All Chapters of Pendekar Naga Penguasa Dunia: Chapter 61 - Chapter 70

99 Chapters

61. Kota Baitong V

"Kau mengenalku? Apa kita pernah bertemu?" Sebuah pertanyaan keluar dari mulut si Pendekar misterius. "Paman Chen tidak mengenaliku! Aku Zhao Lin, murid paman di sekte Lampion Merah." balas Zhao Lin. Perubahan wajah Zhao Lin memang cukup jauh jika dibandingkan lima tahun lalu. Sebuah kewajaran jika Chen Yang tidak mengenalinya. "Zhao Lin!" Kamu benar Zhao Lin! Kamu baik-baik saja!"Lima tahun lalu, hal yang diketahui oleh Chen Yang adalah Zhao Lin diculik oleh seorang gadis muda yang tidak lain adalah Yin Yiyue. Pria berumur sekitar 35 tahun itu tidak mengetahui apa saja yang terjadi pada Zhao Lin. Satu hal yang membuat Chen Yang terkejut adalah Zhao Lin telah mencapai tingkat Pendekar Ahli. Padahal, ia mengenali Zhao Lin sebagai anak yang mengalami kerusakan Lingkaran Pusat dan tidak dapat mengumpulkan Tenaga Dalam. "Apa yang terjadi padamu! Lingkaran Pusat-mu kembali normal?"Zhao Lin menceritakan apa yang terjadi. Wanita itu sebenarnya tidak mencu
Read more

62. Kota Baitong VI

Hari berganti, Zhao Lin dan Zhao Meiling akan melanjutkan perjalanan menuju sekte Matahari Timur. Namun, langkah mereka terhambat dengan situasi yang dihadapi kota saat ini. Para prajurit kota terlihat turun ke jalan. Bersama mereka, Serikat Pengemis juga melakukan hal yang sama. Mereka seperti tengah bersiaga. Pengawasan ketat mereka lakukan, terutama di sekitar gerbang kota. Saat ini, gerbang kota ditutup. Tidak boleh ada yang masuk dan keluar dari kota. Hal itu jelas mengganggu Zhao Lin dan Zhai Meiling yang hendak pergi meninggalkan Kota Baitong. Raut wajah para warga terlihat gelisah. Meski mereka tidak mengetahui dengan pasti apa yang terjadi, tapi tidakan para prajurit menjelaskan bahwa kota berada dalam bahaya. Zhao Lin dan Zhao Meiling menemui salah seorang prajurit. "Kami ingin melanjutkan perjalanan. Bisakah kalian membiarkan kami melewati gerbang kota?""Nona... Tuan Muda...! Demi keselamatan kalian, sebaiknya kalian tetap di dalam kota. Di luar s
Read more

63. Kota Baitong VII

Zhao Lin bergerak menuju gerbang kota. Langkah pemuda itu untuk melewati gerbang dihentikan oleh para prajurit. "Biarkan aku ke luar!" ucap Zhao Lin. "Tuan Muda... sudah kukatakan, di luar berbahaya?" Si prajurit kembali menolak keinginan Zhao Lin. "Aku akan berbicara dengan mereka! Siapa tau aku bisa membantu menyelesaikan masalah!""Atas dasar apa Tuan Muda ingin berbicara dengan mereka. Tuan Muda hanya pendatang di kota ini! Perkataan Ketua kami saja tidak mereka dengarkan, apa lagi Tuan Muda yang tidak berhubungan dengan kota ini!"Saat Itu, Zhao Lin menunjukkan lencana Paviliun Matahari kepada para prajurit. "Kupikir lencana ini akan membuat mereka sedikit memperhitungkan diriku!"Para prajurit terlihat saling berbisik. Paviliun Matahari memiliki posisi yang kuat dalam dunia persilatan. Mungkin saja Zhao Lin bisa membantu dengan status yang ia miliki. Para prajurit akhirnya sepakat untuk mengizinkan Zhao Lin melewati gerbang untuk berbicara dengan sekte Pulau Bunga Persik. Pi
Read more

