Bab 6 "Maafkan aku, Syad!" "Nggak papa. Begini saja, kalau bisa membuatmu tenang, tapi jangan lama-lama. Aku bisa khilaf nanti," ucap Irsyad terkekeh. Irsyad selalu menyiapkan bahu setiap Syifa menangis. "Terima kasih. Sudah cukup, Syad. Pergilah dengan Alea. Ia pasti senang diajak jalan-jalan." "Tapi kamu sakit, Fa. Wajahmu pucat. Aku ngga tega ninggalin kamu sendiri," ujar Irsyad dengan wajah khawatir. "Kamu lupa kalau aku dokter? Aku tahu gimana cara mengobati lukaku, Syad." "Hmm, dasar keras kepala." Syifa dan Irsyad tertawa bersama. Mereka melupakan kecanggungan yang sempat tercipta tadi. "Astaghfirullah, hampir saja aku terbawa suasana." Irsyad menepuk-nepuk kepalanya. "Om icad kenapa kepalanya?" celetuk Alea menggemaskan. "Nggak papa, Al. Tadi ketiban apa gitu." Irsyad tersenyum simpul membuat gadis manis itu merangkul dan minta gendong. "Ayo, ikut Om jalan-jalan!" "Ke mana?" "Sama Mama?" "Nggak, Sayang. Mama harus nolong orang sakit. Kita jalan-jalan
Terakhir Diperbarui : 2023-05-07 Baca selengkapnya