Semua Bab Terjebak Pesonamu (Justin&Athena): Bab 171 - Bab 180

229 Bab

Bab 175. Pelukan Seorang Sahabat

Athena mematut cermin. Dia memoles wajahnya kala sedikit pucat. Ya, hari ini dia akan bertemu dengan Nathan. Dan tentu diantar oleh suaminya. Jujur saja, Athena sudah lama tidak berbicara dengan Nathan. Terlebih kali ini, mereka akan mengungkit tentang pembicaraan masa lalu. Namun, meski demikian kedatangan Athena hanya murni sebagai seorang sahabat dan tidak lebih."Athena," Justin berdiri di ambang pintu, dia menatap sang istri yang tengah berias. Kemudian dia melangkah mendekat ke arah Athena. "Apa kau sudah siap?" tanyanya seraya mengusap lembut rambut panjang Athena.Athena mengalihkan pandangannya dan tersenyum melihat Justin berdiri di sampingnya. "Justin, hari ini kau tidak ada pekerjaan? Maksudku, kau tidak apa-apa menemaniku?" tanyanya memastikan."Aku sudah meminta Peter mengambil alih pekerjaanku." Justin mengecup kening Athena. "Lebih baik kira berangkat sekarang."Athena mengangguk—dia mengambil tas dan ponselnya yang berada di atas meja rias. Kini Justin dan Athena berj
Baca selengkapnya

Bab 176. Mengawasi Dari Kejauhan

"Ka," Nathan menyapa saat melihat Justin duduk di ruang keluarga. Kini dia dan Athena melangkah menghampiri Justin."Kau tidak perlu ke kantor. Ambilah libur beberapa hari ini," ujar Justin saat melihat Nathan berdiri di hadapannya. Athena yang berada di samping Nathan, dia langsung duduk tepat di samping Justin."Banyak pekerjaan yang aku harus selesaikan. Aku tidak bisa berlama-lama libur." Nathan duduk di hadapan Justin. Kemudian, dia memanggil pelayan membawakan dua kopi untuknya dan Justin serta orange juice untuk Athena. Tak berselang lama, pelayan mengantarkan minuman yang dipesan oleh Nathan."Aku bisa menyelesaikan pekerjaanmu. Mungkin kau bisa ke Venice. Bukankah, kau sudah lama tidak ke Venice?" Justin mengambil cangkir yang berisikan kopi expresso yang terletak di atas meja dan menyesapnya perlahan."Aku tidak bisa tenang berlibur jika banyak pekerjaan yang belum aku selesaikan," jawab Nathan.Justin mengangguk. "Katakan jika kau membutuhkan bantuanku. Aku akan mengurus pe
Baca selengkapnya

Bab 177. Penolakan Justin

Suara ketukan pintu terdengar. Justin yang tengah fokus pada MacBooknya, dia langsung mengalihkan pandangannya ke arah pintu dan menginterupsi untuk masuk. Tidak lama kemudian, Peter, assistantnya melangkah masuk ke dalam."Ada apa?" tanya Justin dingin saat melihat Peter berdiri di hadapannya."Maaf, Tuan. Saya mengganggu. Di depan ada Nona Kylie ingin bertemu dengan anda. Tapi beliau tidak berani untuk masuk. Itu kenapa saya datang ke sini langsung," jawab Peter memberitahu."Kenapa dia tidak berani masuk?" Justin kembali bertanya dengan nada yang masih sama. Dingin dan raut wajah datar."Maaf, Tuan. Untuk itu saya tidak tahu," ujar Peter.Justin membuang napas kasar. "Minta dia untuk masuk.""Baik, Tuan." Peter menundukan kepalanya, dia langsung berjalan meninggalkan ruang kerja Justin dan segera mempersilahkan Kylie untuk masuk. Tepat di saat Kylie sudah masuk ke dalam ruang kerja Justin, Peter pun langsung pamit undur diri dari hadapan Kylie dan Justin."Ada apa kau datang ke sin
Baca selengkapnya

