Home / CEO / Dihamili CEO Koma / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Dihamili CEO Koma: Chapter 171 - Chapter 180

455 Chapters

Bab 171

Meskipun wajah Zayden tidak menunjukkan ekspresi apa pun, Audrey justru merasa semakin ketakutan dengan ekspresi Zayden yang begitu tenang. Sekarang, sikap Zayden membuat Audrey merasa bahwa akan terjadi perubahan situasi yang besar."Tu … Tuan Zayden, aku sangat berterima kasih karena kamu sudah menolongku. Tapi, Pak Timothy seharusnya sudah memberitahumu bahwa surat cerai kita sudah selesai diurus. Kelak, kita adalah orang asing yang nggak punya hubungan apa pun. Aku nggak bisa …," sahut Audrey.Sebelum sempat menyelesaikan ucapannya, Audrey sudah disela oleh Zayden dengan penuh emosi. Audrey terkejut sehingga sontak terdiam dan hatinya menjadi semakin cemas.Audrey bahkan merasakan bahwa dia sepertinya telah masuk ke kandang harimau yang lain. Dengan sifat Zayden, Audrey sama sekali tidak berani membayangkan hal yang akan Zayden lakukan ketika dia tahu bahwa Audrey telah bekerja sama dengan Timothy untuk menipunya.Namun, Zayden sama sekali tidak memedulikan keraguan Audrey dan lang
Read more

Bab 172

Zayden mengemudi mobilnya sambil merenungkan ke mana dia harus mengatur Audrey untuk mencegahnya agar tidak terus-menerus berpikir melarikan diri. Begitu Zayden berbalik, dia mendapati bahwa Audrey sedang memalingkan wajah menatap ke arah jendela dan tertidur dengan tidak nyaman. Zayden pun mengulurkan tangannya tanpa sadar dan hendak menegakkan kepala Audrey, tetapi gerakan tangannya berhenti di tengah jalan. Kemudian, kekesalan kembali terlihat di wajah Zayden.Tidak peduli sebaik apa pun dia kepada Audrey, Audrey sama sekali tidak akan memandangnya. Hatinya hanya akan memikirkan cinta pertamanya, Christian. Jadi, untuk apa Zayden harus membuang usaha pada diri wanita ini?Ketika berpikir seperti ini, perasaan Zayden mendadak menjadi jengkel dan hendak menarik kembali tangannya. Namun, tangannya tanpa sengaja menyentuh dahi Audrey dan baru merasakan suhu yang terasa sangat panas. Zayden pun mengernyitkan alisnya dan langsung menaruh tangannya di dahi Audrey untuk merasakannya. Saat
Read more

Bab 173

Seluruh anggota Keluarga Conner sudah melihat video ketika Audrey hampir ditelanjangi di depan umum pada hari itu. Mereka beranggapan bahwa Zayden tidak mungkin akan menginginkan wanita dengan reputasi yang telah rusak ini lagi. Namun, mereka tidak menyangka bahwa Zayden malah membawa Audrey pergi.Ketika melihat orang itu adalah Zayden, Michael sontak teringat dengan kejadian ketika dia dipukuli oleh Zayden karena mendengar hasutan dari Maggie serta Yasmin terakhir kali itu. Ingatan yang menyakitkan itu benar-benar sulit untuk dilupakan.Kemudian, Michael langsung memelototi Yasmin sambil berkata, "Ada apa ini? Bukankah kamu bilang Zayden sudah mencampakkan Audrey? Sekarang kelihatannya nggak seperti itu!"Yasmin juga merasa sangat sedih dan menyahut, "Ayah, apa maksud perkataanmu? Waktu itu, kamu juga setuju saat kami mengusulkan untuk menyembunyikan ibu Audrey dan membuat Audrey bekerja untuk keluarga kita."Yasmin tentu saja merasa sangat tidak terima dengan sikap Michael yang seol
Read more

