Gu Lang, yang tidak bisa lagi menahan kemarahan dan kesedihannya melihat penderitaan ayah dan ibunya, akhirnya muncul dari tempat persembunyiannya. Dia melangkah maju dengan penuh tekad, melintasi kerumunan yang memandangnya dengan keheranan. Suara gemuruh mulai menyebar di antara orang-orang yang hadir saat mereka menyadari sosok yang mencolok sedang mendekat.Gu Xing Yan, yang sedang berlutut dan merasa tertekan, mendongak dengan mata terbelalak saat melihat sosok yang sangat dikenalnya—putranya, Gu Lang, muncul di depan umum. Wajah Gu Xing Yan berubah dari penuh kesedihan menjadi ekspresi terkejut yang mendalam. Hatinya bergetar karena campuran rasa lega dan keterkejutan."Gu Lang...?" desah Gu Xing Yan dengan suara penuh keheranan dan harapan. Matanya tidak percaya bahwa putranya, yang dia kira telah hilang atau bahkan mati, berdiri di hadapannya sekarang. "Kamu... kamu di sini?"Gu Lang, dengan sikap penuh keberanian dan kemarahan, melangkah mendekat. "Ayah," katanya dengan nada
Read more