Tiga kepala itu menoleh pada ambang pintu, Bu Rt berdiri di sana.“Mas Anto, ini ada undangan. Besok malam datang ke balai desa ya buat diskusi acara tujuh belasan. Itu pun kalau nggak keberatan.”Anto menghampiri. “Oh iya, terima kasih, Bu. Saya pasti datang.”Bu Rt mengangguk. “Des, ayo pulang. Kamu di sini ganggu aja,” celetuknya tanpa perasaan.Desi menahan diri untuk tidak membalas perkataan Bu Rt yang sekarang sudah tidak terlihat. “Beda Rt juga ngapain sengaja nganterin kesini. Nyebelin, pengen masukin cabe ke mulutnya itu,” geram Desi. Tidak ada yang mendengar selain dirinya sendiri.“Mungkin karena udah lumayan lama tinggal disini, Mas. Jadi mereka mau Mas juga berpartisipasi,” ujar Laras.“Iya kayaknya. Tapi Bu Rt tadi 'kan beda Rt sama di sini.”“Mungkin bagi-bagi tugas kali, Mas. Loma tujuh belasan biasanya 'kan nggak cuman se-Rt doang.”Anto manggut-manggut. “Iya juga sih.”Keduanya mengobrol diperhatikan oleh Desi.Laras baru menyadari kondisinya yang berantakan ia pun u
Last Updated : 2023-08-12 Read more