Fadil sedikit tersentak kaget kala mendengar suara keras sang ayah yang langsung menggema di seluruh sudut ruangan. Beruntung, bocah itu telah menghabiskan semua isi piringnya. Sepercik kekecewaan muncul di hati bocah kecil itu kala mengingat sikap sang ayah yang seolah tak mempedulikan dirinya dan sang bunda. Tanpa diminta, bocah itu pamit pada Jihan untuk masuk ke dalam kamarnya."Bunda, Fadil sudah kenyang. Sekarang Fadil mau ke kamar dulu ya, capek," pamit Fadil pada sang bunda, Jihan mengangguk. Mengerti jika sang anak tak ingin melihat pertengkaran kedua orang tuanya.Jihan mengangguk, kemudian tersenyum menatap ke arah punggung sang anak yang sudah menghilang di balik pintu kamar. Kini, sorot mata wanita itu berubah tajam, menatap sang suami yang masih berdiri di hadapannya dengan wajah bengis."Maksud kamu apa-apaan gimana tadi, Mas?" tanya Jihan pada sang suami.Rizal mendengus kesal, wajahnya merah padam menahan emosi. Lelaki itu menghenyakkan bobot tubuhnya di kursi seberan
Read more