Semua Bab Ibu, CEO Tampan itu Ayahku!: Bab 171 - Bab 180
279 Bab
Bab 171 Wibawa Tidak Berubah
Demi bertemu Yolanda, Ruben sengaja mengelilingi mal untuk membeli hadiah. Tak lama kemudian, Ruben membawa banyak kantong belanjaan. Melihat semua barang ini, Ruben yakin Yolanda pasti akan merasa senang. Sesudah itu, Ruben pergi ke rumah Yolanda dengan mengendarai mobilnya.Sejak Adam pulang, kehidupan Yolanda sangat berkecukupan. Biarpun Tommy tidak memberinya uang, Adam sangat royal kepada Yolanda. Hanya saja, Yolanda masih agak kesulitan untuk membayar biaya-biaya tertentu.Mendengar ada orang yang menekan bel, Yolanda memanggil pelayan untuk membuka pintu."Tante," sapa Ruben dengan antusias begitu masuk.Yolanda menyahut singkat dengan ekspresi gembira. Alasan utamanya adalah belakangan ini suasana hatinya sangat bagus. Dia sangat senang saat teringat dengan Tommy yang dimarahi Adam.Namun, yang membuat Yolanda terkejut adalah biasanya dia lebih dekat dengan Keluarga Jordy. Yolanda memang jarang berhubungan dengan Keluarga Julian, tetapi mereka tidak bermusuhan. Jadi, Yolanda ag
Baca selengkapnya
Bab 172 Plagiat
Sehebat apa pun Tommy, dia pasti akan mendengar perintah Adam. Untuk masalah pernikahan, asalkan Adam setuju, Tanya pasti akan mendapatkan Tommy. Yolanda merasa ucapan Tanya masuk akal. Bagaimanapun, hubungan Keluarga Saloza dan Ador sangat dekat. Jadi, tidak ada salahnya jika Yolanda membawa Tanya menemui Adam.Yolanda menyahut, "Oke. Kalau begitu, nanti kamu ikut aku pulang saja."Sekarang, Yolanda menganggap Tanya teman baiknya. Tanya bukan hanya mendengar curahan hati Yolanda, tetapi juga memikirkan ide untuk Yolanda. Walaupun Tanya menyukai Tommy, setidaknya Tanya berada di pihak yang sama dengan Yolanda.Tanya terlihat sangat tenang. Padahal, dia sudah diam-diam menyiapkan rencana.Di sisi lain, akhir-akhir ini, Juanita sedang sibuk mengurus peluncuran produk baru perusahaan. Beberapa waktu yang lalu, urusan ini diserahkan kepada asisten karena Juanita sedang beristirahat. Namun, ada beberapa hal yang tidak bisa diselesaikan oleh asistennya sehingga Juanita harus turun tangan. J
Baca selengkapnya
Bab 173 Mendapat Balasan yang Setimpal
Berbeda dengan situasi di perusahaan Juanita yang kacau balau, di sisi lain, Tanya, Yolanda, dan Nanda sedang menongkrong sambil meminum kopi. Suasananya sangat santai. Mereka bertiga memegang ponsel dan membaca komentar yang mencerca Juanita di internet. Ketiga wanita ini tersenyum lebar.Yolanda melihat ponsel seraya berkomentar dengan ekspresi puas, "Wah, kalian sudah lihat belum? Sekarang Juanita dihujat habis-habisan di internet. Hmph, wanita rendahan itu akhirnya mendapatkan balasan yang setimpal."Tanya mengamati sekeliling dengan waswas, dia takut ada mata-mata di sini. Tanya merasa tidak puas dengan sikap Yolanda yang membahas permasalahan ini secara terang-terangan. Kenapa Yolanda bicara begitu keras di tempat umum seperti ini? Apa dia mau menarik perhatian semua orang?Nanda dan Yolanda sama sekali tidak menyadari sikap Tanya yang berwaspada. Bahkan, Nanda tidak meremehkan Yolanda lagi. Dia mendekati Yolanda, lalu menunjukkan ponselnya dan berujar, "Benar, lihat ini. Aku ben
Baca selengkapnya
Bab 174 Ingin Menjatuhkannya
