membawa kami ke sini?' Pikir Mayang.Sementara, Fikry yang berada dalam gendongan Mayang, sudah dari tadi terlelep. Mungkin Fikry kecapean, saat berjalan kaki bersama Mayang tadi. Sebelum, Arman menemuinya."Kita sudah sampai, ayo turun," ucap Arman yang melihat ke arah Mayang. Bukannya turun, Mayang malah terdiam dan menatap Arman. Arman pun menautkan alisnya karena heran melihat reaksi Mayang."Ada apa, May? Apa kamu ragu dan curiga kepadaku karena membawa kalian ke sini?" Tanya Arman."Bukan begitu, tapi... Ini rumah siapa? Dan kenapa kamu membawa kami ke sini?" Tanya Mayang untuk menutupi keraguannya.Mendengar pertanyaan kakak iparnya, Arman tersenyum."Ini rumah seseorang, dan kamu tidak
Read more

Bab 60 Tempat Tinggal Untuk Mayang

Mayang mulai berjalan terlebih dahulu ke dalam perkarangan rumah. Setelah sampai di depan pintu, Mayang mengetuk pintu yang bercat abu-abu tersebut dan tak lupa mengucapkan salam."Assalamualaikum,""Assalamualaikum, permisi," tutur Mayang.Saat salam ke dua, barulah ada seseorang yang menjawab salam dari dalam dan mulai berjalan menuju pintu."Waalaikumsalam salam," dan terdengar kunci yang diputar dari arah dalam. Saat pintu tersebut terbuka, terlihatlah wajah sumringah seseorang. Yang membuat Mayang terkejut senang seketika."Sari! Kamu!" Teriak Mayang yang terkejut senang dengan senyum yang merekah melihat sahabatnya Sari berdiri di depannya. Sahabat yang sudah lama tak jumpa, semenjak Mayang keluar dari pekerjaannya di kebun sawit beberapa tahun yang lalu.Dengan cepat Mayang memeluk tubuh Sari."Apa kabar, Sari? Aku kangen," ucap Mayang dengan memeluk erat tubuh sahabatnya itu.Ada rasa yang begitu senang dan bahagia, saat melihat Sari kembali. Sari adalah orang yang sangat berja
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status