Semua Bab Terjerat Pesona Ayah Billionaire Muridku: Bab 81 - Bab 90

112 Bab

BAB 81

"Apakah perempuan yang melahirkan harus dipanggil ibu? Aku menyesal karena lahir dari rahimnya!"-Plak-Francis menampar Theo dengan keras."Kau sama dengan ayahmu! Keras kepala, kejam dan ceroboh. Kalian akan menyesal karena sudah menghukum orang yang tidak bersalah!" ucap Francis dengan marah, lalu pergi meninggalkan rumah sakit.Theo berdiri dengan tegak, sambil memandang ke depan. Sarah juga berdiri dengan tegang di samping Theo. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Kejadian barusan benar-benar mengejutkan baginya."Ayo kita minum kopi," ajak Theo seakan tidak terjadi apa-apa.Sarah berjalan perlahan di belakang Theo. Dia memandang punggung tegak pria itu dengan perasaan sedih.'Apa yang sudah kau hadapi dalam hidupmu, Theo? Sepertinya hidupmu tidak lebih baik dariku,' batin Sarah sambil terus menatap Theo yang berjalan seakan-akan tidak terjadi apa-apa."Maafkan aku, kau harus melihat kejadian tadi," ucap Theo setelah mereka duduk dan kopi mereka disajikan.Sarah diam lalu menyesap
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-30
Baca selengkapnya

BAB 82

Theo langsung menjambak rambutnya dan mengigit bibirnya, dia memejamkan matanya dengan kuat mencoba menahan luapan emosinya.Sarah yang juga terpukul, menahan perasaannya sekuat mungkin setelah melihat Theo. Dia sangat sedih tapi sadar bahwa perasaannya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan perasaan Theo. Sarah sangat ingin memeluk Theo dan mengatakan dia akan mendampinginya, tapi dia tidak sanggup.Theo menghela napas. Sangat jelas dia berusaha keras untuk menerima kenyataan."Apakah stadiumnya juga diketahui, dok?" tanya Theo dengan suara bergetar.Dokter mengangguk dan menjawab dengan lembut dan pasti."Sudah stadium lanjut. Kankernya sudah menyebar ke bagian tubuh yang cukup jauh. Kita harus segera melakukan pengobatan untuk mengontrol sel kanker agar tidak semakin menyebar dan mengurangi gejala yang ditimbulkan," jelas dokter dengan wajah berempati."Bagaimana dengan harapan hidupnya dok?" tanya Theo lagi.Sarah menatap Theo dan bertanya-tanya dalam hatinya. Mengapa Theo menan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-31
Baca selengkapnya

BAB 83

"Apa yang terjadi? Apa dia muntah darah lagi?" tanya Sarah panik sambil berlari ke arah Grace yang tampak lemah."Iya," jawab Theo singkat."Saya akan melaporkan kepada dokter yang menangani Grace," ucap dokter jaga yang segera datang setelah Theo berteriak dengan panik ketika Grace kembali muntah darah."Grace, sakit ya sayang?" tanya Sarah sambil menyeka mulut anak itu dengan kain basah.Grace hanya memandang Sarah dengan tatapan kosong. Sarah tidak sanggup menatap mata Grace, hatinya hancur setiap kali gadis itu menatapnya seakan-akan memberitahu Sarah kalau dia tidak sanggup lagi. Grace hanya makan melalui infus, tidak ada makanan yang bisa masuk melalui mulutnya. Tubuhnya semakin lemah dan dia lebih banyak berbaring.Sarah menangis dalam hatinya. Rasanya semuanya terjadi begitu cepat. Beberapa hari lalu Grace masih mengunjunginya di rumah sakit ini dan memohon agar Sarah pulang ke rumahnya, tapi hari ini gadis kecil itu bahkan tidak bisa tersenyum lagi.Dokter onkologi anak (dokt
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-02
Baca selengkapnya

