Semua Bab Pesona Janda Kembang Sang CEO: Bab 31 - Bab 40

43 Bab

Katakanlah

“Beri aku satu pelukan, kumohon ...” pinta Stefan dengan menangkupkan kedua tangan di depan dada. “Anggap saja pelukan persahabatan,” lanjutnya.April tersenyum, Stefan pun ikut tersenyum seraya merentangkan kedua tangan bersiap memeluk April.“Baiklah,” kata April kemudian mendekat pada Stefan dan memeluk pria itu.“Terima kasih,” ucap Stefan. “Terima kasih telah memberiku kesempatan, aku berjanji akan menjadi sahabatmu yang baik.”“Ya Stefan, terima kasih juga telah berbesar hati menerima semua keputusanku,” ucap April dengan menepuk-nepuk pelan punggung Stefan.Stefan hanya membalas dengan senyuman sambil mengeratkan pelukan mereka.**Andra baru saja tiba di kantor Alson Company, pria itu sedikit berlari kecil menuju ruangan April yang terletak di lantai lima gedung bertingkat itu. Tak sabar untuk segera bertemu dengan wanita itu untuk memberitahunya tentang sebuah kebenaran yang akan mengubah hidup mereka nantinya.Andra mengatur kembali napasnya setelah berlarian kecil u
Baca selengkapnya

Sebuah pengakuan

Alan mengangguk, kemudian ikut menangis. “Iya, ini aku ... istriku,” katanya seraya memegang wajah April dengan satu tangannya, mengusap wajah itu dengan penuh kelembutan.Tanpa bisa ditahan, tangis keduanya pun semakin pecah. April dan Alan saling berpelukan, saling menyampaikan rindu yang selama ini mereka pendam satu sama lain melalui sebuah pelukan. Keduanya saling berpelukan dengan sangat erat seakan tak ingin berpisah lagi. Tak ada kata yang dapat mewakili perasaan April saat ini, meski sejak lama ia telah mengetahui bahwa Andra sebenarnya adalah Alan. Namun ia tetap memendam semua itu sendiri, wanita itu menunggu sampai sejauh mana suaminya itu bertahan untuk tidak memberitahu dirinya.April masih menangis tersedu dalam dekapan hangat sang suami, bersamaan dengan itu pula matahari telah tenggelam dan senja telah berganti malam. Di malam yang indah ini telah menjadi saksi, air mata April berganti menjadi tangis kebahagiaan. Pengakuan Alan menjadikan pelangi tersendiri dalam ke
Baca selengkapnya

Kenyataan pahit

“Dua minggu lagi pernikahan Andrew dan Luna, kalian tidak pergi ke London kan bulan ini?” tanya Emily pada Zac yang sedang membaca majalah di sampingnya.Zac menutup majalah yang sedang dibacanya, meletakkannya di atas meja samping tempat tidurnya lalu berbalik menghadap sang istri yang tengah menunggu jawaban darinya. “Iya, untuk itu bulan ini kami tidak ke London dulu karena April yang akan kemari. Jadi satu minggu sebelum pernikahan Andrew dan Luna, kami akan mengadakan rapat di kantor Xander,” terangnya.Emily mengangguk paham. “Akhirnya, adik kita akan pulang juga. Rindu sekali rasanya satu tahun lebih tidak bertemu dengannya juga Alana,” ungkapnya antusias.“Miq juga sangat merindukan Alana, dia pasti sangat senang karena sebentar lagi akan segera bertemu dengan adiknya itu.”“Oh ya, bagaimana dengan perjodohan April dan Stefan?” tanya Emily seraya menyandarkan kepala pada bahu suaminya.Zac mengelus rambut Emily dengan lembut. “Entahlah, Stefan bilang ... April tidak ingin
Baca selengkapnya

