All Chapters of Menjadi Istri Pengganti Untuk Suami Kakakku: Chapter 21 - Chapter 30

159 Chapters

Siapa Wanita Itu?

Happy reading ....Fadli menghentikan langkahnyax wajahnya terlihat tegang namun seketika dia merubahnya."Mamah, maksudnya?" tanya Fadli yang pura-pura tidak tahu."Tidak usah pura-pura bodoh. Semalam kamu ke mana? Kenapa tidak pulang?" tanya Mama Kirana pada putranya."Aku semalam--""Mas Fadli semalam itu nginep di kantor, Mah. Soalnya pekerjaannya sangat banyak, jadi dia tidak sempat untuk pulang," potong Calista yang tiba-tiba saja datang.Dia tadi Ingin menyusul Fadli ke kamar, akan tetapi dia melihat suaminya sedang kebingungan saat berhadapan dengan mamanya, dan sudah pasti Mama Kirana bertanya perihal Fadli semalam ke mana."Mama tidak bertanya kepadamu, Calista. Mama bertanya kepada Fadli. Jawab! Ke mana kamu semalam?" Mama Kirana menatap ke arah Fadli dengan lekat."Seperti yang Calista bilang, bukankah sudah diwakilkan sama dia Mah? Sudahlah, aku capek mau istirahat."Fadli pun beranjak meninggalkan mama dan juga istrinya, sementara Mama Kirana menatap punggung Fadli yang s
Read more

Undangan Papa Zahid

Pria tersebut tersedak makanannya sendiri, dan melihat itu Calista langsung memberikan air putih kepada Fadli dan langsung ditegak olehnya.Sementara Haikal, Mama Kirana serta Papa Zahid menatap lekat ke arah pria itu, sebab Ia juga penasaran dengan jawaban Fadli."Perempuan? Perempuan siapa, Nak?" tanya Mama Kirana sambil menatap ke arah Nuha."Aku juga tidak tahu, Ma. Tapi aku yakin itu adalah Kak Fadli. Sebab aku melihatnya dengan jelas, tapi wanita itu ... aku tidak melihat wajahnya soalnya dia pakai hijab," jawab Nuha.Mama Kirana menatap ke arah Fadli, sedangkan pria itu wajahnya sudah tegang. Walaupun sekuat tenaga dia menyembunyikan ketegangannya, tapi masih nampak jelas oleh Pak Zahid."Fadli jawab pertanyaan Mama! Siapa wanita yang dimaksud oleh Nuha? Sedang apa kamu di rumah sakit?" Mama Kirana menatap dengan menyipit ke arah Fadli."Itu Mah ... anu ... dia ...."Calista tidak mau jika suaminya di pojokan, sebab Ia juga tidak ingin jika nanti papa Zahid serta Mama Kirana
Read more

Kedatangan Mak Lampir

Happy reading...."Ada apa sih? Kenapa mama merasa, akhir-akhir ini papa sangat aneh? Apa Papa menyembunyikan sesuatu dari mama?" tanya Mama Kirana saat sudah sampai di kamar."Tidak Mah. Papa tidak menyembunyikan apapun. Memangnya ucapan papa itu salah ya? Papa hanya ingin kenal saja dengan adiknya Calista. Mama dengar sendiri kan tadi Ibunya Calista itu sedang koma, dan sudah pasti adiknya Calista yang mengurusnya," ujar Papa Zahid.Mama Kirana mengangguk, yang dikatakan suaminya memang benar. Mungkin saja saat ini adiknya Calista sedang mengurus ibunya, dan dia merasa kasihan karena sudah pasti Jihan sedang bersedih..Sementara di tempat lain Jihan baru saja selesai menunaikan shalat Isya, dia nelihat rumah yang begitu sunyi ditambah Zahra yang tidak menginap membuatnya sedikit kesepian.Untuk mengusir rasa kantuk dan juga rasa bosannya, Jihan memutuskan untuk mengerjakan tugas kuliah hingga tanpa sadar dia tertidur di sofa.Pgi hari wanita itu terbangun, dan setelah melaksanakan t
Read more

