Beranda / Urban / Pesona Menantu 24 Karat / Bab 211 - Bab 220

Semua Bab Pesona Menantu 24 Karat: Bab 211 - Bab 220

329 Bab

Malaikat Paling Sempurna

Kakek Raharja terlihat amat marah melihat perdebatan antara putri dan menantunya.Semua masih diam, bahkan Madam Donna yang sejak tadi berteriak kencang sekarang tak berani berkutik sama sekali.“Kamu juga, Donna. Jangan asal ucapkan kata cerai dan talak! Apa kamu tak ingin syurga untuk akhiratmu nanti?!”“Terserah Donna saja, Ayah. Kalau maunya Donna seperti itu, besok Andi akan mengurusnya.”Bagai sedang mendengar suara petir dari kilatan cahaya yang sudah sambar-menyambar sejak tadi, Jessica langsung berdiri dari tempat duduknya.“Ayah? Ibu? Jangan berkata seperti itu. Jessica mohon.”Jessica yang begitu terkejut tak sanggup untuk berdiam diri lagi. Wanita itu berdiri dan langsung mengucapkan kalimatnya dengan nada memohon dan penuh harap.“Kalian dengar? Sudah tua begini masih pakai acara bertengkar segala. Sudah! Ayah tak ingin mendengar hal ini lagi. Dan untuk Cucu Kakek, Joandra dan Jessica. Kalau memang sudah seperti ini adanya, artinya kalian harus menikah ulang di depan peng
Baca selengkapnya

Cara Membalas

Joandra langsung merasa menyesal. Dia ikut sedih melihat gadis pujaan hatinya kini sedang tersedu-sedan di dalam dekapan Kakek Raharja.‘Harusnya aku tak menanyakan hal itu sekarang, hingga membuat momen seperti ini tercipta.’Joandra membatin sambil bangkit dari duduknyja. Menepuk pelan pundak Jessica dan juga Kakek Raharja dengan sayangnya.Joandra melihat ketulusan Kakek Raharja. Dan itu sudah sejak awal malam itu. Malam yang membuatnya bisa membawa Jessica terus berada di sampingnya.“Sudahlah. Kenapa kalian berdua ini mirip sekali, Kakek? Joandra tak menyangka ternyata Kakek dan Jessica sangat mirip. Kalian berdua ternyata sama-sama suka menangis,” ujar Joandra dengan nada bercandanya, membuat Kakek Raharja dan juga Jessica yang sedang menangis haru itu langsung tertawa dalam tangisan.Momen itu membuat banyak sekali pendapat yang timbul dalam benak masing-masing. Jika Madam Donna melihat itu sebagai cara ayahnya mengambil hati Joandra, berbeda dengan Tuan Andi yang melihat ketu
Baca selengkapnya

Rayuan Tak Mengena

Semuanya diam dan mendengarkan apa yang menjadi perencanaan Joandra dan juga Kakek Raharja. Joandra bahkan sudah mencatat pembahasan serta model ruangan yang dianggap Kakek Raharja akan lebih high class, dan juga membuat ruang butik sekaligus toko perhiasan fashionable mereka nanti akan dilihat lebih berkelas dari sudut penataan. Lebih unik, Butik itu akan menjual berbagai model setelan dan perhiasan fashionable wanita dan juga pria.Malam semakin larut, dan kini Joandra serta Jessica sudah berjalan ke luar bersama yang lainnya.Pembicaraan mereka sudah selesai, dan mereka semuanya akan pulang ke kediaman mereka masing-masing.Jessica melihat ke arah ayah dan ibunya saling bergantian. Kedua posisi tubuh itu saling berjauhan. Tampaknya keadaan ayah dan ibunya memang sedang tak baik-baik saja, dan itu membuat Jessica menjadi sedikit takut.“Ayah dan Ibu sepertinya benar-benar sedang bertengkar.”Saat Joandra akan membukakan pintu mobil me
Baca selengkapnya