Kembali tersenyum

“Hmm ... ya baiklah. Oh ya, besok lusa aku dan Alana akan kembali ke Jakarta. Kamu akan ikut bersama kami, kan?” tanya April dengan menatap lekat wajah suaminya. Alan menggeleng pelan, seraya mengelus kepala April dengan lembut. “Tentu tidak Cintaku, kalau aku ikut rencana kita bisa berantakan nanti. Mama dan papa pasti akan mengenaliku.”“Hmm ... iya juga, lalu kamu akan tetap di sini? Tapi, Stefan bilang dia juga diundang itu artinya kami akan berangkat bersama. Aku tidak mau, Alan ...” rengek April seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.“Tenanglah Cintaku, tidak papa kalian berangkat bersama. Ada Alana, dia tidak akan berani berbuat macam-macam. Aku akan menjaga perusahaan di sini ya,” tutur Alan lalu mengecup puncak kepala April. “Aku juga akan meminta dua penjaga untuk mengikuti kalian diam-diam, jadi kamu tidak perlu khawatir ya kalian akan aman,” lanjutnya.Akhirnya April pun mengangguk pasrah. “Baiklah, segera temukan bukti kejahatan Stefan ya. Aku tidak sabar kita akan k
Baca selengkapnya

Merasa bahagia

April dan Alan telah mengambil keputusan bahwa mereka harus merahasiakan penyamaran Alan termasuk pada Alana, mereka khawatir gadis kecil itu akan kelepasan bicara nantinya. Untuk itu, keduanya sudah sepakat akan merahasiakan semua ini untuk sementara waktu.“Mami cama Om papi jangan tinggalkan aku lagi ya,” celoteh Alana sambil menyuap nasi goreng buatan April ke dalam mulut mungilnya. Gadis kecil itu makan dengan sangat lahap, pertanda ia sangat menyukai masakan maminya.Begitu pun dengan Alan yang sedang menikmati porsi kedua dalam piringnya, pria itu sangat merindukan masakan istrinya yang membuatnya ketagihan untuk selalu menambah tiap kali makan. “Iya Sayang, maaf ya kemarin mami dan pap— ehm ... maksudnya om papi sedang ada urusan pekerjaan, jadi Alana ditinggal sebentar. Maafkan kami ya,” ucapnya seraya tersenyum sambil mengusap kepala putri kecilnya itu dengan sayang.Alana hanya menjawabnya dengan anggukan kecil, lalu kembali menikmati makanan dalam piringnya. April menya
Baca selengkapnya

Kembali pulang

Seperti pembicaraan mereka kemarin, akhirnya April dan Alana kembali pulang ke Jakarta bersama dengan Stefan. Sementara itu, Alan memilih tetap tinggal di London untuk mencari bukti kejahatan Stefan. Diam-diam, Alan juga meminta anak buahnya agar selalu mengikuti serta menjaga April dan Alana dari kejauhan.Hampir setengah hari penuh waktu yang dibutuhkan untuk dapat sampai kembali ke tanah air. Begitu tiba di bandara, Zac telah menyambut kedatangan mereka untuk selanjutnya diantar menuju rumah keluarga Andrew.“Kita langsung berangkat ya, semuanya sudah menunggu kedatangan kalian. Kita akan menginap di kediaman keluarga Dawson untuk membantu persiapan pernikahan Andrew,” terang Zac saat mereka semua sudah berada di dalam mobil.Semuanya mengangguk setuju, terutama si kecil Alana yang sangat antusias karena tak sabar untuk segera bertemu seluruh keluarga yang sangat dirindukannya.Tak butuh waktu lama, dua puluh menit kemudian mobil mereka telah sampai di halaman rumah keluarga Da
Baca selengkapnya

Terbongkar

Hari yang ditunggu akhirnya tiba, Alan dan timnya telah berhasil mengumpulkan bukti untuk dapat menghukum Stefan. Segera Alan memberi tahu kabar bahagia itu pada sang istri, mereka pun berencana untuk membongkar semuanya setelah acara pernikahan Andrew dan Luna selesai dilaksanakan esok hari.“Akhirnya, akan tiba hari di mana semuanya akan terbongkar. Terima kasih Tuhan, aku sangat tidak sabar untuk dapat segera bersatu kembali dengan istriku,” batin Alan tersenyum bahagia sambil menatap layar ponselnya yang menampilkan fotonya bersama dengan April dan juga putri tercinta mereka—Alana.**Keesokan paginya, acara pernikahan Andrew dan Luna akan segera berlangsung. Semuanya telah menempati tempat masing-masing, termasuk kedua calon pengantin yang tampak begitu serasi bak pasangan raja dan ratu yang akan menggelar pesta.Andrew terlihat sedikit gugup apalagi saat melihat Luna yang sedang duduk di sampingnya dengan gaun pengantin yang membuat wanita itu terlihat sangat cantik meski de
Baca selengkapnya