Setelah penanggung jawab itu pergi, Juanita merasa dilema. Meskipun dia mendapatkan sedikit informasi dari penanggung jawab, sebenarnya informasi itu tidak terlalu penting. Hanya saja, sekarang sudah ada sedikit petunjuk, Juanita tidak terlalu kebingungan lagi seperti di awal ....Bagaimanapun, Juanita berharap dirinya bisa lebih optimis. Sekarang, dia sudah menemukan arah permasalahannya sehingga cukup membantu proses penyelidikan. Juanita telah diam-diam mencatat beberapa orang yang disebutkan penanggung jawab itu. Kala ini, Juanita mengeluarkan kertas itu dan merenungkannya dengan serius.Penanggung jawab tersebut sudah mengatakannya dengan jelas. Seharusnya, tersangka dari kasus ini ada di antara orang-orang yang disebutkan penanggung jawab. Ini adalah tebakan Juanita.Namun, Juanita masih saja merasa khawatir. Sekarang, masalahnya terus berkembang. Jika dibiarkan begitu saja, pasti akan memberikan pengaruh signifikan kepada perusahaan.Awalnya, kondisi perusahaan tidak terlalu bag
Baca selengkapnya
Bab 175 Rencana Berhasil
Mendengar pertanyaan Tommy, Smith tidak bisa berkata-kata. Ucapan Tommy membuat Smith mulai mengintrospeksi dirinya sendiri. Apa yang dikatakan Tommy memang masuk akal. Sebenarnya, dia dan Tommy juga sering menghadapi persaingan dalam dunia bisnis.Banyak yang mengatakan bahwa dunia bisnis itu seperti medan perang. Situasinya memang kelihatan tenang, tetapi sebenarnya banyak pihak sedang bersaing secara diam-diam. Sebagian besar orang tidak mampu bertahan menghadapi intrik dalam dunia bisnis sehingga akhirnya menyerah.Smith dan Tommy adalah pengecualian. Tindakan mereka sangat tegas dan pemikiran mereka sangat tajam. Namun, semua ini mereka dapatkan setalah mengalami kegagalan berkali-kali.Itulah sebabnya Smith tahu jelas trik-trik dalam dunia bisnis. Pasti ada orang yang disogok dan mengkhianati perusahaan demi keuntungan.Mungkin karena beberapa tahun ini Grup Syden bisa menyelesaikan semua masalah dengan mudah. Kemenangan membuat Smith melupakan semua proses jatuh bangun dalam dun
Baca selengkapnya
Bab 176 Aku akan Terus Menemanimu
Di sisi lain, karena reputasi perusahaan Juanita telah hancur, makin banyak orang yang meminta pengembalian produk. Dapat dikatakan bahwa hari-hari Juanita telah menjadi makin sulit. Di masa lalu, Juanita pernah tinggal sendirian di luar negeri bersama Jingga, tetapi dia belum merasa gelisah seperti saat ini.Setiap harinya, Juanita hanya duduk di kantor dan tak kuasa merasa cemas karena takut akan menerima panggilan keluhan lagi dari pelanggan. Meskipun dia tidak berinteraksi secara langsung dengan para pelanggan, suasana hatinya tetap gelisah ketika mendapatkan kabar tersebut.Apabila terus seperti ini ... entah berapa banyak kerugian yang akan dialami perusahaannya. Saat ini, perusahaan lain juga mulai memanfaatkan kesempatan ini untuk mempromosikan produk mereka secara besar-besaran.Jika masalah ini tidak segera diatasi, perusahaan Juanita mungkin akan tergantikan oleh perusahaan lain, bahkan tidak akan meninggalkan jejak apa pun di hati konsumen. Ketika melihat Juanita yang perla
Baca selengkapnya
Bab 177 Serigala
Keduanya pun kembali ke kamar. Saat ini, Juanita masih bersandar di pelukan suaminya. Sebelum mengenal Tommy, dia belum pernah merasakan ini sebelumnya.Ternyata ... bahu orang lain dapat menjadi tempatnya untuk bersandar. Apalagi, itu sama sekali tidak membuatnya merasa terbebani. Di momen ini, Juanita merasa bahwa meskipun seluruh prosesnya sangat sulit, dia sangat beruntung karena dapat mengenal Tommy.Keesokan harinya, ketika Jingga bangun, bocah itu secara linglung mengingat bahwa ibunya tidak menemaninya bermain kemarin. Dia tentu merasa kesal dalam hatinya. Namun, ketika Juanita datang untuk menyuruhnya sarapan, Jingga yang melihat ekspresi lembut wanita itu kembali merasa bahwa ibunya sangat peduli padanya.Juanita mungkin benar-benar memiliki terlalu banyak hal yang harus diurus sehingga terpaksa mengurangi perhatiannya untuk sementara. Jingga menghibur dirinya sendiri dengan pemikiran seperti itu.Saat melihat ekspresi Jingga, Juanita khawatir bahwa dia telah menyakiti hati p
