Malam kian larut. Jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari. Namun, gadis belia dari keluarga Mumtaaz belum menunjukkan batang hidungnya sedikitpun. Sampai akhirnya, ada suara bel yang berasal dari Ana, begitulah semua orang memanggilnya. Padahal namanya adalah Rayyana Althafunnisa Mumtaaz. Pria tampan bertubuh atletis dan berahang keras itu, langsung melayangkan tatapan tajamnya ke arah putri semata wayangnya. "Bagus! Kurang malam pulangnya!“ gertaknya dengan tatapan tajam dan wajah dinginnya. Siapa lagi, jika bukan Andrasaka Mumtaaz. Saka menarik putrinya untuk masuk ke dalam rumah dengan kasar. Membuat Rayyana meringis kecil. "Mulai besok, kamu akan Papa pindahkan ke Pesantren!“ ucap Saka melirik tajam ke arah Rayyana. Merasa ditatap demikian, Rayyana menundukkan pandangannya. Saat ini tatapan papanya sangat mematikan. Mia, Ibunda Rayyana langsung menghampiri dan memeluk putri semata wayangnya itu. "Sudahlah mas, mungkin ada tugas kelompok,mengingat putri kita akan segera lu
Last Updated : 2022-10-11 Read more