Kebahagiaan Tuan Andi

Begitu pagi menjelang, Jessica yang merasakan tubuhnya sulit untuk digerakkannya segera membuka matanya.Dada bidang terlihat menyambut pemandangan pertamanya, dan itu membuat Jessica langsung mendongak.Jessica mengkerutkan keningnya dengan mulutnya yang sedikit menganga, melihat suaminya sedang tidur bersama dengannya dan sedang mendekap tubuhnya begitu erat.“Sayang?!”Panggil Jessica dengan suara kesalnya.Mendengar suara itu Joandra segera membuka matanya.Wajah cantik istrinya saat ini sedang terlihat kusut. Bahkan mata itu sedang menatapnya dengan pandangannya yang begitu tajam.“Kenapa meneriaki Abang seperti ini, Honey? Abang sampai hampir jantungan,” Joandra berusaha mencari cara agar gadis pujaan hatinya itu tak marah dengannya.“Kenapa Sayang bobok di sini? Jadi Ayah tidur sendirian gitu?!” tanya Jessica dengan nada kesalnya.“Habisnya Abang gak bisa tidur tanpamu, Honey. Gimana dong? Sekarang saja jantung ini sudah hampir melompat keluar gara-gara teriakanmu. Pagi-pagi be
Baca selengkapnya

Hebatnya Joandra

“Hehee. Iya, iya. Kan Abang cuma canda doang, jangan ngambek gitu," Joandra tertawa setelah mengisengi Jessica, dan itu kembali membuat tuan Andi terkekeh.Akhirnya mereka bertiga terlihat terkekeh sambil meneruskan berbincang hal yang lainnya. Terlihat sangat kompak dan dekat.Tampak Joandra memperkenalkan ayah mertuanya pada para pelayannya yang ada di bawah sana. sedangkan penjaga di depan sana semuanya sudah dikenalkan semalam saat mereka baru pulang dari kediaman Kakek Raharja.Tuan Andi terlihat terharu ketika Joandra memperlakukannya dengan begitu baik, terlebih saat mendengar Joandra mengatakan jika mereka semuanya harus memberikan pelayanan terbaik padanya.“Terima kasih, Nak Joandra.”Saat mereka akan mulai sarapan terlihat tuan Andi menyampaikan kalimatnya yang ditujukan pada menantunya.“Terima kasih untuk apa, Ayah?”“Untuk semuanya,” tuan Andi kembali mengembangkan senyumnya.
Baca selengkapnya

Menangkap Basah!

“Nggak dong. Ajak Ayah duduk dan minum dulu. Sebentar lagi Abang selesai.”Joandra segera menelepon dan meminta diantarkan 3 gelas milo susu hangat.Tak sampai 3 menit, minuman itu sudah langsung diantarkan ke dalam ruangan Joandra.Joandra terus melanjutkan pekerjaannya yang hanya tinggal sedikit, dan fokus dengan apa yang sedang dibacanya saat ini.Begitu selesai dengan pekerjaannya, Joandra meminta sekeretaris mengambil dokumen-dokumen itu untuk di proses.Selesai dengan pekerjaannya, Joandra tampak bergabung dengan istri dan juga ayah mertuanya.“Kita makan siang dulu. Setelah itu, bagaimana jika kita langsung ke Jakarta Timur?”“Ngapain? Abang ada pekerjaan di sana?” tanya Jessica cepat.“Em, sedikit. Apa Ayah tak keberatan?”Joandra yang sebenarnya tak memiliki kegiatan dan pekerjaan di pabrik waletnya itu, langsung memiliki ide cemerlang ketika melihat semangat yang terpancar dari sinar wajah ayah mertuanya yang diperlihatkannya sejak tadi. Joandra memiliki rencananya tersendir
Baca selengkapnya

Darurat

Joandra sungguh tak menyangka akan melihat hal seperti ini hari ini.“Dan kalian? Apa kalian semuanya memang tak memiliki pekerjaan, sehingga kalian punya waktu untuk bertadang ke sini?! Andai saya memanggil polisi saat ini juga, maka kalian semuanya tak akan ada yang lolos sama sekali,” ujar Joandra mulai memancing yang lainnya, yang sejak tadi terlihat santai dan biasa-biasa saja.“Anda itu siapa? Berani-beraninya ingin menasehati kami! Dan ingat, kami main judi seperti ini tak meminta uang pada ayah Anda. Apa lagi ibu Anda! Hahaa!”Salah satu dari 4 orang teman bermain kartu Gito di dalam sana mulai mencecer Joandra, yang belum menampakkan jati diri aslinya.Yah, berpenampilan memakai jas dan kemeja lengan panjang lengkap seperti itu memang sudah umum saat ini, dan siapa pun bisa memakai seperti itu. Hanya saja, karena orang-orang yang ada di dalam sana tak mengenal jelas jenis dan merek pakaian terbaik di Dunia, makanya mereka
Baca selengkapnya

Pria Tangguh!

