All Chapters of Cowok Metropolitan Masuk Kampung : Chapter 31 - Chapter 40

46 Chapters

Agustusan

Dari jam empat pagi Ezra sudah bangun karena pagi ini adalah tanggal 17 yang mana adalah hari proklamasi kemerdekaan Indonesia. Karena Ezra menjadi anggota paskibra, makanya dirinya harus berangkat pagi-pagi sekali untuk persiapan gladi resik."Udah ah, Ma, kenyang. Gak mau makan banyak nanti bisa repot kalau mendadak ada panggilan alam." Ezra meminum susu cokelat buatan ibunya. Padahal dirinya baru makan lima sendok tapi ususnya rasanya sudah tidak kuat untu menampung makanan berkarbohidrat tinggi."Satu suap lagi, satu suap lagi." Bu Hannah memaksa anak bujangnya itu untuk makan banyak.Dengan berat hati Ezra membuka mulutnya lebar-lebar kemudian memakan satu suap nasi sesendok penuh. Ampun deh, Ezra, sudah besar tapi makannya masih disuapi."Nanti kita sekeluarga gak bisa lihat Aden, soalnya sekolah Aden beda desa." Ceu Itoh meletakkan sepatu dan kaos kaki milik Ezra di atas kursi beserta tas sekolah yang isinya handuk, tisu, air mineral, ponsel dan juga dompet.Kalau urusan perkam
last updateLast Updated : 2024-08-30
Read more

Kerja Kelompok

"Apa katanya?" Ezra bertanya kepada Wulan saat Elis berbicara pada orang-orang yang satu kelompok dengannya."Kepo!"Ezra menatap Wulan dengan datar. Biasanya Wulan jarang menjawab pertanyaan Ezra, tapi kalau sekalinya menjawab pasti jawabannya sangat singkat, padat, jelas dan sedikit menyebalkan."Gue serius, Lan."Endah tertawa. "Kata Elis, nanti kerja kelompoknya di rumah dia, soalnya dia gak punya motor, juga gak ada teman yang pulangnya searah. Tapi kalau mau kelompok, tunggu dulu dia beres piket hari ini. Kalau mau pergi duluan ya gak apa-apa.""Oh, gitu." Ezra mengangguk mengerti. "Kita ke rumahnya bareng ya, Lan.""Gak mau. Aku mau jalan kaki sama yang lain.""Kalau pulangnya?""Gak mau juga."Emin menepuk pundak Ezra, menguatkan temannya itu untuk tetap bersabar.Siangnya, ketika jam pulang sekolah, anggota kelompok laki-laki sudah pergi duluan ke rumah Elis karena sudah ada yang tahu rumahnya di mana, kini tinggal anggota kelompok perempuan yang berangkat nebeng mobil pickup
last updateLast Updated : 2024-09-15
Read more

Kecerobohan

"Teh!" Neni masuk ke kamar dengan tergesa-gesa.Wulan yang sedang membaca buku LKS mengalihkan pandangannya. "Ada apa?" tanyanya."Teh tahu kakaknya temen aku, Rina? Teh Dina mau dinikahin sama Pak Rohili.""Apa?" Wulan kaget bukan main. "Kata siapa? Yang bener, Ni?"Neni mengangguk tegas. "Iya, Teh. Tadi aku gak sengaja dengar obrolan ibu-ibu yang lagi belanja di warung.... Aduh..., aku jadi takut."Wulan termenung. Ia tidak minat lagi untuk membaca buku. Di dalam kepalanya berkecamuk memikirkan banyak hal yang ia takutkan, apalagi saat mengingat kejadian lusa kemarin yang membuat dirinya tidak enak makan dan susah tidur.***"Akak yakin mau ikut?""Ikut, dong. Kan, sekarang gue udah gak takut lagi sama serangga."Hari ini tanggal merah, Jajang dan teman-temannya berencana untuk pergi memancing ke sungai dan menjelajahi kebun juga hutan untuk mencari jamur dan kayu bakar. Rombongan Jajang terdiri dari anak SD, SMP dan juga ada anak SMA, termasuk Ezra. Nanti mereka akan pergi menjemp
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more

