Semua Bab Dikejar Lagi oleh Istri CEOku: Bab 111 - Bab 120

2304 Bab

Bab 111

Bianca yang sedang memejamkan mata dan memanyunkan bibirnya ini terlihat sangat menggoda. Luther sangat tertegun melihatnya."Kenapa bibirmu? Sakit?""Apa yang kamu bicarakan? Aku ingin kamu menciumku," kata Bianca dengan kesal.Kelopak mata Luther berkedut. "Hah? Apa boleh aku berbuat seperti ini?""Nggak apa-apa kalau kamu nggak mau menciumku. Tapi, kalau kamu melewatkan kesempatan ini, mungkin tidak akan ada kesempatan lainnya lagi," kata Bianca sambil tersenyum menggoda."Bocah! Sudah diberi kesempatan malah nggak mau memanfaatkannya, kamu benar-benar bodoh!" Ronan yang sedang mengintip dari lantai dua menghela napas panjang."Tutup mulutmu!"Luther berbalik dan menatap Ronan. Namun, saat Luther membalikkan kepalanya lagi, dia melihat wajah Bianca yang cantik dan bibirnya yang merah merona. Luther tiba-tiba menyadari dia sepertinya sudah melewatkan kesempatan bagus ....Bianca mengalihkan topiknya dan berkata, "Baiklah, aku tidak menggodamu lagi, ayo kita bicarakan hal penting. Bel
Baca selengkapnya

Bab 112

"Bianca, kenapa kamu membawanya ke sini?" Susan mengernyitkan alisnya.Bianca berkata dengan ekspresi tenang, "Ini adalah rumahku, terserah aku mau membawa siapa ke sini. Selain itu, aku sudah memiliki kandidat untuk posisi kepala tim, dia adalah Pak Luther!""Apa?"Saat mendengar perkataan itu, ekspresi semua orang terlihat terkejut."Bianca! Apa kamu sedang bercanda? Apa dia layak menjabat posisi itu?" Susan merasa agak kesal."Keterampilan medis Luther sangat mengagumkan dan dia juga menguasai farmakologi. Aku pikir dia pasti akan sangat cocok untuk menjadi kepala ahli!" Ekspresi Bianca terlihat sangat tegas."Kamu ini benar-benar omong kosong!" Susan menjadi marah.Melihat situasinya semakin memburuk, Belinda langsung berdiri dan meredakan suasananya. "Sudahlah, jangan ribut dulu, kita duduk dan bicarakan dengan baik-baik. Luther, biar kuperkenalkan. Ini ibuku, kamu seharusnya sudah pernah bertemu dengannya, sedangkan ini adalah kakak sepupuku, Ken.""Halo, Bibi. Halo, Kak Ken," ka
Baca selengkapnya

Bab 113

"Eh?"Bianca yang tiba-tiba marah membuat Ken mengernyitkan alisnya. "Bianca, demi pria simpanan ini, kamu ingin bermusuhan denganku?"Ken menindas Luther karena dia tidak menyukai Luther, sekaligus sedang menguji sikap Bianca."Luther adalah penyelamatku. Kalau kamu berani menyentuhnya, jangan salahkan aku tidak segan denganmu!" teriak Bianca. Jika Ken bukan sepupunya, Bianca sudah menamparnya sedari tadi."Sangat bagus!"Ekspresi Ken terlihat buruk. "Aku boleh melupakan masalah Bibi Linda untuk sementara, tapi untuk posisi kepala ahli, dia masih tidak layak!"Ini adalah langkah pertama Ken dalam upaya merebut kekuasaan, tentu saja dia tidak akan menyerah begitu saja."Layak atau tidak, bukan kamu yang menentukan, tapi aku!" kata Bianca dengan tegas."Bianca, segala sesuatu yang kamu miliki berasal dari keluarga. Kalau kamu menggunakan posisimu untuk kepentingan pribadi dan merugikan kepentingan keluarga, jangan salahkan aku melaporkannya ke markas besar keluarga!" ancam Ken."Tersera
Baca selengkapnya