Bab 178. Menerima Bantuan

Kylie menegak vodka ditangannya hingga tandas. Dia duduk di depan bartender yang sejak tadi terus memberikannya minuman. Suasana klub malam yang didatangi Kylie ini tampak begitu ramai dengan pengunjung. Suara detuman musik terdengar hingga keluar. Ya. Tao Downtown adalah salah satu klub malam mewah yang ada di New York yang selalu didatangai oleh para pengusaha ataupun artis ternama. Malam ini Kylie sengaja untuk mendatangi tempat ini. Dirinya tidak mampu berpikir jernih. Terlebih hari ini Justin mengusirnya. Hatinya begitu hancur dan remuk. Dia tidak mampu lagi menahan semua ini."Berikan aku wine," ucap Kylie pada sang bartender."Nona, anda begitu banyak minum. Lebih baik anda segera pulang," ujar sang bartender."Berikan aku wine! Kau ini berisik sekali!" seru Kylie kesal.Sang bartender yang tadinya tampak enggan memberikan minuman untuk Kylie, dia pun tidak memiliki pilihan lain. Dia langsung menyajikan wine yang dipesan oleh Kylie. Kini Kylie kembali menegak wine yang baru saj
Baca selengkapnya

Bab 179. Keadaan Mendesak

"Nyonya Athena," Seorang pelayan menyapa saat Athena tengah menata bunga-bunga yang ada di tamannya."Ya, ada apa?" Athena mengalihkan pandangannya, dia tersenyum hangat ke arah pelayan yang berdiri di hadapannya itu."Nyonya, di depan ada Nona Adelia datang," ujar sang pelayan memberitahu."Adelia datang?" Athena sedikit terkejut mendengar Adelia datang. Pasalanya, Adelia tidam mengatakan jika ingin datang ke rumahnya."Iya, Nyonya," jawab sang pelayan."Baiklah, aku akan ke sana." Athena langsung berjalan meninggalkan taman dan menuju ruang keluarganya tempat dimana Adelia sudah menunggu.Saat tiba di ruang keluarga, tatapan Athena teralih melihat Adelia tengah duduk seraya meminum teh. Kini Athena melangkah mendekat ke arah Adelia."Maaf membuatmu menunggu," ucap Athena saat tiba di hadapan Adelia.Adelia tersenyum. Lalu dia menepuk tempat duduk di sampingnya dan berkata, "Tidak perlu meminta maaf. Sekarang duduklah."Athena pun tersenyum dan duduk di samping Adelia. "Bagaimana kab
Baca selengkapnya

Bab 180. Rekaman Suara

Sinar matahari pagi menembus sela-sela gorden menyentuh wajah Kylie yang tengah tertidur pulas. Perlahan Kylie mulai membuka matanya, dia mengerjap beberapa kali dan menggeliat. Seketika kening Kylie berkerut saat dia mendapati dirinya berada di sebuah kamar hotel. Wajahnya berubah menjadi begitu panik.Kylie langsung mengalihkan pandangannya ke tubuhnya—dia bernapas lega melihat tubuhnya masih memakai pakaian. Tapi tunggu, Kylie melihat kemeja hitam yang berukuran besar melekat ditubuhnya tentu bukan miliknya. Tatapannya berubah menjadi ketakutan. Pasalnya Kylie mengingat tadi malam dia memakai gaun berwana biru. Bagaimana bisa sekarang dia memakai kemeja hitam milik pria?"Astaga, apa yang terjadi tadi malam?" Kylie mulai meremas rambutnya. Dia berusaha mengingat apa yang terjadi padanya. Alkohol sialan benar-benar membuatnya tidak mengingat apapun. Namun, tiba-tiba sesuatu muncul dalam ingatan Kylie. Ya, dia mengingat ada pria yang menghampiri dirinya dan berbicara padanya."Apa ya
Baca selengkapnya

Bab 181. Rekaman Suara II

"P-Pamela? Dia tidak mungkin seperti itu. Aku sangat mengenalnya." Tubuh Kylie hampir ambruk. Jika bukan karena pria itu yang menahan tubuhnya, mungkin sudah ambruk."Kau percaya atau tidak, tapi kau telah berhasil masuk jebakannya. Tadi malam kau meminta bantuannya, bukan?" Pria itu tersenyum sinis dan mengejek ke arah Kylie. Rasanya pria itu nyaris tertawa meihat wajah Kylie yang terkejut."Meminta bantuan? Aku tidak-" Mata Kylie membulat sempurna. Dia langsung menutup mulutnya dengan telapak tangannya kala dia mengingat kejadian tadi malam. Ingatan Kylie mengingat dirinya telah meminta bantuan pada Pamela. Wajahnya bertambah takut dan panik. Rasa putus asa ditambah pengaruh alkohol yang membuatnya hingga menghubungi Pamela."Ya, Tuhan. Apa yang harus aku lakukan." Kylie meremas rambutnya dengan kuat. Dia tampak begitu gelisah dan takut. "Aku harus menyusul Pamela. Aku harus menghentikannya."Dengan wajah begitu takut, Kylie hendak meninggalkan kamar itu. Namun, lagi dan lagi langka
Baca selengkapnya

