Home / CEO / Anak Sang Milyader / Chapter 1 - Chapter 3

All Chapters of Anak Sang Milyader : Chapter 1 - Chapter 3

3 Chapters

KEHABISAN PILIHAN

"Tuan Leon, sebagai ucapan terima kasih. Saya ingin mengenalkan primadona di bar ini, dia barang baru."Leon yang baru saja meneguk minumannya, menoleh ke samping. Tepatnya ke arah yang ditunjuk oleh partner bisnisnya itu, orang yang mengundangnya datang ke bar untuk merayakan kerjasama yang sudah dijalin dengan baik.Di sana, ada seorang wanita yang memakai gaun merah ketat. Sehingga lekuk tubuhnya terlihat cukup jelas."Jecy akan menemani malam anda, Tuan! Saya sudah pilihkan yang terbaik untuk anda!" ucap pria itu dengan senyum puas. Merasa bangga jika dia sudah memberikan yang terbaik untuk CEO J Crop, dengan memperkenalkan wanita yang baru saja dia panggil.Leon Victor Januartha, umur 27 tahun. Seorang putra sulung dari pembisnis terkenal di dunia. Dia terlahir di dalam keluarga yang harmonis dan tidak pernah kekurangan apapun sejak kecil.Untuk Leon yang memiliki kemampuan bisnis luar biasa, dia adalah seorang yang sering di berita.Namun.Temperamennya itu, ya dia juga terkenal.
Read more

CEK KOSONG

Desah ringan meluncur dari mulut Leon ketika dia menjelajahi seluruh tubuh Jecy dengan tatapannya, dan membuat wanita itu merasa malu.Jecy dapat melihat ekspresi wajah Leon yang penuh hasrat dan kekaguman. Pria itu merengkuhnya ke dalam pelukan dan terus menciumnya. Hingga akhirnya, dia kini terbaring pasrah di atas kasur empuk yang akan menjadi saksi akan kencan semalam mereka.Jari-jari solid membelai ke rambut cokelat muda yang benar-benar terasa lembut. Dengan posisi Jecy yang berada di bawah kungkungan pria bermata hazel, kini Leon telah siap untuk menikmati tubuh wanita itu. Mencari kenikmatan dan mematahkan rasa penasaran.Mulanya, Leon menghirup dalam leher jenjang berkulit pucat itu karena dia benar-benar menyukai wanginya, sambil sesekali menghembuskan nafas beratnya yang membuat Jecy mendesah tanpa disadari. Rasa hangat yang menjalar di salah satu titik sensitifnya itu membuat tubuhnya menegang, apalagi saat lidah nakal itu mulai mengecap rasa kulit mulusnya."Tuan!"Pekika
Read more

SIA-SIA

Leon keluar dengan mengenakan bathrobe. Kini dia sudah nampak segar karena baru saja selesai mandi.Kemudian mata hazel pria itu menemukan bercak berwarna merah yang melekat pada seprai, sangat mencolok karena menodai seprai yang berwarna putih gading."Wow, dia benar-benar masih perawan," desisnya lirih.Krek! Suara pintu terbuka, tidak mengejutkan Leon yang sedang mengusap rambut basahnya dengan handuk.Leon terlihat sangat santai. Wajahnya berseri-seri persis diliputi kebahagiaan, membuat Marvin Peterson──sekretarisnya yang baru saja masuk, mendadak kebingungan."Apa ada sesuatu yang istimewa, Tuan?" tanya Marvin, yang terus memandangi Leon dengan penuh keheranan.Sebelumnya, bahkan dia tidak pernah melihat pria itu seperti ini."Hmm? Tidak apa-apa!" jawab Leon, lalu melirik arloji mahal miliknya yang tergeletak di atas meja sebelah ranjang yang berantakan, dan dengan santai berucap, "Sudah lewat dua jam."Mendengar hal itu, Marvin menghela napas pelan. Dia menyodorkan berkas pada L
Read more
DMCA.com Protection Status