Seperti yang sudah ia katakan kemarin, Sean tiba di rumah Kania keesokan harinya. Ia memutar pandangannya ke seluruh area rumah lalu menghela nafas lega saat melihat tidak ada keberadaan Leonard di sana."Hari ini Leon tidak datang?""Tidak, dia memiliki urusan," balas Kania, "Devan ada di kamar, ayo.""PAPA! Papa datang?" seru Devan saat melihat kedatangannya ke area kamar. Sean segera bergegas menghampiri puteranya lalu memeluknya dengan erat.Berbeda dengan keadaan kemarin, keadaan Devan terlihat membaik. Sean tersenyum saat melihat wajah Devan tidak lagi memucat, bahkan Devan sudah terlihat lebih ceria."Bagaimana keadaan anak Papa?""Devan sudah baikkan, tidak lemas lagi, Pa."Sean mengacak rambut Devan dengan gemas, "Anak pintar, nanti jika kamu sudah sehat kita main bola bersama. Ah, Papa punya hadiah untuk kamu."Sean membuka bungkusan yang berada di tangannya lalu mengeluarkan barang yang ia bawa ke arah Devan. Sebuah mobil mainan yang dapat dimainkan oleh remot terlihat di s
Baca selengkapnya