All Chapters of Terjebak Hasrat Sang Konglomerat : Chapter 31 - Chapter 40

"Kenapa Dokter bisa tahu apa yang aku pikirkan?""Saya tahu, anda tidak perlu marah dan sedih. Anda bisa tes DNA saat bayinya telah lahir.""Terimah kasih Dokter," Mark pergi dan mencari keberadaan David.David saat itu dia sedanh makan karena sejak tadi pagi dia belum makan. Mark tahu David asisten ptibadi yang begitu baik dan royal kerjanya pada Bosnya. Mark menyuruh David untuk melakukan penyeledikkan Nayla dan rumah sakit yang menyatakan kalau dia hamil. "David, kamu harus cari informasi Nayla soal dia hamil dan bawa juga sahabatnya ke sini agar dia bisa menemani Nayla. Kinara pasi tahu siapa Ayj anak Nayla.""Tuan Muda saya selesai makan dan saya akan segera ke Jakarta lagi. Anda tidak perlu khawatir besok informasi soal Nayla dan teman dekatnya sudah ada di hadapan anda." David seperti biasanya dia selalu cekatan saat di suruh oleh Mark.David saat dia langsung berangkat ke Jakarta mencari informasi Nayla dan dia juga harus membawa Kinara sahabat Nayla. Mark kembali lagi ke kama

"Ada kabad baik Tuan Muda, hasilnya bagus. Tes keseburan anda membuktikan kalau anda itu sudah tidak didiagnosa mandul.""Apa? Kamu tidak berbohimg, Dokter?""Ini lihatlah, Tuan. Nyonya besar Tuan Muda sudah sembuh dari mandulnya. Kemungkinan kekasih Tuan Muda hamil anaknya.""Mark, apa benar aku akan punya cucu? Aku tidak sangka akhirnya kamu bisa ada keurunan, Nak." Mama Mark bahagia."Nayla, anak ini anakku ya? Aku akan jaga kamu dan anak kita." Mark memeluk Nayla dihadapan Mamanya dan saat itu Mark langsung pingsan karena dia masih sakit."Dokter, Suster tolong bantu anakku. Dia sakit dan aku tidak sangak Mark sembuh dari mandulnya. Aku akan punya cucu.""Selamat Tuan Muda dan Nyonya besar.""Dokter dan para ketiga suster yang ada di kamar rawat Nayla cepat bawa anakku dan prriksa dia.""Mark, kamu kenapa?" Nayla panik karena Mark pingsan."Nak, anakku kalau paranoidnya kambuh dia seperti ini. Aku senang kamu bisa mengandung anak Mark, Nayla.""Nyonya Besar, tetapi Tuan Mark dia s

"Mark, badanku sakit semua. Bilang sama Mama aku sakit mual dan aku tidur.""Baikah! Aku maksa kamu lagi. Nayla, aku tidak tahan melihay kamu begitu cantik." Mark mencium kenimg Naylau pergi membukakam pintu setelah dia berganti baku rapih."Mark, buka pintunya. Nayla menantuku tadi menangia masuk kamat. Apa kamu kasar ke dia?""Apa? Mama, ganggu Nayla saja. Dia sakit mual terus dan dia tidur. Pestanya sudah selesai?" tanya Mark."Kamu jangan kurang ajar Nak. Mama mau lihay Nayla sekarang."Mama Mark menerobos masuk kamarnya dan dia melihat Nayla dan bekas cupang di lehernya. Saat itu Mama Mark marah dan menjewer telinga Nayla. Mark hanya diam saja karena dia memang salah, baru kali itu dia merasa bersalah. Biasanya Mark orang yang sombong dan mau menang sendiri."Ahh... sakit. Jangan jewer telingaku Mama.""Mark, kamu tahu tidak kandungan Naylq itu lemah dan kamu ajak dia bercinta. Rasakan ini dan kamu membuat aku marah.""Cukup, Ma. Tolong hentikan! Aku takut Nayla bangun."Saat itu

Saat Nayla melamun, Mark tidak jadi keluar villa hari itu. Mark hari itu meminta David untuk menyuruh mata-mata menyelidiki keberadaan Stuart. "David, kamu cari mata-mata yang hebat dan juga hacker kita. Kamu selidiki Stuard dan aku mau menjaga istriku saja, perasaanku tidak enak.""Siap! Tuan Muda."David langsung saja pergi untuk mencari informasi Stuart musuh Mark. Mark kemvali ke villa dan dia mendapati Nayla sedang menangis di kamarnya seorang diri. Mark memeluk Nayla dan dia sangat terkejut melihat Mark yang memeluknya dari belakang."Kenapa kamu menangis? Apa aku salah lag""Mark, aku menyesal. Aku ingat saat kita bertemu, andaikan saja aku tidak ke Prancis mungkin aku tidak akan begini.""Apa kamu menyesal Nayla bertemu denganku?""Aku menyesal percaya sama paman dan bibiku.""Kurang aku apa Nayla? Aku tampan dan kaya tapi seolah kamu menyesal bertemu aku, kamu juga menyesal menikah kontrak denganku?""Kamu tampan dan kaya tapi keluarga kamu begitu rumit. Mark lepaskan aku da

"Apa yang anda lakukan Tuan Muda? Apa nanti oranh tua Nona Sherly tidak marah? Tuan Muda anda jangan hukum dia dengan mencambukknya.""Aku akan tetap mencambuk dia hari ini juga. David kamu tidak perlu takut dan aku yang akan hadapi orang tua Sherly.David menuruti kemauan Tuan Mudanya, Sherly saat itu langsung di seret oleh David ke kamar Mark. Suara Teriakkan Sherly terdengar oleh Nayla. Nayla yang sedang marah dia begitu terkejit akan teriakkan Sherly."Kenapa aku di ikat? Apa mau kamu, Kak Mark?""Rasakan ini, kamu kurang ajar masuk ke kamarku dan Nayla salah paham padaku." Mark mencambuk Sherly."Ah... arghhh... Sakit. Tolong aku, David! Lepaskan aku kak Mark.""Kamu harus mengaku apa sebenarnya yang terjadi pagi tadi. Nayla, dia menghindariku gara-gara kamu.""Lepaskan aku, Kak Mark. Dasar kamu gila."Saat Mark akan mencambuk Sherly, tiba-tiba ada suara langka kaki yang menerobos kamar Mark. Nayla saat itu langsung masuk kamar Mark dan mendapati Mark telah mencambuk Sherly. Nayl