Bab 174

Zayden telah menghentikan mobilnya di depan pintu rumah sakit, lalu dia segera menggendong Audrey turun dari mobil. Pakaian Audrey yang lembab telah menodai jasnya yang sangat mahal, tetapi Zayden sama sekali tidak memedulikan hal itu. Saat masuk ke rumah sakit, Zayden segera membawa Audrey ke ruang perawatan dokter.Ketika mereka masuk, dokter segera menahan napasnya ketika mencium sebuah bau yang tidak sedap. Namun, karena melihat orang yang datang adalah Zayden, tidak ada ekspresi merasa jijik yang terlihat di wajahnya. Dia juga tidak berani menunjukkan sikap apa pun dan bergegas memeriksa wanita yang pingsan dalam pelukan Zayden."Dia baik-baik saja, hanya sedikit flu dan demam. Dia akan segera membaik setelah disuntik penurun demam," kata dokter itu setelah memeriksa tubuh Audrey dengan hati-hati.Zayden mengiakannya, lalu menggendong Audrey ke kamar pasien dan memanggil perawat untuk membawakan satu set pakaian yang bersih. Seorang perawat lalu datang untuk menggantikan pakaian y
Read more

Bab 175

Perawat itu baru saja hendak menjelaskan bahwa Zayden sudah meminta mereka menggunakan obat yang digunakan untuk ibu hamil dan obat penurun demam terbaik ketika sampai di rumah sakit, tetapi suara Zayden yang dingin terdengar dari belakang dan menyela perkataan perawat tersebut.Perawat itu tentu tidak berani melawan Zayden dan berjalan keluar dengan patuh. Saat ini, hanya tersisa Zayden dan Audrey di dalam kamar.Zayden pun mencibir dan berkata, "Kamu malah sangat peduli dengan anak haram dalam kandunganmu itu. Sayangnya, ayah dari anakmu ini bahkan nggak bisa membantumu sedikit pun. Secemas apa pun dirimu, kamu hanya merasakannya sendiri."Awalnya, Audrey merasa sangat berterima kasih kepada Zayden karena telah menolongnya. Namun, begitu mendengar perkataan Zayden, Audrey sontak merasa bahwa dirinya sangatlah bodoh dan konyol. Alasan Zayden bisa muncul di sana dan menolongnya kemungkinan hanya karena Zayden merasa kesal setelah dia meminta cerai lebih dulu. Zayden sedang memikirkan c
Read more

Bab 176

Setelah keluar dari rumah sakit, Zayden tidak langsung pergi. Sebaliknya, dia duduk di mobil dan menyalakan sepuntung rokok. Ketika asap rokok mengepul, Zayden hanya menatap ke depan sampai melamun seolah-olah sedang merenungkan sesuatu. Dia baru kembali sadar ketika rokok itu sudah habis terbakar dan apinya menyengat tangannya.Zayden lalu menunduk dan membuang puntung rokok itu ke luar. Saat melihat jarinya yang memerah akibat terkena sengatan api tadi, Zayden mengernyitkan alisnya dengan semakin erat. Saat ini, Audrey bagaikan rokok di tangannya ini. Padahal Zayden tahu bahwa memegangnya dengan erat hanya akan melukai orang lain dan dirinya, tetapi dia malah tidak bersedia melepaskan Audrey.Zayden pun menyunggingkan senyuman yang menunjukkan sedikit sindiran. Barusan dia menyindir Audrey sangat rendahan karena begitu tergila-gila dengan seseorang. Sekarang, Zayden merasa bahwa dirinya sepertinya juga seperti itu. Namun, sebelum Zayden sempat berpikir lebih lanjut, suara deringan p
Read more

Bab 177

Setelah menyelesaikan infus di rumah sakit, Audrey pun hendak pergi. Zayden memang telah pergi, tetapi Audrey tidak tahu kapan pria itu akan kembali. Jika Zayden berpikir kebetulan sedang berada di rumah sakit dan ingin melakukan operasi aborsi langsung, Audrey sama sekali tidak bisa melawan. Oleh sebab itu, Audrey berpikir dia hanya bisa menghindar sejauh mungkin lebih dulu.Kebetulan, pada saat ini seorang perawat yang datang memeriksa kamar melihat Audrey hendak pergi. Dia pun bergegas menahan Audrey sambil berkata, "Nona Audrey, tubuhmu masih sangat lemah, jadi jangan asal gerak dulu."Mendengar hal itu, Audrey menggelengkan kepalanya dan berkata, "Nggak perlu, aku merasa demamku sudah turun. Aku nggak merepotkan kalian lagi di sini."Seusai berbicara, Audrey hendak melepaskan tangan perawat itu. Namun, karena tubuhnya masih tidak bertenaga, Audrey menjadi berkeringat setelah bergerak untuk sesaat. Pakaiannya kembali basah dan menempel di tubuh. Hal itu membuatnya merasa sangat tid
Read more

