Aku kembali melajukan kendaraan, sementara Almira dari balik kaca spion kulihat ia tengah berdiri menunggu taksi. Mungkin aku sudah keterlaluan. Tetapi, mau bagaimana lagi aku sudah janji pada Dinda yang separuh hatiku sudah terlanjur dimilikinya. Separuhnya lagi, entah masih ada untuk Almira atau sudah tidak bersisa, yang jelas saat ini aku belum bisa melepaskannya begitu saja, aku masih butuh dirinya.Sekitar 20 menit akhirnya aku tiba di tempat Dinda bekerja. Aku pun segera turun dan menelponnya. Tidak lama kemudian, Dinda keluar sembari tersenyum manis ke arahku."Ayo, Mas!" ajak Dinda.Aku pun mengikuti langkahnya, entah mengapa aku merasa lebih nyaman saat bersamanya berbeda saat bersama Almira. "Tunggu sebentar ya, Mas aku ganti baju dulu," ucap Dinda saat kami sudah sampai di ruang tempat latihan yoga. Aku mengangguk, Dinda pun segera pergi ke ruang ganti.Selang beberapa menit, Dinda pun keluar. "Maaf, Mas lama nunggunya," ucapnya sembari tersenyum."Enggak kok," jawabku iku
Terakhir Diperbarui : 2023-03-07 Baca selengkapnya