Bab 114

Setelah kedua pihak mencapai kesepakatan, suasana di tempat itu menjadi sangat tegang. Luther dan pria tua itu masing-masing mengutus seorang perwakilan untuk pergi membeli obat. Di tempat itu, mereka langsung membuat racun dan mengonsumsinya.Siapa yang akan menang, tergantung pada kemampuan masing-masing."Kak, apakah menurutmu Luther mampu melakukannya? Bagaimana kalau dia mati karena keracunan?" Belinda agak khawatir."Kalau dia berani menerima tantangan, berarti dia pasti sudah yakin. Aku percaya padanya," jawab Bianca sambil mencoba menyembunyikan kecemasan dalam hatinya. Meskipun tidak ditunjukkan dari ekspresinya, dalam hati Bianca sebenarnya merasa sangat khawatir. Jika memungkinkan, dia lebih memilih Luther menyerah dengan sukarela."Memang benar begitu, tapi Luther lebih ahli dalam bidang kedokteran. Dalam hal penelitian racun, dia kalah jauh dibandingkan dengan Pak Ricardo," ujar Belinda sambil menggelengkan kepala.Bidang yang ditekuninya adalah poin yang sangat penting. S
Baca selengkapnya

Bab 115

"Apa? Kotoran?"Mendengar perkataannya, Ken langsung mual-mual. Namun, ramuan itu sudah telanjur diminumnya, jadi Ken tidak bisa lagi memuntahkannya. Hal ini membuat seluruh wajahnya merah padam. Dulu, istilah "makan kotoran" hanya sebuah lelucon, sekarang malah menjadi kenyataan baginya."Tak kusangka Luther selicik itu sampai membuat Kak Ken makan kotoran. Mau bagaimana lagi dia menikmati makanan kelak?" Belinda menutup hidungnya dan bergerak menjauh sambil menatap Kn dengan ekspresi jijik."Salahkan dia sendiri bermulut busuk, dia memang pantas makan kotoran," kata Bianca yang kesulitan menahan tawanya."Sialan! Kamu sengaja mempermainkanku?" Ken mendongak dan menatap Luther dengan tatapan beringas. Sejak kecil hingga dewasa, dia tidak pernah dipermalukan seperti ini."Sebagai peracik racun, tentu saja aku bebas menentukan formulanya. Aku bisa menambahkan apa pun sesuka hatiku," kata Luther dengan lantang."Bagus sekali ...! Nyalimu besar sekali!" Dengan wajah bengis, Ken berkata, "
Baca selengkapnya

Bab 116

"Bocah, kamu jangan keterlaluan!" Ricardo mulai emosi, dia berkata, "Bukan hanya Tuan Ken saja yang terkena racun, kamu juga terkena racunku. Tanpa obat penawar dariku, kamu nggak akan bisa hidup sampai besok!""Oh ya? Bagaimana kalau kita bertaruh, siapa duluan yang mati?" tanya Luther dengan senyum tipis."Kamu ...." Ricardo terdiam mendengar perkataannya. Dilihat dari situasinya saat ini, sepertinya Ken tidak akan bisa bertahan lagi. Mengingat hal ini, Ricardo baru memilih untuk mengalah. Namun, Luther malah tidak menghargainya sama sekali."Luther, berikan obat penawarnya. Anggap saja kali ini kami kalah!" balas Ken sambil menggertakkan giginya. Dia benar-benar tidak bisa bertahan lagi. Kalau tidak, dia juga tidak akan tunduk pada cecunguk ini."Tuan Ken, mengaku kalah secara lisan saja terkesan tidak tulus sama sekali," sahut Luther sambil menggeleng."Luther! Jangan dikasih hati minta jantung!" Ken mulai emosi."Kalau memang bersalah, kamu harus mengakuinya dan menerima hukuman.
Baca selengkapnya

Bab 117

Melihat botol putih kecil itu, ekspresi Ricardo jadi terlihat serakah. Benda itu adalah obat rahasia Dokter Ilahi Benny! Kenapa bocah ini bisa memiliki harta karun ini? Perlu diketahui, Serbuk Penawar ini sangat berharga dan tak ternilai!Bahkan hanya sedikit Serbuk Penawar saja bisa dijual dengan harga yang sangat tinggi. Pantas saja bocah ini begitu percaya diri, ternyata dia memiliki Serbuk Penawar. Hari ini, Ricardo akhirnya bisa melihat Serbuk Penawar tersebut secara langsung!"Huh!"Ken tidak banyak berbicara, dia mengangkat gelas teh dan langsung meneguknya sampai habis. Tidak lama setelah teh itu masuk ke perutnya, rasa sakit yang menusuk di perutnya itu perlahan-lahan mulai mereda. Dalam waktu beberapa menit saja, rasa sakit itu telah menghilang sepenuhnya."Luther! Aku akan mengingat penghinaan hari ini, sebaiknya kamu jangan jatuh di tanganku kelak! Bianca, kamu juga sebaiknya segera selesaikan masalah Pil Mujarab. Kalau tidak, jangan salahkan aku melaporkannya ke markas bes
Baca selengkapnya