Jaga-Jaga

"Ada apa, Kak? Aku mau ke kampus." tanya Jihan tanpa berbasa-basi saat melihat Calista datang."Aku ke sini hanya ingin menyampaikan, bahwa nanti malam kamu diundang oleh Papa Zahid untuk pergi ke rumah. Dia mengundang kamu makan malam," jawab Calista dengan ketus.Jihan menautkan alisnya saat mendengar ucapan kakaknya, dia merasa heran kenapa Papa Zahid mengundangnya makan malam ke rumah?"Kenapa tiba-tiba saja Om Zahid mengundang aku ke rumah?" Tanya Jihan dengan penasaran.Calista mengangkat kedua bahunya. "Mana aku tahu. Dan kamu ingat ya! Nanti malam saat kamu datang ke rumah, jangan macam-macam! Jangan berani kamu berbicara tentang pernikahanmu dan juga Mas Fadli. Ingat kalau kamu ingin biaya rumah sakit ibu ditanggung, maka kamu jangan pernah melanggar perjanjian kita!" ancam Calista sambil menunjuk wajah Jihan dengan sorot mata yang tajam.Senyuman miring terukir di wajah cantik wanita berhijab itu, dia menyingkirkan tangan Calista yang sedang berada di depan wajahnya."Kenapa
Read more

Sindiran Papa Zahid

Setelah dokter memeriksa keadaan ibu Kulsum, Jihan langsung memberondong dokter dengan pertanyaannya, karena dia benar-benar penasaran dengan keadaan sang ibu."Gimana Dok keadaan ibu saya? Sudah jauh lebih baik kan? Tadi jarinya bergerak, Dok?" tanya Jihan dengan wajah yang masih memperlihatkan ke antusiasannya."Pasien sudah ada perubahan dan peningkatan, akan tetapi pasien masih dalam keadaan koma. Saya sarankan, Nona harus lebih sering mengajak pasien berinteraksi tentang hal-hal yang membuatnya bisa memicu ingatan dan juga semangatnya untuk bangun," ujar dokter tersebut.Jihan langsung mengangguk dengan mantap, dia pasti akan melakukan hal itu, karena Jihan ingin ibunya segera sadar."Baik Dok, saya akan melakukan itu.""Kalau bisa ceritakan tentang memori-memori yang membuatnya pasti akan bangun. Pastinya memori-memori yang indah, karena itu akan memicu pasien agar cepat sadar."Setelah mendengar penjelasan dari dokter, Jihan mempunyai harapan jika Ibunya bisa cepat bangun dari
Read more

Waktu Kamu 3 Bulan Lagi

Happy reading....Calista merasa aneh, kenapa sikapnya Papa Zahid terkesan sangat dingin kepadanya. Namun sebaliknya, kepada Jihan malah terkesan ramah.Itu pula dirasakan oleh semua yang ada di sanac karena dari nada bicara Papa Zahid, jika dia tidak menyukai orang maka pria itu akan berbicara dengan nada yang dingin, berbeda jika dia menyukai orang itu."Sudah ... sudah. Sebaiknya kita ke ruang makan sekarang yuk! Kebetulan Tante sudah masak gulai ayam yang sangat lezat," ucap Mama Kirana sambil mengajak Jihan.Wanita itu mengangguk, dia melirik ke arah Calista yang sedang menatapnya dengan tajam, karena wanita tersebut tidak menyukai keberadaan Jihan yang merebut perhatian kedua mertuanya.Haikal juga ikut turut berjalan di belakang Jihan, sementara Fadli hanya menatapnya dengan dingin dan Calista menekuk wajahnya.''Kenapa sih Mas, Papa berbicara dengan nada dingin seperti itu sama aku? Bagian sama Jihan aja, dia bicaranya terasa hangat. Apa Papa marah ya sama aku, Mas? Karena aku
Read more

Seharusnya Dia Menolak

Mama Kirana, Haikal dan juga Jihan tersedak makanannya saat mendengar ucapan dari Papa Zahid. Kemudian Mama Kirana menatap ke arah suaminya dengan tatapan membulat."Pah, kok Papa bicara kayak gitu sih? Ya kali, Fadli menikah dengan Jihan? Dia kan adik iparnya," ucap Mama Kirana dengan wajah yang kaget."Iya nih Papa, ada-ada aja. Kalaupun pantas, aku sama Jihan, bukannya Mas Fadli." Timpal Haikal, dan Fadli langsung menatap ke arah pria itu dengan tatapan tak suka.Sementara Papa Zahid tidak menggubris ucapan kedua orang tersebut. Dia menghabiskan opor ayam yang tinggal sedikit di piringnya, lalu menegak air putih hingga tandas.Kemudian Papa Zahid pun tergelak saat melihat ketegangan di ruang makan tersebut, lalu pria itu menatap semua orang yang ada di sana satu persatu."Ckckck! Kenapa wajah kalian tegang sekali? Papa hanya bercanda, hehehe ... tidak usah setegang itu!" kelakar Papa Zahid, "tapi ucapan papa benar, bahwa papa akan jodohkan Fadli, jika Calista masih belum mengandung
Read more

