Home / Romansa / Istri Tuan Muda Lumpuh / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Istri Tuan Muda Lumpuh: Chapter 41 - Chapter 50

224 Chapters

41. Datang dari Kematian

Douglas duduk di ruang kerja yang ada di rumahnya sambil memegang segelas wiski untuk meringankan rasa berat di kepala. Pulang dari rumah sakit, kepalanya penuh dengan pikiran akan Kimberly, wanita yang selama ini dia sepelekan karena pernikahan keponakannya itu hanyalah sebuah perjodohan belaka, ternyata punya pengaruh yang kuat atas Richard.Menghadapi Johana saja sudah membuatnya kewalahan, kini dia harus dihadapkan juga dengan Kimberly yang memiliki kepribadian yang jauh lebih kuat dibanding Johana.“Aku tidak bisa tinggal diam, wanita itu bisa menghancurkan rencanaku,” geram Douglas sambil mencengkram gelas yang sedang dipegangnya.Douglas kemudian meminum sisa wiski yang ada di gelas dengan sekali tenggak, lalu meletakkannya dengan kasar ke atas meja. Dia menarik laci meja yang ada di depannya dan mengambil sebuah liontin berbentuk hati.Tangannya membolak-balikkan liontin tersebut lalu menekan sebuah tombol kecil yang ada di bagian belakang. Liontin itu pun terbuka dan terlihat
Read more

42. Hubungan Membaik

Kimberly merasa bingung ketika dokter yang dia temui mengatakan jika apa yang menjadi mimpinya kemungkinan adalah potongan peristiwa yang pernah dia lalui di masa lalu, namun dia tidak mengingat apapun tentang peristiwa tersebut.Semakin dia berusaha untuk mengingatnya, kepalanya malah berdenyut sakit sehingga dokter tidak menyarankan memaksa otaknya untuk mengingat apa yang tidak bisa dia ingat. “Biarkan ingatanmu datang dengan sendirinya, kamu hanya perlu berlatih menajamkan ingatanmu. Anggap saja seperti olahraga otak untuk menyehatkannya,” saran dokter itu.Dokter itu pun kemudian memberinya obat dan tips untuk memaksimalkan kerja otak tanpa membuatnya merasa sakit.Pulang dari rumah sakit, Kimberly pergi ke rumah orang tuanya. Mama dan papanya merasa canggung menyambut kedatangannya karena mengetahui perbuatan yang telah Emma lakukan terhadap Richard dan Kimberly.Valentino yang melihat menantunya datang, mengajak pria itu berbicara. Dia khawatir jika bisnisnya bermasalah karena
Read more

43. Pernyataan Cinta

“Saat kamu keluar untuk menelepon, aku bicara dengan dokter yang menangani lukaku dan dia bilang kita sudah bisa ...” Kimberly sengaja memotong perkataannya dan melanjutkannya dengan menggerakkan tangan mengusap dada suaminya, memberi kode jika mereka bisa bercinta dengan aman.Mata Richard berbinar senang mengetahuinya, dia langsung mengangkat tubuh Kimberly dan mendudukkannya di atas rak pakaian. “Aku rindu berada di dalammu, rasa hangat dan lembut itu menjadi candu bagiku.”Jantung Kimberly seketika berdetak kencang menunggu suaminya menyatukan miliknya, memenuhinya dengan kenikmatan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.“Aku juga rindu bagaimana milikmu membuat milikku mengetat dan berdenyut di dalam sana,” goda Kimberly menanggapi perkataan suaminya, membuat Richard mengerang membayangkan bagaimana milik istrinya meremas miliknya dan membuatnya meledak.Tangan Richard mengusap leher Kimberly dengan perlahan, membuat tenggorokannya terasa kering. Kimberly berusaha menelan lu
Read more