Kampanye OSIS

Suara yang berasal dari speaker sekolah menggema menyebutkan nama Ezra dan lima nama murid lainnnya. Ezra yang sedang mengikuti pelajaran Bu Kartika, guru bahasa Indonesia itu ijin pamit untuk menghadap ke arah sumber suara. Kelas tiba-tiba menjadi riuh karena para murid sedang membicarakan rumor kalau keenam orang itu adalah yang nantinya akan menjadi kandidat calon ketua dan wakil OSIS.Ketika jam sepuluh kurang seperempat waktunya jam istirahat, Ramdani murid kelas sebelah dari kelas XI-IPS-1 masuk ke kelas Ezra dan duduk di kursi milik Endah. Ramdani ini adalah murid yang menjadi calon wakil OSIS dengan Ezra sebagai ketuanya. Saat ini mereka hendak menyusun visi misi. Sengaja mereka menyusun dari sekarang karena tiga hari ke depan mereka akan berkampanye dan selang beberapa hari lagi mereka akan melaksanakan acara debat bakal calon."Hmmm..." Ezra mengangguk mengerti sambil menuliskan usulan yang disampaikan oleh Ramdani."Minggir, dong. Aku mau duduk di sini." Endah tiba-tiba sud
last updateLast Updated : 2024-10-02
Read more

Kalau Menang?

Ezra berkali-kali mengembuskan napas. Dalam kepalanya banyak rencana, tetapi semuanya langsung buyar oleh pikiran negatifnya sendiri. Besok adalah hari pemilihan ketua OSIS. Ezra berharap dirinya menang, kedua orang tuanya serta Mang Dasa dan juga Ceu Itoh mendoakan kelancaran acara dan kemenangan untuk anak bujangnya itu.Wulan baru saja keluar dari perpustakaan dan berjalan sendirian. Tumben makhluk cerewet yang selalu menempel pada Wulan tidak ikut terlihat."Lan!" panggil Ezra.Gadis berambut panjang sedada itu menoleh."Gue mau ngomong sama lo." Ezra menarik napas kemudian mengembuskannya perlahan. "Gue suka sama lo, Lan. Lo pasti udah tahu, kan?"Wulan bergeming."Lo..., lo mau jadi pacar gue?"Wulan tetap tidak bereaksi, tetapi wajahnya sedikit bersemu kemerahan."Sorry, ya, gue nembak lo kayak gini. Gue orangnya emang nggak romantis. Kalau gue romantis yang ada ntar lo malah ilfil sama gue."Ezra menunggu respon dari Wulan tapi gadis itu tetap diam seperti patung."Atau gini a
last updateLast Updated : 2024-10-03
Read more

Libur Panjang

"Ada yang mau menambahkan?" tanya Ezra kepada para anggota OSIS yang hadir dalam rapat hari Kamis.Aep, kapten tim sepak bola putra yang sekaligus sebagai seksi keolahragaan mengangkat tangannya."Silakan," ucap Ezra sambil siap menyimak apa yang akan Aep sampaikan."Bagaimana kalau pakai sistem gugur saja, soalnya setiap anggota dari berbagai kelas saat acara nanti ada yang tidak bisa hadir karena jadwal bentrok dengan lomba yang ada di kabupaten."Sebenarnya bukan hanya lomba tari saja yang berbentrokan dengan acara POR Kelas, tetapi ada juga lomba yang lainnya. Para siswa juga tidak mengerti kenapa lomba penting diadakan di bulan Desember setelah ulangan akhir semester telah selesai, biasanya perlombaan diadakan di pertengahan tahun. Apakah pihak penyelenggara sengaja memberikan kejutan untuk tahun baru dan semester baru nanti?Aas, anggota seksi kesenian juga mengangkat tangannya. "Dan bagaimana kalau perlombaan catur juga diikutsertakan? Soalnya tahun ini ekstrakulikuler catur mu
last updateLast Updated : 2024-10-03
Read more

Ekhem

Empat hari sebelum libur panjang usai, Ezra sudah pulang ke kampung soalnya kalau ia pulang hari Sabtu, pasti jalanan macet parah. Ketika mobil Pak Willy terparkir di halaman depan rumah Mang Dasa, kedatangan keluarga dari kota itu disambut dengan hangat, apalagi Jajang yang tidak sabar ingin melihat sepatu pemberian dari Bu Hannah."Pas, Bu. Tapi agak longgar. Tapi gak apa-apa, Jajang suka soalnya bisa Jajang pakai sampai ke SMP," ucap Jajang sambil loncat-loncat mencoba sepatu baru berwarna hitam itu.Bu Hannah merasa senang melihat Jajang menyukai pembeliannya, soalnya Bu Hannah sempat bimbang takut Jajang tidak suka dengan model sepatunya."Nanti pas masuk sekolah jangan lupa dipakai, ya.""Kapan-kapan saja dipakainya, Bu. Sayang soalnya sekarang musim hujan. Takut kotor."Mereka tergelak mendengar penuturan polos dari anak SD tersebut.Besoknya keluarga Ezra sudah kembali pulang ke Jakarta. Seharian ini yang Ezra lakukan hanya tiduran, makan, nonton televisi kemudian tidur lagi.
last updateLast Updated : 2024-10-04
Read more

