"Bianca, kenapa kamu membawanya ke sini?" Susan mengernyitkan alisnya.Bianca berkata dengan ekspresi tenang, "Ini adalah rumahku, terserah aku mau membawa siapa ke sini. Selain itu, aku sudah memiliki kandidat untuk posisi kepala tim, dia adalah Pak Luther!""Apa?"Saat mendengar perkataan itu, ekspresi semua orang terlihat terkejut."Bianca! Apa kamu sedang bercanda? Apa dia layak menjabat posisi itu?" Susan merasa agak kesal."Keterampilan medis Luther sangat mengagumkan dan dia juga menguasai farmakologi. Aku pikir dia pasti akan sangat cocok untuk menjadi kepala ahli!" Ekspresi Bianca terlihat sangat tegas."Kamu ini benar-benar omong kosong!" Susan menjadi marah.Melihat situasinya semakin memburuk, Belinda langsung berdiri dan meredakan suasananya. "Sudahlah, jangan ribut dulu, kita duduk dan bicarakan dengan baik-baik. Luther, biar kuperkenalkan. Ini ibuku, kamu seharusnya sudah pernah bertemu dengannya, sedangkan ini adalah kakak sepupuku, Ken.""Halo, Bibi. Halo, Kak Ken," ka
Baca selengkapnya