Empat hari setelah bertemu Aro, semangat Livia untuk bekerja menurun. Terlebih lagi hari ini. Entah kenapa pagi tadi hatinya ada yang mengganjal dan ingin terus berada di tempat tidur saja. Menggulung badan menggunakan selimut akan lebih menyenangkan. Namun, dia tetap berangkat karena sadar harus profesional.“Cangkangnya masuk!” seru Livia dengan dahi bergelombang.Sejak Livia bergabung di pasty and bakery kitchen Hotel Betwixt Sanctuary, Bogor, atmosfer di dapur tersebut berubah. Omelan Livia memenuhi dapur nyaris setiap hari meskipun durasi kerja belum ada sejam. Suasana dapur yang tadinya tenang, sejak itu jadi tegang, tetapi menarik untuk disimak. Aksi marah-marah Livia menjadi hiburan tersendiri bagi para rekan kerja satu timnya. “Maaf, Kak.” Trainee[1] yang ditegur mengambil sebuah spatula dengan terburu-buru. Namun, Livia menepisnya lagi.Tanpa berkata apa pun, Livia mengambil pecahan cangkang telur yang agak besar. Kemudian, dia mencelupkannya ke dalam baskom dan membidik se
최신 업데이트 : 2023-02-24 더 보기