64. Kota Baitong VIII

"Anak muda... jika kamu menemukan sesuatu, kembalikan lah! Itu bukan milikmu!" Li Zhenghe mulai curiga melihat Zhai Lin yang terdiam. Zhao Lin mengaruk pakaian, sebuah katong berisi uang kini berada di tangannya. "Aku menemukan kantong uang ini. Maaf, jika aku menggunakan sebagiannya. Jika Ketua ingin aku menggantinya, aku akan melakukannya! ..., tapi bagaimana kalian bisa memberi bukti bahwa katong uang ini milik Senior Wang Maorong!"Kantong uang itu jelas bukan milik Wang Maorong, melainkan milik Zhao Lin sendiri. Ia melakukan hal seperti ini untuk membuat sekte Pulau Bunga Persik tidak curiga bahwa ia memiliki Pedang Penguasa Dunia. Li Zhenghe tidak bisa berkata apa-apa. Apa yang diperlihatkan Zhao Lin berbeda dengan apa yang ia pikirkan. Beberapa pengikut Li Zhenghe bahkan marah kepada Zhao Lin. "Kau jangan mempermainkan kami!""Apa kau pikir kami ke sini hanya untuk sekantong uang itu!"Melihat reaksi mereka, Zhao Lin kembali menyimpan kembali kanton
Read more

65. Kota Baitong IX

Zhao Lin secepatnya bergerak menuju ke kediaman Walikota. Kembali ia menemui Zhao Meiling dan Yin Xuehua. "Sepertinya masalah ini tidak sederhana. Mereka tidak mengatakan alasan mereka sebenarnya, tapi aku curiga mereka memiliki niat untuk menyerang kota!"Zhao Meiling dan Yin Xuehua sama-sama mengerutkan kening. Jika apa yang dikatakan Zhao Lin benar, jelas ini adalah berita buruk bagi Kota Baitog. "Apa kamu yakin dengan apa yang kamu katakan?" tanya Zhao Meiling. "Ini hanya dugaanku! Namun, mereka mengancam akan menyerang kota jika pihak Kota Baitong tidak menyerahkan Ketua Serikat Pengemis kepada mereka. Di situ aku mengambil kesimpulan bahwa mereka juga mengincar Kota Baitong selain Serikat Pengemis!"Zhao Meiling berpikir sejenak. Sekte Pulau Bunga Persik bukanlah aliran hitam yang bisa menyerang siapa saja tanpa alasan. Ancaman yang dilakukan oleh Pulau Bunga Persik jelas memiliki alasan yang jelas. Masalah ini cukup rumit. Seperti ada rahasia yang
Read more

66. Kota Baitong X

"Bagaimana kalau kita buka gerbang kota dan membiarkan sekte Pulau Bunga Persik masuk menemui Serikat Pengemis. Tidak akan ada alasan lagi bagi mereka untuk menyerang kota!"Usul dari Yin Xuehua dapat diterima oleh Chen Yang dan Zhao Meiling. Meminta Serikat Pengemis untuk keluar menemui sekte Pulau Bunga Persik adalah sesuatu yang mustahil. Lebih baik membiarkan Pulau Bunga Persik yang masuk mencari mereka. Dengan begitu, sekte Pulau Bunga Persik tidak akan bisa lagi melakulan tuduhan bahwa Kota Baitong melindungi Serikat Pengemis karena kota telah memberi mereka kesempatan. Jika mereka tetap nekat menyerang kota, mereka akan memiliki masalah dengan Kekaisaran. Namun, ide ini ditolak oleh Zhao Lin. Kemungkinan akan terjadi pertempuran antara Pulau Bunga Persik dan Serikat Pengemis bisa terjadi. Ini jelas akan membuat ketidak-stabilan pada kota. Keluarga Wei bisa memanfaatkan kondisi tersebut untuk merebut Kota Baitong. "Jadi, apa yang hurus kita lakukan sekarang?
Read more

67. Kota Baitong XI

Yin Xuehua menggigit bibir, air mata mulai menetes membasahi pipi. Kota yang ia tinggali tengah berada dalam bahaya. Kekhawatiran yang besar muncul dari dalam dirinya. Hal itu tidak luput dari perhatian Zhao Lin. Ia mencoba menghibur gadis itu. "Nona Yin, tenanglah! Aku yakin Paman Chen Yang bisa mengatasi ini semua!""Jika Prajurit Kota bisa mengatasinya, sudah sejak lama kami mengusir Serikat Pengemis dari Kota Baitong!" Zhao Lin langsung terdiam mendengarnya. Apa yang dikatakan Yin Xuehua benar adanya. Prajurit Kota tidak punya kekuatan yang cukup untuk menandingi Serikat Pengemis. Saat ini, Zhao Lin, Zhao Meiling dan Yin Xuehua sudah berada di tempat yang lebih aman dan jauh dari pertempuran. Sejumlah warga juga berada di tempat ini, menghindar dari pertempuran yang terjadi. Ada rasa penasaran muncul dalam diri Zhao Lin untuk menyaksikan pertarungan. Terutama terhadap Serikat Pengemis yang memiliki cara bertarung yang berbeda dengan sekte-sekte lain. Ia p
Read more

