"Mbak Sherli?" pekikku, kepada wanita yang pernah berjasa dalam hidup.Mbak Sherli menoleh, dia tampak terkejut melihatku."Mbak Dinar!" Mbak Sherli berteriak memanggil namaku. Sontak dia berlari ke arahku."Mbak Dinar apa kabar? Habis ziarah ya? Memang siapa yang meninggal, Mbak?" tanya Mbak Sherli dengan wajah heran."Alhamdulillah, kabar saya baik-baik saja Mbak Sherli. Saya habis ziarah ke makam Mas Dito," jawabku lirih.Mbak Sherli terkejut, dua manik matanya seketika membelalak."Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Ya Allah, kapan Mas Dito meninggal, Mbak? Maaf saya tidak datang untuk melayat, karena tidak tahu," ucap Mbak Sherli dengan raut wajah sedih."Mas Dito berpulang beberapa bulan yang lalu, lalu beberapa minggu kemudian disusul Dita juga. Rencananya setelah berziarah disini, saya akan langsung ke makamnya Dita," timpalku lagi, semakin membuat Mbak Sherli terkejut dan tanpa sadar membuat mulutnya menganga cukup lebar."Astagfirullah. Sebenarnya apa yang terjadi Mbak Dinar?
Baca selengkapnya