Aku memeluk tubuh mungil Afnan. Beberapa hari berpisah darinya membuatku sangat sedih, memandang wajahnya yang tampak sekali memendam kerinduannya padaku."Afnan sedih?""Iya, Bu. Aku takut ibu tidak kembali. Selanjutnya aku harus hidup bersama dengan siapa? Ayah sudah pergi dan ibu juga menghilang, aku takut sekali, Bu.""Tenanglah Sayang, Ibu sudah kembali dan tak akan pernah meninggalkanmu lagi. Dan kau tahu Afnan, sebentar lagi kau akan punya tenan bermain, teman kecil.""Siapa?"Aku menunjuk ke arah perutku.""Di sini ada calon adikmu, dia akan menemanimu bermain. Kau mau adik perempuan atau kaki-laki?"Afnan tersenyum, deretan giginya langsung terlihat. "Benarkah, Bu. Aku akan punya seorang adik seperti mas Bahir.""Iya, berarti kau juga mau adik perempuan seperti Bella?""Tapi kalau perempuan nanti cengeng, suka nangis seperti mbak Bella. Aku suka adik laki-laki. Nanti aku akan ajak dia main bola dan naik sepeda, Bu.""Baiklah, baiklah. Laki-laki atau perempuan akan sama saja,
Last Updated : 2023-12-12 Read more