Bab 178

Setelah berpikir panjang, Audrey hanya merasa bahwa dia mungkin tidak benar-benar pernah memahami Zayden. Bagi Audrey, pemikiran dan perasaan Zayden sangat sulit untuk dimengerti. Lantaran tetap tidak mengerti, Audrey hanya merasa pusing di kepalanya. Akhirnya, dia memadamkan lampu, lalu menarik selimut hingga menutupi kepalanya dan berhenti memikirkan hal itu.…Di sisi lain, Timothy telah pingsan sepanjang sore dan akhirnya kembali sadar saat malam hari. Begitu membuka matanya, dia langsung melihat Zayden berjaga di samping tempat tidurnya. Kemudian, Timothy merasa sedikit sedih dalam hatinya dan berdeham sambil berkata, "Apa yang terjadi padaku?"Saat mendengar suara, Zayden bergegas mendekat dan menjawab, "Tekanan darah Ayah naik karena emosi dan harus dilarikan ke rumah sakit. Tapi, tidak ada masalah serius lagi. Ayah sudah bisa pulang setelah beristirahat selama beberapa hari."Mendengar hal itu, Timothy mengangguk dan tidak banyak bicara lagi.Setelah suasana menjadi hening seje
Read more

Bab 179

"Begini, aku sedang di rumah sakit sekarang. Aku dengar kamu punya hubungan yang baik dengan Zayden, jadi aku ingin bertemu denganmu untuk membicarakan tentang masa depan kalian," kata Timothy dari ujung telepon.Saat mendengar perkataan ini, Shania juga tidak mengerti maksud perkataan Timothy. Namun, karena Timothy sudah bicara lebih dulu, dia tentu akan pergi. Bagaimanapun juga, sekarang Zayden sudah tidak bersedia bertemu dengannya lagi. Mungkin saja dia masih bisa memiliki kesempatan setelah bertemu dengan Timothy. Oleh sebab itu, Shania bergegas memanggil sopir untuk membawa dia pergi membeli suplemen mahal dengan jumlah yang banyak lebih dahulu sebelum berangkat ke rumah sakit tempat Timothy dirawat. Setelah masuk ke kamar pasien, Shania bergegas menaruh barang itu di samping ranjang pasien dan berkata, "Paman, salam kenal. Namaku Shania."Shania berbicara dengan sangat hati-hati. Dia takut dirinya akan salah berbicara sehingga membuat ayah Zayden marah. Kemudian, Timothy meliha
Read more

Bab 180

Timothy juga berpikir bahwa waktu itu Zayden juga sangat menolak Audrey, tetapi setelah mereka menghabiskan waktu bersama, perasaan di antara mereka juga ikut tumbuh. Ditambah lagi, Shania sendiri berjasa karena telah menyelamatkan hidup Zayden. Jadi, Zayden seharusnya juga akan lebih mudah menerimanya.Begitu mendengar perkataan Timothy, Shania merasa sangat bahagia dan dia menyahut, "Baiklah, aku pasti akan berusaha dengan baik dan nggak mengecewakan harapanmu."Tepat saat Shania hendak mengatakan sesuatu untuk menyanjung Timothy, pada saat ini suara ketukan pintu terdengar dari luar.Dia pun bertanya-tanya, apa mungkin Zayden telah kembali?Shania lalu pergi membukakan pintu dengan bahagia. Namun, Shania sama sekali tidak menyangka ternyata yang berdiri di depan pintu adalah seorang wanita muda yang cantik. Ketika melihat orang yang membukakan pintu adalah seorang wanita, Yasmin juga ikut tertegun. Namun, dia hanya melirik Shania sekilas dan berkata, "Kamu pelayan Keluarga Moore, '
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
46
DMCA.com Protection Status