Home / CEO / Terjebak Gairah Si Bos Mesum / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Terjebak Gairah Si Bos Mesum: Chapter 41 - Chapter 50

248 Chapters

Menghilang Tanpa Kabar

Hari ini Starla terlihat sangat sibuk sekali. Ia sering keluar masuk ruangannya hanya untuk mengecek berkas bermasalah yang pagi tadi Nathan jelaskan. Sudah sebanyak tiga kali juga Starla dan Nathan pergi ke ruang meeting untuk membahas masalah proyek yang sedang mereka kerjakan. Pihak perusahaan Revanno—Nexus, mengalami kerugian yang cukup besar karena mereka harus mengganti kerugian ke pihak klien. Ini semua terjadi karena perusahaan Nexus yang kurang teliti dalam menangani proyek besar tersebut. Sehingga mengakibatkan keteledoran yang sangat fatal. Salah satu penanggung jawab proyek perusahaan ternyata menggelapkan uang sejumlah milyaran rupiah dan orang itu kabur begitu saja. Nathan sudah mengutus anak buahnya untuk melacak dan menemukan orang yang sudah berani merugikan perusahaan Nexus tersebut. Dan Nathan pastikan kalau ia akan menemukan orang tersebut dan membuatnya mati di tangannya sendiri.“Kalau saja aku bisa lebih teliti pasti kejadian ini tidak akan terjadi,” ujar Nath
Read more

Kemarahan William

Pukul sepuluh malam mobil Revanno berhenti tepat di halaman sebuah rumah mewah. Revanno melangkah ragu ketika memasuki kediaman sang kakek. Rumah yang selalu membuat Revanno teringat dengan masa kecilnya. Rumah yang menyimpan sejuta kenangan buruk yang pernah ia rasakan. Bayangan tentang masa lalunya mulai berputar lagi setiap Revanno melangkahkan kakinya ke rumah ini.“Sial!” Revanno mengumpat. Ia tengah berdiri tepat di teras rumah sang Kakek. Matanya terus menatap sekeliling. “Sepertinya aku harus memaksa Kakek agar dia mau pindah dari rumah ini. Kalau nggak mau lihat saja, aku akan menculiknya. Lalu aku akan memasukkan tubuhnya ke dalam karung biar tahu rasa sekalian. Ck! Dasar Kakek tua itu selalu merepotkan saja.”“Kehadiran Anda sudah di tunggu sejak tadi, Tuan Revanno.”“Astaga!” Revanno berteriak kaget saat tiba-tiba pintu rumah Kakeknya terbuka sendiri. “Kamu sengaja ingin mengagetiku ya?!” Tudingnya kepada seorang pria yang merupakan salah
Read more

Keadaan Revanno

Di dunia ini mungkin memang hanya cinta yang tidak pernah Revanno percayai. Sejak dulu, bahkan sejak Revanno masih kecil ia belum pernah sama sekali merasakan apa itu yang namanya cinta? Kata sebagian orang, Ibu adalah cinta pertama yang kita miliki. Tapi kenyataannya Revanno tidak pernah merasakan hal itu pada Ibunya. Bukankah cinta kepada Ibu itu tumbuh ketika seorang Ibu memberi perhatiannya, kasihnya dan sayangnya kepada kita? Tapi yang Revanno rasakan selama bersama Ibunya bukanlah seperti itu. Bukan rasa perhatian dan kasih sayang yang ia lihat dari Ibunya, melainkan rasa penyesalan. Rasa penyesalan karena kehadirannya, makanya Ibunya dengan tega meninggalkannya dan juga Ayahnya begitu saja. Hingga pada akhirnya hal itulah yang membuat Revanno tidak percaya sama sekali dengan yang namanya cinta. Selain itu Revanno juga tidak percaya dengan wanita. Ia hanya menganggap semua wanita itu sebagai mainan yang bisa ia mainkan kapan saja. “Revanno baik-baik saja.” Samar-samar Revann
Read more

Benarkah Cinta?

