Home / Fantasi / Tetanggaku Malaikat Maut / Chapter 1 - Chapter 3

All Chapters of Tetanggaku Malaikat Maut: Chapter 1 - Chapter 3

3 Chapters

Bab 1

Michigan, Oktober 2022. Angin malam di musim gugur berhembus cukup kencang, menyapu helaian rambut berwarna ash brown milik Ezra. Dengan santai, ia berdiri dalam bayang malam yang gelap di sebuah gang yang sepi. Ditambah dengan pakaian suit dan trench coat hitam yang ia gunakan membuat Ezra menyatu dengan kegelapan. Mata hijaunya bergerak melihat ke arah jam tangan yang ia gunakan. “Sepuluh detik lagi,” gumam Ezra sambil menghembuskan asap rokok dari mulutnya. Matanya menyorot jalanan yang sepi seakan sedang menunggu seseorang. Tak lama, suara mesin motor terdengar dari arah jalanan utama dan.. BRAKK! Seorang pengendara motor menabrak tiang jembatan dan terpental jauh ke tengah jalan. Motor sang pengendara jatuh tergeletak setelah hantaman besar tersebut dengan kerusakan yang cukup parah di bagian depan. Mesin motor masih menyala dengan kondisi lampu yang menyorot ke arah trotoar. Cairan darah mulai mengalir dari kepala si pengendara, membasahi aspal jalan yang semula kering. Sang
Read more

Bab 2

Jam masih menunjukkan pukul 5.30 pagi dan suara mobil box yang cukup bising membuat Ezra terbangun. "Ah.. sial berisik sekali," keluh Ezra sambil menutupi satu telinganya dengan bantal lain. Karena selalu tinggal di rumah yang terpencil selama bertahun-tahun, Ezra tidak terbiasa dengan suara bising di pagi hari dan memiliki tetangga. Ia sengaja memilih rumah yang ia tinggali saat ini karena lokasinya yang berjauhan dari rumah-rumah lain. Rumah yang paling dekat adalah rumah sebelahnya yang sudah lama kosong dan kini akan ditinggali. Sejak beberapa minggu yang lalu, rumah sebelahnya yang sudah lama kosong tiba-tiba direnovasi dan dibersihkan. Salah satu petugas yang memperbaiki rumah bercerita kalau cucu dari pemilik rumah akan tinggal mulai bulan ini. Dengan mata yang masih terkantuk-kantuk, Ezra bangkit dari kasur dan berjalan ke arah jendela untuk mengintip kondisi di luar. Beberapa pria bertubuh besar tampak sedang mengangkat sofa dan meja ke dalam rumah. Tak berselang lama, mun
Read more

Bab 3

Luna mengusap keringat pada keningnya sekilas setelah meletakkan sebuah pot tanaman monstera di atas buffet cabinet. Akhirnya ia berhasil membereskan rumahnya. Luna melihat rumah sebelahnya dari jendela. Waktu masih kecil, ia ingat keluarga Garner yang mengisi rumah sebelahnya. Putri mereka yang bernama Tania, sering bermain ke rumah neneknya saat Luna dan keluarganya datang berkunjung. Tapi, saat Luna berusia 12 tahun, keluarga Garner pindah ke kota lain. Di saat yang sama, Luna sadar akan kemampuan spesialnya yang bisa melihat kematian seseorang di masa depan dengan menyentuhnya. Luna melihat ayah Tania akan meninggal di masa depan karena terkena penyakit kanker. Awalnya ia tidak percaya, tapi setelah penglihatannya menjadi kenyataan, Luna sadar kalau ia punya kemampuan spesial. Luna juga melihat bagaimana neneknya akan meninggal di masa depan saat menyentuhnya. Lima hari setelah Luna mendapatkan penglihatan itu, neneknya benar-benar meninggal karena terjatuh di kamar mandi. Aw
Read more
DMCA.com Protection Status