68. Kota Baitong XII

Tiga puluh Pendekar Ahli menyerang Chen Yang secara bersama-sama. Saat ini, posisi Chen Yang berada di tengah-tengah Pendekar Serikat Pengemis yang berdiri melingkar. Ayunan tongkat kayu datang silih berganti dari berbagai arah. Kekuatan Pendekar Raja bisa dikatakan setara dengan 30 Pendekar Ahli. Namun, dalam sebuah pertarungan, bukan hanya tingkat Pendekar yang berpengaruh, tapi juga pemahaman beladiri, penguasaan jurus, senjata, pengalaman bertarung dan kecerdasan. Pada dasarnya, tingkat Pendekar lebih berpengaruh pada Tenaga Dalam, kecepatan, kekuatan dan stamina. Beberapa kali pedang Chen Yang beradu dengan tongkat kayu dan menghasilkan suara yang berdenting seolah-olah senjata yang digunakan Serikat Pengemis terbuat dari logam. Teknik yang digunakan oleh kelompok ini sama dengan yang digunakan kelompok sebelumnya. Namun, setiap serangan dilakukan dengan tingkat kekutan dan kecepatan yang lebih dari sebelumnya.Hal ini jelas membuat Chen Yang mengalami kesuli
Read more

69. Kota Baitong XIII

Hari sudah mendekati senja. Sebuah kabar dari dalam tembok kota sampai ke tangan Li Zhenghe. Sebelumnya, sekte Pulau Bunga Persik memang sudah mengirim seseorang ke dalam kota untuk memantau situasi dan memberi berita melalui surat yang dibawa burung merpati. Li Zhenghe berdecak kesal membaca surat yang ia terima. Apa yang terjadi di dalam kota, tidak sesuai dengan apa yang ia rencanakan. Pertarungan Serikat Pengemis dan Prajurit Kota terhenti dan Serikat Pengemis tidak melakukan serangan lebih jauh. "Apa yang harus kita lakukan selanjutnya, Ketua Li?" Patriark Wei juga merasa sedikit kesal, semuanya tidak berjalan sesuai rencana. "Mohon maaf atas kegagalan rencana kami, Patriark Wei! Untuk langkah selanjutnya, kita harus memikirkannya lagi!" balas Li Zhenghe. "Tidak bisakah kita langsung memasuki kota. Seperti ancaman yang Ketua Li berikan sebelumnya, jika gerbang kota tidak dibuka, artinya Kota Baitong bekerjasama dengan Serikat Pengemis! Kita punya alasan untu
Read more

70. Kota Baitong XIV

Matahari baru sejengkal naik dari garis cakrawala, sekte Pulau Bunga Persik sudah mulai melakukan aksinya. Mereka berusaha mendobrak pintu gerbang kota agar mereka bisa masuk. "Lakukan lebih keras! Kita harus menyelesaikan misi ini dalam satu hari!" teriak Li Zhenghe pada para anggotanya. Sementara itu, dari dalam tembok kota, Serikat Pengemis yang menjaga pintu gerbang mulai sedikit khawatir. Sekuat tenaga mereka berusaha untuk membuat pintu gerbang tidak terbuka. Situasi ini berada di luar perkiraan Gu Tan. Awalnya, ia mengira sekte Pulau Bunga Persik tidak akan memaksa masuk selama mereka tidak menyerang warga atau pemerintah kota. Namun, kenyataannya tidak seperti itu. "Ketua... kenapa mereka tetap berusaha memaksa masuk? Bukankah itu bisa merusak reputasi mereka!" ucap salah seorang Pendekar Serikat Pengemis. "Sepertinya mereka mendapatkan alasan baru untuk menyerang kita! Kita tidak boleh lengah, terus jaga pintu gerbang agar mereka tidak bisa masuk!"
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status