BAB 84

"Apa maksudmu? Tapi kau terlihat sehat," sela Sarah dengan wajah kaget."Aku sudah melakukan kemoterapi. Jangan katakan kau tidak terkejut karena tampangku yang terlihat jauh lebih tua dari kakakku. Ini semua efek kemoterapi. Aku yakin Theo juga kaget melihat penampilanku, syukurnya dia belum bertanya," ujar Tommy dengan senyum hangat.Sarah terdiam dan hanya bisa menatap Tommy dengan perasaan iba."Aku tidak akan memberitahukan dia, sampai dia melupakan kemarahannya kepada ibu kami. Karena kalau dia tahu aku juga terkena kanker dia pasti akan semakin membenci mama," jelas Tommy masih dengan senyuman hangatnya. Minuman mereka tiba. Kini Sarah mengerti mengapa tadi Tommy hanya memesan air hangat. Dia menjaga apa yang dia konsumsi karena penyakitnya. "Baiklah, katakan apa yang harus aku lakukan? Aku akan membantumu," jawab Sarah yakin.Tommy tersenyum senang. Saat ini yang dia inginkan hanyalah membersihkan nama ibunya di hadapan kakaknya. ***"Apa kalian minum di luar kota? Kenapa l
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-04
Baca selengkapnya

BAB 85

"Theo!" teriak Sarah yang kaget karena Theo tiba-tiba tidak sadarkan diri.Untungnya mereka berdiri berhadapan sehingga Theo pingsan sambil bersandar di tubuh Sarah. "Tolong, tolong!" Sarah berusaha memanggil seseorang untuk membantunya, dia bisa merasakan suhu tubuh Theo yang sangat tinggi. Untungnya ada sekelompok perawat yang lewat dan mendengarkan Sarah. Mereka segera berlari ke arah Sarah dan menopang tubuh Theo."Badannya sangat panas," ujar salah satu perawat sambil membawanya ke ruang gawat darurat.Sarah menunggu Theo sadar dengan cemas. Dia sungguh tidak menyangka kalau Theo juga akan jatuh sakit. Padahal Theo adalah satu-satunya orang yang bisa diandalkan."Theo, kau harus sehat. Bagaimana kalau terjadi sesuatu dengan Grace? Bagaimana kalau terjadi sesuatu dengan Tommy? Aku tidak tahu harus bagaimana," guman Sarah sambil berjalan mondar mandir di depan ruang gawat darurat."Sarah, apa yang kau lakukan disini? Dimana Theo? Aku sudah mencarinya di seluruh tempat, tapi tidak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-05
Baca selengkapnya

BAB 86

"Dibatalkan? Kenapa? Apa terjadi sesuatu?" tanya Theo bingung.Sarah menghela napas lalu tersenyum paksa."Tidak terjadi apa-apa. Hanya saja aku merasa pernikahan bukan hal yang tepat untuk kita.""Tapi aku sudah berjanji untuk menikahimu dan aku tidak mungkin mengingkari janjiku!" seru Theo panik."Karena itu, aku yang membatalkannya. Jadi kau tidak mengingkari janjimu, aku yang berubah pikiran.""Kau ...."Theo kehilangan kata-kata. Semua bayangan indahnya tiba-tiba sirna berganti dengan badai topan. Tommy salah, adiknya tidak semahir yang dia kira. Bisa-bisanya Tommy berkata dengan percaya diri bahwa dia bisa mengetahui perasaan Sarah dan gadis itu jatuh cinta padanya. Theo tersenyum sinis, dia merasa kasihan dengan dirinya sendiri."Maafkan aku." Sarah segera meninggalkan Theo yang hanya bisa memandang punggungnya dengan perasaan hancur."Apa kau ...," ucap Tommy yang terdiam karena Sarah langsung meninggalkannya sebelum selesai bicara."Kenapa dia tampak menakutkan?" tanya Tomm
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-07
Baca selengkapnya

BAB 87

Sarah berhenti. Dia tidak yakin dengan apa yang dia dengar."Apa katamu?" tanya Sarah sambil membalikkan tubuhnya.Tommy segera mendekati Sarah."Theo jatuh cinta padamu," jawab Tommy dengan wajah serius. Sarah terdiam, tidak tahu harus berkata apa."Tapi jangan katakan kalau kau tahu. Aku sudah berjanji untuk merahasiakannya," ucap Tommy tetap dengan wajah serius, meski dalam hati memaki dirinya sendiri karena tidak bisa menghentikan kebiasaan jahilnya."Baiklah," jawab Sarah dengan perasaan campur aduk."Aku akan menemuinya sekarang, sekaligus memberitahukan perihal obat Grace," sahut Tommy, lalu tersenyum.Sarah kembali duduk dengan lunglai."Kenapa aku menggunakan seluruh amarahku saat berbicara dengan dia kemarin?" gerutu Sarah dengan perasaan menyesal. Sarah memukul kepalanya sambil berguman tidak jelas. Dia merasa malu, marah dan bahagia sekaligus. "Sial! Aku sudah memintanya membatalkan rencana pernikahan kami!" seru Sarah kesal lalu kembali memukul kepalanya."Kau benar-be
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-09
Baca selengkapnya