Derita Punya Istri 2

Happy reading ....Selama dalam perjalanan, Jihan hanya diam saja. Dia bahkan tidak mengangkat bicara sedikitpun, karena merasa bingung harus memulai pembicaraan dari mana."Oh iya ... aku dengar ibumu sedang koma? Apa aku boleh menengoknya?" tanya Haikal."A-ah, tentu saja boleh Tuan.""Jangan panggil Tuan! Sepertinya kita masih seumuran, hanya berbeda beberapa tahun saja, jadi panggil aku nama.""Begitu ya ... baiklah," jawab Jihan dengan canggung."Ngomong-ngomong ... kamu sudah punya kekasih belum?"Jihan sedikit kaget saat mendengar pertanyaan dari Haikal. Dia teringat bahwa dirinya bukan hanya tidak memiliki kekasih, akan tetapi langsung menjelma sebagai seorang istri."Tidak," jawab Jihan dengan singkat."Berarti nggak ada yang marah ya, kalau aku mengantar kamu pulang?"Jihan menggeleng, "tidak ada kok." Dia sebelum jujurnya merasa risih dengan pertanyaan Haikalx tapi mau bagaimana lagi.Sesampainya mobil di teras, Haikal langsung membukakan pintu mobil untuk Jihan, tapi pria
Read more

Sadar

Happy reading....Seperti biasa, sebelum ke kampus Jihan pergi ke rumah sakit terlebih dahulu membacakan dongeng kehidupan antara dia dan juga ibunya untuk membuat sang Ibu cepat sadar."Ibu tahu nggak? Sekarang Kak Calista itu berubah. Dulu dia sangat menyayangi kita, tapi sekarang ... demi egonya, dia harus mengorbankan kita. Aku tidak bisa berbuat apa-apa Bu, karena ini semua demi ibu. Maafkan Jihan, sejujurnya Jihan ingin sekali bersandar di pundak ibu, tapi Ibu lagi sakit, lalu Jihan bersandar pada siapa Bu selain pada Tuhan?" Wanita itu tak bisa menahan air matanya.Rasa sesak seketika menyerua ke dalam hati, membuat Jihan menangis tersedu-sedu hingga tiba-tiba saja dia merasakan pundaknya di pegang oleh seseorang.Wanita itu mendongkak dengan mata sembabny,a dan dia melihat Zahra ada di sana. "Kamu ada di sini," ucap Jihan sambil mengusap air matanya."Iya, karena aku melihat sahabatku sedang menangis, maka aku sebagai peri pun datang," kelakar Zahra.Jihan beruntung karena sel
Read more

Jujur

Happy reading ...."Mau bicara apa sih, Pa?" tanya Mama Kirana saat sudah sampai di dalam kamar.Terlihat wajah Papa Zahid sangat serius, dia menatap lekat ke arah istrinya, merasa ragu apakah harus membicarakan perihal apa yang diketahuinya atau tidak.Melihat kegundahan suaminya beberapa hari ini, membuat Mama Kirana merasa heran. Kemudian dia menggenggam tangan Papa Zahid. "Katakan Pah, ada apa sih sebenarnya? Mama tahu kok Papa selama ini menyembunyikan sesuatu kan dari mama? Cuman setiap mama nanya Papa selalu saja mengelak."Papa Zahid memang selalu mengelak di saat Mama Kirana menanyakan perihal masalah apa yang tengah disembunyikannya, dia tidak pernah mau jujur kepada istrinya, dan itu membuat Mama Kirana merasa jengah dan juga lelah.Dia sangat yakin bahwa Papa Zahid pasti akan berbicara saat waktunya tiba, dan dia berpikir bahwa hari ini adalah waktu yang tepat."Katakan pada Mama, ada apa? Masalah apa yang membuat Papa menjadi gundah gulana seperti ini? Apa ada hubungannya
Read more
PREV
123456
...
16
DMCA.com Protection Status