Bab 118

Setelah mendengar penjelasannya, Luther menganggukkan kepala dengan penuh pertimbangan, "Ternyata begitu. Jadi, sesuai perkataanmu ini, siapa pun di antara kamu dan Darwin yang terlebih dulu berhasil mengembangkan Pil Mujarab, dia yang akan menguasai pasar obat Jiloam!"Bianca menjawab, "Bisa dibilang begitu. Tapi, anggota penelitianku dan data terkait sudah dicuri. Sekarang kita harus memulai dari awal, ini adalah sebuah hal yang sangat sulit.""Huh! Si Darwin itu benar-benar licik! Dia terus-menerus menggunakan trik kotornya!" keluh Belinda dengan kesal."Pil Mujarab itu jenis obat apa?" tanya Luther lagi."Pil Mujarab adalah jenis obat untuk meningkatkan kesehatan. Bukan hanya bisa memperpanjang umur, tapi juga memiliki efek kecantikan dan perawatan kulit. Konon, ini adalah resep rahasia dari istana di zaman kuno. Tapi karena sudah begitu lama, sebagian besar informasinya juga sudah hilang. Jadi, kami hanya bisa berusaha untuk meneliti resep awalnya," jelas Bianca.Luther mengelus d
Baca selengkapnya

Bab 119

"Hehe ... apa Bibi tidak mengerti? Status Nona Marie begitu mulia, sama sekali tidak kekurangan perhiasan. Jadi, kita harus memberikan hadiah yang lebih unik. Jamur ganoderma ini memiliki efek kecantikan dan perawatan kulit, tidak ada wanita yang sanggup menolaknya. Aku yakin, Nona Marie pasti akan menyukainya!" kata Roselyn dengan sangat percaya diri."Meskipun begitu, bukankah jamur ganoderma seratus tahun ini sangat mahal?" tanya Helen."Tentu saja! Jamur ini sangat langka, kalau tidak membayar 6 atau 10 miliar, pasti tidak akan bisa mendapatkannya!" Roselyn menganggukkan kepalanya.Helen terkejut. "Hah? Semahal itu? Roselyn, apa kamu membawa uang sebanyak itu?""Tentu saja tidak, tapi Bibi pasti punya! Pinjamkan aku beberapa miliar dulu, nanti aku kembalikan," kata Roselyn dengan yakin.Perkataan ini membuat Helen tertegun sejenak. Ariana dan Keenan juga diam-diam mengernyitkan alisnya. Kerabat mereka ini selalu saja menipu uang ibu mereka setiap kali datang.Tahun lalu, mereka mem
Baca selengkapnya

Bab 120

"Roselyn! Jangan marah!" Helen segera menarik Roselyn dan tersenyum getir, "Hanya beberapa miliar saja, bukan? Aku pinjamkan kamu saja. Kita ini sekeluarga, nggak perlu membuat suasana jadi secanggung ini.""Ibu! Kenapa kamu selalu memanjakannya?" Keenan mengerutkan alisnya."Keponakanku hanya Roselyn seorang dan sekarang dia berada dalam masalah. Kalau bukan aku yang membantunya, siapa lagi?" kata Helen."Mau membantunya juga bukan begitu caranya, 'kan?" Keenan mulai tidak senang."Diam kamu!" Helen memelototinya dan berkata, "Aku nggak menggunakan yang kalian untuk membantunya. Aku pakai uangku sendiri saja!""Kamu ...." Keenan kehabisan kata-kata. Kenapa Helen malah memperlakukan kerabat mereka lebih baik daripada anak kandungnya sendiri?"Aku tahu Bibi paling sayang denganku!" Seketika, senyum cerah menghiasi wajah Roselyn. Dia sudah berkali-kali menggunakan cara seperti ini dan car aini selalu berhasil setiap kalinya."Tentu saja, mau sayang sama siapa lagi kalau bukan sama kamu?
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
231
DMCA.com Protection Status