Resmi

Wulan berlari menyelinap orang-orang yang baru saja bubar dari lapangan. Ia langsung menuju ke arah WC perempuan dan bersembunyi di sana sekitar hampir satu jam setengah. Setelah dirasa aman, dirinya kini berlari menuju ruang UKS. Kebetulan sekali ketua anggota PMR ada di sana sedang menyortir perobatan yang sebentar lagi dalam masa kedaluwarsa. Selain itu, Wulan juga membereskan ranjang lalu mengganti sepreinya kemudian mengganti gorden penyekat dengan yang baru."Lan, kayaknya Ezra sama Endah lagi nyariin kamu, tuh," ucap Ina, anggota PMR dari kelas XI-IPA-4."Jangan kasih tahu aku ada di sini. Kalau ada orang-orang yang cari aku, bilang aja gak tahu.""Kenapa kamu sembunyi?""Aku lagi males berurusan sama OSIS."Ina mengangguk mengerti. Dan benar saja, tidak selang berapa lama Ezra dan Endah datang ke ruang UKS untuk mencari Wulan."Dah ya, aku pergi dulu.""Ke mana, Lan?""Aku mau ke mushola dulu. Sekalian beres-beres." Sebelum keluar, Wulan mengamati area sekitar, takutnya nanti
last updateLast Updated : 2024-10-10
Read more

Pasangan Hangat

Ezra dari bangun tidur tidak berhenti bersiul, bahkan dari beberapa hari sebelumnya pun gelagat Ezra sudah aneh. Orang-orang di rumah pun sampai terheran-heran dibuatnya."Aden sudah punya pacar?" tanya Ceu Itoh. Jiwa ibu-ibunya kembali membara, pokoknya selalu kepo dengan kehidupan orang lain."Kenapa Mbok tanya begitu? Memangnya dulu-dulu Ezra kelihatan jomblo?" tanya Ezra setelah selesai makan."Nggak, sih. Tapi menurut pandangan Mbok, gaya Aden sekarang agak beda.""Beda bagaimana?""Makin rapi gayanya, Aden juga sekarang sering pakai minyak rambut, wangi makin semerbak, wajah Aden juga selalu berseri. Jadi, pacarnya Aden sekarang siapa?"Ezra mengangkat jari telunjuk dan menempelkan pada bibirnya. "Ra-ha-si-a.""Iiih... si Aden mah. Pasti orang sini, ya? Aduh, siapa ini gadis desa yang bisa menaklukkan hati pemuda gaul dari kota? Kayaknya Aden suka banget ya sama dia? Soalnya pacar Aden yang dulu-dulu itu cuma mainan.""Emang Mbok tahu siapa aja pacar Ezra yang dulu?""Ya tahu, a
last updateLast Updated : 2024-10-11
Read more

Berangkat Sekolah Bareng

Jam pulang baru saja berjalan beberapa detik yang lalu. Wulan curi-curi pandang ke arah belakang, berharap Ezra mengerti kodenya untuk tetap tinggal tetapi cowok ganteng itu malah sibuk menggaruk belakang kepalanya, sebenarnya bukan gatal, tetapi lebih ke arah bingung karena dari tadi Ezra menatap sebuah buku cukup tebal. Entah buku apa yang sedang Ezra baca itu."Duluan ya, Zra." Emin berjalan bersama para murid yang lain.Endah juga sudah menyeret Wulan, kini yang berada di kelas hanya orang-orang yang sedang piket dan juga Ezra.Wulan mengembungkan bibirnya. Tidak jadi deh ia mengembalikan kaos olahraga milik pacarnya itu.Hampir setengah jam lebih perjalanan pulang dari sekolah, rombongan Wulan berpisah di pertigaan jalan. Wulan kini jalan sendirian karena arah rumah mereka berbeda, tadi Santi bersamanya tapi kemudian ia masuk ke gang menuju rumahnya karena jalan arah gang lebih dekat."Sayang?"Wulan menoleh, wajahnya sedikit agak kesal saat pacarnya itu tiba-tiba datang dan tiba
last updateLast Updated : 2024-10-12
Read more
PREV
12345
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status