Revanno terlihat begitu serius ketika mendengarkan cerita yang di sampaikan oleh Daniel. Pria itu bahkan tidak pernah menyangka, kalau ternyata wanita yang sudah ia buat kecewa hingga saat ini masih saja mengkhawatirkan dirinya. Revanno memang berengsek, bukan? “Sumpah. Aku nggak menyangka kalau ternyata masih ada wanita yang ingin mencarimu, bahkan khawatir dengan keberadaanmu,” ujar Daniel sedikit mencibir. Kalau biasanya mungkin Revanno akan marah jika mendengar Daniel berkata seperti itu. Tapi tidak untuk malam ini. “Kamu benar,” sahut Revanno membenarkan. “Aku memang berengsek, kan?” Tanyanya sambil tertawa miris. Revanno menertawakan dirinya sendiri yang begitu bodoh akhir-akhir ini. Bodoh karena sudah begitu patuh dengan perintah Kakeknya. Bodoh karena sudah memberi harapan ke Starla dan bodoh karena sudah tega menyakiti dan membuat wanita itu menangis. Dan kenapa Starla masih mau saja mengkhawatirkan dirinya? “Kalau aku lihat sepertinya Starla tadi sedang nggak baik-baik
Read more

Saling Melepas Rindu

Ternyata rasa rindu itu benar-benar baru bisa terobati ketika bertemu langsung dengan orang yang selalu di rindukan. Dan itulah yang di rasakan oleh Starla saat ini. Starla memeluk tubuh pria yang selama dua hari ini menghilang tanpa kabar itu dengan begitu erat sambil menangis.Revanno hanya bisa meringis ketika Starla semakin mengencangkan pelukan pada tubuhnya. Sejujurnya tubuh Revanno masih terasa begitu sakit, tapi ia juga tidak bisa menolak untuk di peluk Starla. Ia juga merindukan wanita yang saat ini berada di dalam pelukannya. Sangat rindu.Cukup lama mereka berpelukan sebelum akhirnya Starla melepaskan pelukannya, dan menatap wajah Revanno dengan lekat.“Kamu kemana saja selama dua hari ini?” Tangan Starla mulai mengusap wajah Revanno dengan lembut. Matanya kembali berair ketika melihat wajah Revanno yang masih terlihat penuh luka.Revanno menangkap tangan mungil itu lalu mencium bagian telapaknya. “Aku nggak kemana-mana,” ujarnya serak.“Aku khawatir sama kamu. Kenapa kamu
Read more

Memberitahu Revanno Soal Masalah Perusahaan

Starla dan Revanno saling bergelung di bawah selimut. Mereka baru saja selesai melepas rindu setelah kurang lebih tiga jam yang lalu. Starla menyandarkan kepalanya di dada Revanno, sedangkan Revanno meletakkan pipinya di puncak kepala Starla. “Aku khawatir sekali dengan keadaanmu,” bisik Starla. Matanya terpejam sambil mendengarkan detak jantung Revanno yang mulai kembali normal. “Maaf.” Lagi-lagi hanya kata maaf yang bisa di katakan Revanno. Walaupun ia yakin itu tidak akan cukup untuk memaafkan kesalahannya. “Sebenarnya kamu kemana saja selama dua hari ini?” Starla mengangkat kepalanya, mendongak ke arah Revanno. “Dan kenapa kamu bisa babak belur seperti ini?” Revanno menatap lekat wajah wanita yang selama dua hari ini begitu ia rindukan. “Aku di hajar sama preman,” ujarnya sambil terkekeh. “Serius?” Starla menaikkan alisnya tidak percaya. Revanno mengangguk. “Serius. Buktinya aku sampai pingsan dan koma selama dua hari ini,” ujarnya lalu terkekeh lagi. Lebih baik ia tidak men
Read more

Pertemuan Langsung Antara Saga Dan Revanno

Ini hari Minggu dan pagi ini Starla berencana untuk berbelanja kebutuhan makanannya yang hampir habis. Saat ia membuka pintu, ia begitu terkejut melihat keberadaan Saga yang tiba-tiba saja sudah berdiri di depan pintu apartemennya.“Saga?” Starla mengernyit bingung.Pria itu hanya tersenyum, lalu melambaikan tangan ke arah Starla hingga membuat wanita itu tertawa kecil.“Mau kemana?” Saga memberi jalan ketika Starla hendak keluar pintu.“Aku ingin pergi berbelanja,” jawab Starla sambil tersenyum. Namun, sedetik kemudian ia kembali menatap bingung ke arah Saga. “Tunggu dulu … kok kamu bisa tahu kalau kamarku berada di sini?” Tanya Starla.“Apa sih yang nggak aku ketahui tentang kamu.” Saga menjawab sekenanya. “Aku temani ya.”Starla tersenyum lalu mengangguk. Saat Starla hendak menutup dan mengunci pintu apartemennya, saat itu juga pintu apartemen Revanno terbuka. Pria itu hanya berdiri dengan wajah datarnya.“Ah, kebetulan sekali. Saga, itu Bosku. Kamu belum pernah aku perkenalkan den
Read more