Baca selengkapnya
Bab 178 Pak Tommy yang Menggemaskan
Saat melihat ekspresi canggung Tommy, Juanita hampir saja tertawa. Namun, dia takut bahwa suaminya akan merasa tidak dihargai sehingga berusaha keras menahan tawa. Akan tetapi, meski Juanita berusaha untuk menahan diri, Tommy tahu bahwa istrinya itu pasti sedang mengejeknya secara diam-diam.Saat ini, Juanita yang melihat ekspresi lucu suaminya pun tak kuasa menjawab, "Iya, kamu harus pakai yang ini."Di momen ini, Tommy akhirnya mengerti alasan Juanita yang bereaksi seperti itu kemarin. Ketika dia setuju untuk berperan sebagai serigala, istrinya itu bahkan mengusulkan agar Lisa menggantikannya.Begitu tahu bahwa dirinya harus mengenakan kostum ini, raut wajah Tommy tampak agak suram. Dia adalah pemimpin Grup Ador, juga Tuan Muda Keluarga Ador. Berpakaian seperti ini ... benar-benar tidak sesuai dengan identitasnya.Tommy sudah mulai dilema sekarang. Di satu sisi, dia merasa bahwa dirinya tidak cocok untuk mengenakan kostum seperti ini. Namun, di sisi lain ... dia telah berjanji pada J
Baca selengkapnya
Bab 179 Atas Dasar Apa Menjadi Juara Satu?
Selama proses pertunjukan, Tommy hanya berekspresi datar. Ini adalah kali pertama dia mengikuti acara semacam ini sehingga tidak tahu harus berperilaku seperti apa. Selain itu, apabila temannya melihat penampilannya sekarang, mereka sudah pasti akan tertawa terbahak-bahak.Saat ini, Tommy mendapati istri dan putranya yang gembira. Juanita dan Jingga tampil dengan ceria. Mereka berkoordinasi dengan baik dan menunjukkan ekspresi yang sangat sesuai. Meskipun Tommy tidak melakukan apa pun, mereka masih berhasil membangkitkan semangat penonton. Semua orang sangat antusias menyaksikan pertunjukan keluarga mereka.Seorang anak perempuan terus menatap Tommy lekat-lekat, lalu memuji, "Serigala ini adalah yang paling ganteng di antara semua serigala.""Iya, benar." Banyak anak-anak lain yang juga mengangguk setuju.Sementara itu, seorang anak laki-laki juga berkata, "Sebelumnya, aku belum pernah melihat papanya Jingga. Setelah melihatnya sekarang, dia ternyata begitu ganteng!"Bukan hanya anak-a
Baca selengkapnya
Bab 180 Untuk Apa Mengaku kalau Tidak Berbuat
"Haha ...." Rayna tersenyum sinis. "Jaga ucapan? Jaga ucapan apanya? Pencuri tetaplah pencuri. Untuk apa kamu pura-pura di sini? Huh, nggak becermin dulu lihat tampangmu." Saat mengatakan hal ini, Rayna memasang ekspresi seolah-olah dia adalah wanita tercantik. Meski penampilan Rayna tidak cantik, orang tua lainnya tidak berani ikut campur karena melihat status Juanita sebagai pencuri.Jantung Juanita berdegup kencang, dia merasa bahwa Rayna terlalu berlebihan. Namun, dia harus menahan diri agar tidak seperti Rayna yang mengeluarkan kata-kata kasar dan kotor.Melihat Juanita tidak bersuara, Rayna mengira Juanita telah menyerah. Lantas, dia berkata, "Kalian semua, dengarkan saranku, kita seharusnya bersama-sama menentang perusahaan milik ibunya Jingga. Perusahaan seperti ini lebih baik cepat bangkrut agar tidak mengeksploitasi konsumen dan bahkan merusak kulit kita. Jingga juga sebaiknya dipecat saja. Punya ibu seperti itu, dia juga pasti bukan anak baik."Para orang tua di sana menunju
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1617181920
...
28
DMCA.com Protection Status