BAB 88

Theo memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Untungnya tadi dia membawa kendaraan perlahan, sehingga mereka belum berada terlalu jauh dari rumah sakit.Theo segera berlari begitu keluar dari mobil dan meninggalkan mobilnya begitu saja. Supir Theo yang masih menunggu di depan rumah sakit, segera memindahkan mobil itu."Ada apa? Apa yang terjadi dengan Grace?" tanya Theo panik setibanya di depan ruang PICU.Sarah juga menunggu jawaban Derick dengan terengah-engah."Sebaiknya tuan dan nona, masuk ke dalam," ucap Derick dengan wajah tegang.Sarah dan Theo buru-buru masuk. Setelah melepas alas kaki, mencuci tangan dan menggunakan jubah khusus pengunjung picu, mereka masuk perlahan."Saya ayah Grace," ucap Theo ketika melihat seorang perawat yang akan keluar."Oh iya, saya memang mau mencari anda, silakan masuk," ucap perawat itu sambil menunjukkan jalan kepada Theo.Mereka masuk dan melihat para dokter dan perawat sedang mencoba melakukan sesuatu kepada Grace, mereka tampak sibuk, lalu ti
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-10
Baca selengkapnya

BAB 89

"Claudia," sapa Sarah datar.Theo dan Claudia berpelukan cukup lama. Theo tampak nyaman dan tenang berada dalam pelukan Claudia. Sarah hanya bisa memandangi kedua orang itu. Tiba-tiba Frank juga muncul, Claudia melepaskan pelukannya dan membiarkan Frank menyapa Theo.Frank hanya bersalaman dengan Theo tanpa mengatakan apapun, lalu mendatangi Sarah dan memeluk gadis itu. Theo meliriknya lalu segera mengalihkan pandangannya."Bagaimana kalian bisa berada di sini?" tanya Theo kepada Claudia."Derick memberitahu aku," jawab Claudia pelan."Kau? Mengapa kau kemari?" tanya Theo sambil menatap Frank."Aku ... ceritanya panjang. Kapan-kapan akan aku ceritakan," jawab Frank ragu-ragu sambil menatap Claudia yang mengangguk dengan cepat."Claudia?" Tiba-tiba Tommy menyapa Claudia dengan wajah sumringah. Sarah sangat kesal melihatnya.'Dia benar-benar tidak peka. Bisa-bisanya dia tersenyum bahagia padahal kakaknya sedang berduka,' batin Sarah terus menatap Tommy."Tommy? Apakah itu kau?" tanya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-11
Baca selengkapnya

BAB 90

"Kemana?" tanya Sarah kaget, sambil menatap wajah Tommy, Claudia dan Derick yang juga bingung dan terkejut.Theo menyeret Sarah keluar dari rumah sakit. Lalu masuk ke dalam taksi, yang memang bersiaga di tempat khusus yang disiapkan oleh rumah sakit."Ada apa? Kita akan pergi kemana?" tanya Sarah lagi setelah mereka masuk ke dalam taksi.Theo memberikan alamat Sarah kepada sang supir taksi."Theo, tolong katakan. Ada apa ini? Mengapa kau membawaku ke rumahku?" Theo tetap diam dan memandang keluar jendela. Sarah menatap Theo sambil menghela napas panjang. Karena Theo tidak kunjung membuka mulut, akhirnya Sarah menyerah. Diapun duduk diam, hingga mereka tiba di depan rumah Sarah.Theo dan Sarah keluar dari taksi setelah Theo membayar."Untuk apa kita datang kesini?" tanya Sarah sambil melipat kedua tangannya di depan dada."Aku menginginkanmu. Aku tidak bisa lagi menahannya. Entah ini akibat dari dukaku atau karena aku cemburu melihatmu dengan Frank atau karena aku ... aku ....""Kau a
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-02-12
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status