Bertemu Cheryl

Starla memutuskan untuk langsung pulang begitu merasa belanjaannya sudah lengkap dan tidak ada yang kurang. Setelah melakukan pembayaran, semua belanjaan Starla tadi menghasilkan dua buah kantong plastik berukuran besar yang kini masing-masing di bawa oleh Revanno dan juga Saga. Hal yang tidak terduga datang ketika mereka bertiga keluar dari supermarket tersebut. Saat melangkah keluar, Revanno tanpa sengaja melihat keberadaan Cheryl. Awalnya wanita itu belum menyadari keberadaan Revanno. Namun, begitu Cheryl menyadarinya. Wanita itu tidak bisa menyembunyikan binar bahagia yang terpancar dari dua bola matanya. Sepertinya Cheryl benar-benar merasa senang karena tanpa sengaja bisa bertemu dengan Revanno. Tapi hal itu berbeda dengan yang di rasakan oleh Revanno. Ia berusaha untuk mengabaikan keberadaan Cheryl dan terus melangkah tanpa memperhatikan Cheryl yang kini mulai berjalan menuju ke arahnya. Tapi tiba-tiba saja sebuah teriakkan terdengar dan membuat Revanno seketika mengumpat da
Read more

Ancaman Dari Cheryl

Cheryl masih menangis histeris di dalam kamarnya. Ia tidak menyangka jika Revanno berani membatalkan perjodohan yang selama ini sudah ia impi-impikan. Cheryl kira pria itu tidak akan berani menolak dan berkata hal yang menyakitkan saat menolak perjodohkan dengan dirinya. “Cheryl … sudahlah, Sayang. Kamu jangan menangis terus seperti ini. Mami jadi khawatir sama kamu.” Sonia atau lebih tepatnya Mami Cheryl datang menghampiri putrinya yang sejak tadi tidak berhenti menangis.“Aku mencintai Revanno, Mi. Aku nggak ingin perjodohan ini di batalkan.” Cheryl masih sesenggukan.“Mami tahu, Sayang. Tapi kamu dengar sendiri kan apa yang Revanno tadi katakan. Kamu jangan membuat Mami menjadi semakin sedih. Lebih baik sekarang kamu lupakan saja Revanno, ya.”“Nggak bisa, Mi!” Cheryl berteriak histeris. Membuat Sonia yang melihatnya pun seketika langsung merasa terkejut. “Aku nggak bisa melupakan, Revanno. Asal Mami tahu, kalau aku dan Revanno sudah ….” Cheryl sengaja menggantung kalimatnya.“Sud
Read more

Perubahan Sikap Starla

“Bagaimana? Bukankah kabar itu akan menjadi hal yang menyenangkan untuk Kakek dan Ayah kamu, Revanno?” Cheryl tersenyum penuh kemenangan. Mata Revanno memelotot tajam. Rahangnya mengeras seiring dengan mulutnya yang tiba-tiba saja kehilangan kata-kata. “Kamu gila!” Tuding Revanno tepat di hadapan wajah Cheryl. Dalam hidup Revanno, ini yang pertama kalinya ia berhadapan dengan wanita gila dan nekat seperti Cheryl. Selama ini tidak ada wanita yang berani mengancamnya dengan hal seperti itu. Entah apa yang ada di dalam kepala Cheryl. “Kalau dengan cara seperti ini aku bisa mendapatkan kamu. Maka aku rela untuk melakukannya, Revanno,” sahut Cheryl dengan nada tenang. Revanno diam sejenak. Sepertinya melawan wanita seperti Cheryl dengan emosi tidak akan berhasil. Ia harus bisa sedikit lebih bersabar. “Sepertinya kamu nggak perlu rela untuk melakukannya, karena memang pada dasarnya kamu sudah gila, kan?” Ketus Revanno sambil tersenyum miring. “Terserah. Yang penting aku hanya ingin m
Read more
PREV
1
...
34567
...
25
DMCA.com Protection Status