Bab 182. Solusi Dari Nathan

"Nathan, apa kau sudah memeriksa laporan tentang kerja sama dengan Smith Group?" tanya Justin seraya membuka dokumen yang baru saja diberikan oleh Peter, assistantnya."Sudah, aku sudah memeriksa semuanya. Aku lihat proyek kerja sama dengan Smith Group sangat menguntungkan. Aku yakin, tidak sampai satu tahun keuntungan akan berkali lipat," jawab Nathan dengan percaya diri.Justin mengangguk. "Ya, kau benar. Proyek kerja sama ini saling menguntungkan.""Ka, sepertinya minggu depan aku harus ke Madrid. Perusahaan Grandpa membutuhkanku," ujar Nathan memberitahu."Kau akan ke Madrid?" Justin menutup berkas yang dia baca. Lalu meletakan kembali ke meja. "Kenapa kau tidak meminta Cedric yang menangani semuanya? Kau bisa mengawasi pekerjaanmu dari sini.""Aku rasa tidak bisa. Rekan bisnis Grandpa ingin langsung bertemu denganku," jawab Nathan seraya mengambil kopi yang baru saja di antar oleh assistantnya. Kemudian, dia menyesap kopi di tangannnya perlahan. "Nanti Cedric akan mengurus perusa
Baca selengkapnya

Bab 183. Lelah Berpura-pura Menjadi Wanita Baik

"Akh," Adelia merintih kesakitan kala Athena menekan luka dipinggangnya. Ya, goresan pisau yang mengenai pinggangnya membuat darahnya tak kunjung berhenti. Beruntung Athena membawa selendang dan menutup luka Adelia dengan selendang miliknya. Kini Athena dan Adelia berada di sebuah gudang yang letaknya jauh dari pusat kota. Sudah sejak tadi Athena dan Adelia hanya diam dan tidak melakukan apapun. Bukan tidak ingin melarikan diri, hanya saja seluruh ruangan ini penuh dengan penjaaga."Adelia, maafkan aku..." ucap Athena penuh dengan penyesalan. Jika bukan karena dirinya, Adelia tidak mungkin harus seperti ini. Sungguh Athena benar-benar merasa bersalah."Athena. Kenapa kau meminta maaf?" Adelia membawa tangannya, menepuk pelan punggung tangan Athena. "Dalam hidup, tidak ada yang perlu disesali. Jika aku dan kau harus berada ditempat seperti ini, maka aku yakin akan ada cara kita selamat dari tempat ini. Baik suamimu ataupun Dad, tidak mungkin hanya diam ketika kita menghilang. Mereka pa
Baca selengkapnya

Bab 184. Menyelamatkan Athena

"Yes, I'm. Aku sudah tahu cepat atau lambat aku akan tahu." Pamela mengibaskan rambutnya dan tidak memedulikan perkataan Kylie. "Aku terlalu lelah berpura-pura menjadi wanita baik."Kylie menggeram. Rahangnya mengetat. Tangannya terkepal begitu kuat. "Sialan kau, Pamela! Beraninya kau!""Kylie kenapa kau di sini?" tanya Athena dengan tatapan yang tak mengerti."Athena, menyingkirlah. Kekacauan ini terjadi karenaku," jawab Kylie dingin.Athena hendak kembali bertanya, namun dia mengurungkan niatnya. Sedangkan Adelia yang berdiri di samping Athena, dia terus memeluk lengan Athene dengan raut wajah yang takut."Pamela, hentikan ini semua. Tadi malam aku memang menerima tawaranmu untuk melenyapkan Athena, tapi aku mengatakan itu dalam keadaan mabuk serta rasa putus asaku yang tidak bisa mendapatkan Justin mendorongku mengatakan itu padamu. Aku memang bukan wanita baik. Dan aku tidak akan membohongi diriku dengan kenyataan aku membenci Athena, tapi tidak pernah sedikit pun keinginanku mele
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1617181920
...
23
DMCA.com Protection Status