Pria paruh baya itu segera menekan tombol berwarna merah untuk memanggil dokter pribadinya. Tak berselang lama, dua orang pria dan satu wanita masuk ke dalam ruangan. Mereka adalah dokter, perawat, dan asisten pria itu. "Dokter, cepat periksa putra saya. Baru saja dia memanggil nama istrinya. Mungkin dia akan sadar," ujar pria itu penuh harap. "Baik, Tuan Sebastian." Pria bernama Sebastian itu menjauh dari ranjang pasien dan berdiri di samping asistennya. Dengan cemas, ia mengamati bagaimana dokter memeriksa putra tunggalnya. "Maaf, Tuan Sebastian, Tuan Luke belum menunjukkan tanda-tanda akan sadar. Menurut saya, lebih baik kita pindahkan dia ke rumah sakit pusat yang peralatannya lebih lengkap. Dengan begitu Tuan Luke akan...." "Dokter, sudah saya katakan berulang kali, saya tidak akan membawa Luke kemanapun. Bagi saya keselamatannya jauh lebih penting," pungkas Sebastian dengan suara baritonnya. Melihat ketegasan Sebastian, dokter itu tidak berani membantah lagi. Terlebih pria
Baca selengkapnya