Maira menurunkan kaki lalu memakai alas kakinya. Wanita itu langsung mendongakkan kepala menatap suaminya.“Ada berita penting apa, Mas?” Sepasang alis hitam dan rapi itu hampir menyatu saat menatap Rendi.“Ada lah, nanti saja kita bahas. Sekarang kita makan siang dulu. Mama sama anak-anak pasti sudah menunggu.” Saat Maira akan berdiri, tiba-tiba pintu kamar mereka diketuk dari luar. “Rendi! Maira! Kalian di dalam ‘kan?” Suara Bu Rani memanggil. “Iya, Ma. Sebentar.” Rendi buru-buru melangkah ke pintu dan membukanya. “Kalian nggak makan siang, hem? Anak-anak udah nunggu dari tadi, loh,” omel Bu Rani begitu pintu terbuka. Lalu wanita itu melihat Maira yang sedang berjalan ke arah pintu. “Kamu udah baikan, Mai?” Bu Rani memperhatikan wajah menantunya dengan seksama. “Maira udah baikan, kok, Ma,” balas Maira, tersenyum lembut pada mama mertuanya. Bu Rani menghela napas. “syukurlah,” ujar wanita paruh baya itu.“Ya udah, kita turun sekarang. Kasihan Daffa dan Raihan, mereka sudah me
ปรับปรุงล่าสุด : 2024-03-22 อ่านเพิ่มเติม