44. Belum Siap Kehilangan

Pernyataan cinta Richard dan Kimberly menggantung begitu saja. Kimberly masih belum yakin akan apa yang Richard katakan padanya, dia menganggap jika perkataan itu keluar karena pengaruh percintaan panas mereka dan tidak benar-benar keluar dari hati.Saat Kimberly ingin memastikannya, Richard menarik tubuhnya dan memeluknya erat. “Tidurlah! Aku tahu kamu sangat lelah. Maafkan aku karena aku lepas kendali,” ucap pria itu yang kemudian memejamkan mata dan tertidur sambil mendekap dirinya ke dadanya.Kimberly masih terjaga untuk beberapa saat, merasakan dekapan hangat dan detak jantung Richard yang begitu menenangkan. Tak lama kemudian, matanya terasa berat, rasa kantuk pun menyerang dan kesadarannya mulai menghilang, berganti mimpi indah bersama pria yang dicintainya.Keesokan paginya, Kimberly bangun terlebih dahulu. Wajahnya merona merah menatap wajah polos Richard yang sudah berganti tidur di belahan dadanya. Entah sejak kapan posisi mereka berganti, namun bibir Richard yang menyentuh
Read more

45. Rasa Kehilangan yang Menular

Setelah Johana datang ke penthouse dan mendengar cerita Kimberly yang hanya sepotong, dia pun mencari informasi yang lebih rinci dari orang kepercayaannya dan mendapati keberadaan Richard di salah satu rumah sakit terbesar di kota itu.“Aku akan ke rumah sakit untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi,” ucap Johana kepada Kimberly.“Aku ikut,” balas Kimberly cepat.“Apakah kamu yakin? Richard akan marah jika kamu pergi denganku.”“Aku tidak peduli dengan kemarahan Richard, bahkan dia pergi tanpa menjelaskan apa-apa padaku.”Tak bisa melarang menantunya, mereka akhirnya pergi ke rumah sakit untuk menemui Richard dan mencari tahu tentang wanita yang mengaku bernama Carra.Sesampainya di rumah sakit, Kimberly berdiri membeku melihat Richard duduk di samping ranjang Carra dan saling bergandengan tangan. Suaminya itu menatap Carra penuh dengan pesona sedangkan Carra yang sudah sadar dari pingsan terlihat asyik menceritakan sesuatu.Menyadari kedatangan Johana bersama Kimberly, Carra seketi
Read more

46. Kecemburuan Mengusik Hati

“Kenapa kamu selalu mencurigai Douglas untuk apa yang Richard lakukan? Richard sudah dewasa, dia seharusnya tahu mana yang benar dan mana yang salah, semua yang dia lakukan adalah tanggung jawabnya. Aku akan menegur anak itu, tetapi jangan pernah lagi menyeret dan menyalahkan Douglas atas apa yang Richard lakukan,” suara Issac meninggi saat Johana mengungkit nama Douglas dan menyalahkan pria itu.“Kenapa kamu selalu tidak percaya padaku Issac? dia seperti duri di dalam daging yang membuat keluarga kita tidak pernah merasa damai,” geram Johana.“Semua tuduhanmu itu tanpa dasar, pikiranmu terlalu berlebihan dan kebencian di hatimu itu seharusnya buang jauh-jauh,” balas Issac.Kimberly yang hendak mengambil air ke dapur, mengurungkan niat saat mendengar pertengkaran mertuanya. Kini dia mengerti posisi Johana yang tidak pernah dipercaya oleh suaminya sendiri dan dibenci oleh putra tirinya. Lalu bagaimana dengan nasibnya?Sambil menggenggam gelas kosong, dia kembali ke kamar yang terasa as
Read more

47. Cara Menandaimu

Sesampainya mereka di penthouse, bukannya membicarakan banyak hal seperti apa yang Richard katakan sebelumnya, pria itu malah menghimpitnya ke dinding sesaat setelah menutup pintu penthouse.“Kamu hanya milikku, Kimberly. Aku tidak akan membiarkanmu tersentuh oleh pria manapun,” geram Richard dengan tangan yang menelusup masuk ke balik pakaian Kimberly dan meremas dadanya, membuatnya terpekik dengan mata terbelalak lebar.Tak ingin kalah dengan perlakuan suaminya, Kimberly menarik kasar kemeja yang Richard pakai hingga kancing kemeja itu berhamburan di lantai penthouse.“Kamu juga milikku, Richard. Aku tidak akan membiarkan wanita manapun memilikimu,” balas Kimberly.Nafas keduanya mendengus kasar karena rasa marah, cemburu dan gairah yang bercampur menjadi satu. Richard mencengkram rahang Kimberly lalu melumat bibir wanita itu dengan kasar dan intens, yang dibalas dengan gigitan kecil Kimberly ke bibir suaminya.Richard mengerang karena perlawanan Kimberly, dia pun merobek pakaian is
Read more

