“Sangat manis, rasanya seperti madu yang membuatku jadi candu,” gumam Mattew setelah berhasil membuat Geena meledak. Pria itu merambat ke atas lalu melumat bibir kekasihnya.Geena terpekik kaget ketika Mattew menghentakkan miliknya dengan tajam dan melakukan penyatuan yang sempurna, miliknya seketika penuh dan mengetat oleh gairah Mattew yang membara.Matanya terbelalak merespon pinggul Mattew yang mulai bergerak pelan, manik mata mereka bertabrakan dan saling mengunci.“Apakah kamu tidak lelah? Seharusnya kamu banyak istirahat,” engah Geena di sela hentakan pria itu.“Bercinta denganmu adalah cara istirahatku yang paling efektif,” balas Mattew, dia merengkuh Geena lalu menggerakkan pinggulnya dengan ritme yang semakin lama semakin cepat.Suara derit meja makan mengiringi gerakan mereka, seirama dengan tarian keduanya. Geena menengadahkan wajahnya, mempersilahkan Mattew mengecap leher jenjang dan dadanya, memberi akses sebebasnya untuk menandainya.Tangan Mattew menekan punggung dan b
Read more