Rapat keluarga

Kini anggota keluarga Dawson dan Alexander tengah berkumpul di ruang tamu—rumah milik keluarga Dawson. Semua mata tertuju pada Luna yang hanya bisa menunduk sambil menangis dengan tersedu, sementara April duduk di samping wanita itu sambil berusaha menenangkannya.“Sudah tidak perlu berakting lagi, cepat mengaku saja kepada kami. Benarkan yang diucapkan lelaki itu tadi?” tukas bu Amelia dengan pandangan yang sinis pada Luna, kedua tangannya bersedekap di depan dada.“Sabarlah Ma ... tenang dulu,” tutur pak George berusaha meredam emosi istrinya.Sementara Andrew memilih duduk di samping April, matanya enggan menatap pada Luna yang tengah diadili oleh keluarga besarnya. Pria itu juga sedang berusaha meredam amarahnya, hatinya terasa hancur saat mengetahui kekasih hatinya telah hamil dengan lelaki yang tak lain adalah teman dekatnya yang sudah dianggapnya seperti keluarga sendiri.Luna berusaha menjawab, dengan bibir bergetar menahan agar isak tangisnya tak semakin menjadi. “Maaf ..
Baca selengkapnya

Seandainya

“Aku sangat merindukan istri dan putriku, apa kabar mereka sekarang ya,” gumam Alan yang baru saja pulang dari kantor polisi untuk memberikan bukti tentang kejahatan Stefan.Merasa tak mampu lagi membendung rindunya, Alan memutuskan untuk menghubungi sang istri terlebih dahulu.[Sayang ... aku sangat merindukanmu. Kapan kamu akan kembali?][Dia tidak merindukanmu, jadi teruslah saja berharap karena dia tidak akan kembali.][Apa maksudmu? Kenapa ponsel April bisa berada padamu. Ke mana dia?][Sabar, tenanglah ... dia aman bersamaku, aku dan April akan segera meresmikan hubungan kami. Jadi mulai sekarang jangan pernah ganggu April atau pun Alana lagi.]Tut!Panggilan telah dimatikan sepihak oleh Stefan begitu saja. Membuat Alan merasa geram dan khawatir tentang apa yang sedang terjadi pada istri dan anaknya.“Apa yang sebenarnya terjadi di sana? Mengapa perasaanku jadi gelisah seperti ini?” gumam Alan sambil berjalan mondar-mandir di ruang tamu apartemennya.**“Apa yang kamu
Baca selengkapnya

Merindukanmu

“Maksud kamu apa?” tanya Andrew yang tidak sengaja lewat dan mendengar pembicaraan April dengan Stefan.“Kak Andrew?” “A—Andrew?”April dan Stefan sama-sama terkejut dengan kedatangan Andrew yang tiba-tiba. Namun April merasa beruntung karena kakak iparnya itu selalu datang di waktu yang tepat. Andrew berjalan menghampiri mereka lalu mengulangi kembali pertanyaan yang ia ajukan sebelumnya pada Stefan.“Ti—tidak ada maksud apa pun hanya bercanda,” kilah Stefan dengan gugup diiringi senyuman yang dipaksakan.“Jangan kamu kira bisa seenaknya bercanda di sini ya, terlebih dengan April. Berani kamu menggodanya lagi, kamu akan berurusan denganku,” tutur Andrew dengan tatapan tajamnya.Stefan hanya bisa mengangguk tanpa membantah, kemudian pria itu pun berpamitan untuk kembali ke kamarnya.“Sudah Kak, aku rasa ini hanya salah paham. Tapi ... terima kasih sudah membelaku,” ucap April tulus.“Ingat kataku dulu? Jangan pernah ucapkan terima kasih padaku, sudah seharusnya aku melakukan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status