48. Tuduhan Bohong

Pagi yang tadinya penuh dengan kebahagiaan, berubah menjadi hari yang menyebalkan bagi Kimberly. Setelah sarapan, dia bersama Richard tergesa-gesa pergi ke rumah sakit untuk menjemput Carra dan mengantarkan wanita itu untuk pulang ke Woodstock.Lebih menyebalkan lagi ketika Carra terus menempel pada Richard dan Richard yang tidak ingin trauma Carra bertambah parah, tidak berusaha menjauh dari wanita itu.Kimberly yang melihat kedekatan Carra dan suaminya, memilih menyingkir dari kamar rawat Carra dan menunggu Axton menyelesaikan administrasi pengobatan adiknya di kafe rumah sakit.“Kamu ada disini? Aku mencarimu ke mana-mana. Richard dan Carra sudah ada di mobil dan aku sudah menyelesaikan administrasi rumah sakit, kita bisa berangkat sekarang,” ucap Axton yang tiba-tiba muncul di hadapan Kimberly.“Bukankah kemarin kamu berjanji padaku akan menjauhkan Carra dengan Richard? Kenapa kamu mengganggu kami pagi ini?” geram Kimberly tak menanggapi perkataan Axton sebelumnya.“Maafkan aku, s
Read more

49. Terganggu Lagi oleh Carra

Kimberly gelisah sepanjang hari karena Richard tak kunjung pulang. Saat malam menjelang, dia mondar-mandir di kamar tidak bisa tidur. Mungkinkah malam ini Richard memilih untuk menemani Carra seperti saat suaminya menemani wanita itu di rumah sakit? yang membuatnya harus menginap di rumah mertuanya.Air mata Kimberly meleleh tak kunjung berhenti, dadanya terasa sesak hingga rasanya sulit untuk bernafas. Dia memukul dadanya beberapa kali, berharap hal itu bisa melegakan nafasnya, namun percuma saja, apapun yang dia lakukan tidak berpengaruh terhadap keadaan dirinya.Lelah terus berdiri dan mondar-mandir tanpa tujuan yang jelas, Kimberly merangkak naik ke atas ranjang lalu bergelung memeluk lututnya. Untuk beberapa saat, dia masih menangis terisak hingga lelah dan akhirnya tertidur.Hampir tengah malam, Richard baru saja pulang. Carra sulit sekali untuk ditinggalkan sehingga dia mencari banyak alasan untuk bisa pulang dan menemui istrinya.Matanya menatap nanar ke arah Kimberly yang tid
Read more

50. Tak Akan Kubiarkan Merebutnya Dariku

Kimberly menatap rumahnya yang kosong tanpa keberadaan Richard. Dia merasa kesal karena suaminya selalu datang jika Carra memanggilnya. Wanita itu kini terang-terangan ingin mengambil hati Richard, dia memanfaatkan kenangan masa kecilnya untuk menjerat dan menahan suaminya, mengganggu pernikahannya.Merasa bosan di rumah sendirian, Kimberly mengambil pakaian hangat lalu pergi mencari udara segar dan menikmati pemandangan di sekitar rumah.Hal itu ternyata berhasil mengalihkan perhatiannya dan membuat hatinya sedikit lebih tenang. Terlalu asyik dengan apa yang dilihatnya, tanpa sadar dia telah berjalan di perbatasan peternakan milik keluarga Hogan.Entah kenapa jika dirinya sedang gelisah dan galau, dia selalu berjalan menuju peternakan Hogan, peternakan itu seperti memiliki magnet yang menariknya untuk mendekat, seolah mengajaknya pulang.Kimberly tersadar telah memasuki peternakan Hogan ketika melihat Axton sedang berkuda.Matanya menatap pria itu, rasanya akan sangat menyenangkan ji
Read more
PREV
1
...
34567
...
23
DMCA.com Protection Status