Jessica yang sangat bingung dan panik segera ikut berjalan sambil berlari kecil. Tapi, baru saja mereka berlari beberapa langkah, di depan sana tampak serombongan anggota Polisi berpakaian lengkap berjalan masuk ke dalam sana.Cklek!Terdengar suara pintu yang terbuka, tapi Joandra tak menghiraukannya sama sekali. Melihat saja tidak dilakukannya.Joandra yang sejak tadi sudah merasa semakin panas dan amarahnya yang sudah terlampiaskan, langsung menendang kelima dada lawannya dengan gerakan tendangan maut pamungkasnya.Bruk! Brak! Bruk!Kelima tubuh lawannya langsung terlempar ke berbagai arah.Rintihan dan teriakan kesakitan terdengar memenuhi ruangan itu.Begitu kelima lawannya terlihat sudah tak berdaya dan terkapar berserakan di sana, Joandra yang masih begitu marah dan geram dengan Gito sang manager penangung jawab pada pusat pabrik waletnya itu, langsung berjalan menuju ke arahnya.Joandra menarik kerah kemeja Gito yang terlihat sedang menahan kesakitan dengan wajah ketakutannya,
Baca selengkapnya

Keputusan Kilat dan Tepat

“Ayo Jessica, Ayah. Temani Joan meeting dulu sebentar.”Joandra yang sudah berdiri dari duduknya mulai mengatakan niatnya.“Tak apa, kalian pergi saja. Biar Ayah tunggu di sini. Nanti kehadiran Ayah malah hanya mengganggu saja,” tolak tuan Andi.“Tidak sama sekali, Ayah. Ayo.”“Sini Jessica rapikan dulu.”Jessica yang melihat dasi  yang digunakan oleh suaminya kurang rapi yang mungkin diakibatkan oleh perkelahiannya tadi, langsung merapikan kerah dan juga dasi Joandra.Joandra kembali tersenyum dan membiarkan Jessica merapikan kemeja serta jas yang sedang dikenakannya.“Apa dadamu tidak sakit akibat pukulan orang gila itu tadi, Sayang?”Jessica yang tadi melihat hal itu langsung teringat saat sedang merapikan dasi yang ikatannya sedikit berantakan itu.“Sedikit.”Tuan Andi yang tadi sudah ikut berdiri mulai berjalan ke arah pintu dengan l
Baca selengkapnya

Tak Terima!

“Beliau adalah Ayah mertua saya, Tuan Besar Andi. Beliau akan menjadi Manager baru penanggung jawab di sini, dan semua pekerjaan Beliau akan dibantu oleh kalian bertiga. Dandy, Herman, dan Tomo. Kalian bertiga yang akan menjadi penanggung jawab setelah mendapatkan ACC dari tuan Andi. Jika ada kesalahan sekecil apa pun itu, maka kalian yang akan bertanggung jawab penuh pada pekerjaan dan tugas bagian kalian masing-masing nantinya,” Joandra menjeda pembicaraannya, ketika melihat wajah kaget ketiga orang yang tadi sudah mendapatkan kecaman itu.“K-kami?” tanya salah satu dari mereka, dengan mata yang terbelalak dan terlihat tak percaya.Semua yang ada di sana sudah tampak mengembangkan senyuman mereka, karena langsung bisa menangkap perkataan tuan presdir mereka dengan bijak. Ya, benar sekali. Siapa yang suka berbuat onar, maka dengan memberikan tugas dan tanggung jawab berat itu secara tak langsung akan mendidik mereka menjadi lebih baik dan bertanggung jawab sepenuhnya pada pekerjaan.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2021222324
...
33
DMCA.com Protection Status