Semua Bab Bukan Teman Tapi Sekamar?: Bab 61 - Bab 70

95 Bab

Berbahaya Untuk Kesehatan Jantung

Mendengar suara Amanda yang terdengar sexy dan menggoda, lebih terdengar seperti sebuah bisikkan, Senja langsung terkekeh. Pria itu kembali menjauhkan tubuh dengan jarak tiga langkah setelah memastikan tali pada celemek yang Amanda kenakan cukup kencang. Lama-lama berdekatan dengan Amanda menyebabkan irama jantungnya menjadi naik berkali-kali lipat.Amanda langsung merasa kehilangan begitu Senja menjauhkan tubuhnya. Tak sadar, ia mengembuskan napas pendek, sedikit merasa tidak rela saat aroma citrus yang menyegarkan itu tak lagi bisa ia hirup dengan jelas. Manda baru sadar jika aroma pria itu sangat menenangkan."Apa yang harus aku bantu?" Amanda bertanya sembari mengangkat kedua alisnya. Wanita itu kembali berdiri menghadap meja, lalu menatap satu persatu bahan dengan binar pada mata yang masih dipertahankan.Senja tersenyum tipis, pria itu berdiri di samping sang wanita. Tatapannya ikut menyapu bahan-bahan yang telah dipersiapkan."Tentu saja sup," balas Senja. Pria itu menyodorkan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-02
Baca selengkapnya

Couple

"Amanda, kamu tidak berniat mandi?!" Seruan kencang itu menggema. Senja berteriak di ambang pintu kamar, enggan untuk turun barang sebentar untuk menemui Manda yang memilih mendudukan diri di sofa tengah sembari merebahkan diri. Setelah makan siang tiga jam yang lalu, Amanda tidak beranjak dari sana. Terakhir kali Senja melihatnya, wanita itu terlelap dengan posisi kepala berada di bawah sementara kedua kakinya di atas. Jika saja Senja tidak membenarkan posisi tidur wanita itu, mungkin saat bangun nanti Amanda akan merasa pusing dan pegal di satu waktu yang bersamaan."Manda, sudah bangun belum?!" Senja kembali berseru, mengudarakan tanya karena hingga di sepersekian detik dialog sebelumnya, tidak ada balasan yang mengudara., hanya hening yang ia temukan.Namun lagi-lagi, tidak ada sahutan. Senja mengembuskan napas. Dengan handuk kecil yang ia gunakan untuk mengeringkan rambut yang basah setelah mandi sore. Matanya mengedar begitu sampai di sofa ruang tengah, Senja tidak menemukan sia
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-02
Baca selengkapnya

Perkara Dandan

Senja merasakan pergerakan di samping tubuhnya. Pria dengan kaos putih itu mengerjapkan pandang, mencoba menyadarkan diri dari tidur malamnya. Ia menoleh ke kanan, tepat ke arah Amanda yang masih memejamkan pandangan. Dilihat dari ekspresi polos dan mulut yang sedikit terbuka, Senja langsung tahu jika wanita itu masih sibuk dengan dunia alam bawah sadarnya. Amanda belum bangun.Rupanya, pergerakan abnormal yang berhasil membuatnya tersadar bersumber pada Amanda sendiri. Wanita itu terus bergerak mencari posisi nyaman untuk melanjutkan tidurnya. Seperti yang tengah terjadi sekarang, Senja tersentak saat mendapati Amanda kian merapatkan tubuh pada tubuhnya sendiri. Tangan mungilnya memeluk perut Senja setelah meletakan kepalanya di atas dada milik pria itu. Sejenak, Senja menahan napasnya sendiri. Deru napas teratur milik sang wanita menerpa permulaan kaos putih tipisnya. Dan sebenarnya, ini sedikit tidak nyaman. Meski begitu Senja akhirnya berusaha untuk tidur.Paginya Amanda menolak
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-02
Baca selengkapnya

Ada Perbedaan

"Sudah selesai?" Senja mengudarakan tanya begitu mendapati Amanda keluar dari kamar. Kedua alisnya terangkat, apa yang Amanda benarkan selama berada di dalam kamar? Sama sekali tidak ada perubahan yang bisa Senja lihat dengan mata telanjang.Amanda menyengir lebar begitu mendengar pertanyaan yang lebih terdengar seperti sebuah sindiran. Ia berjalan mendekat ke arah Senja sembari membawa jaket di genggaman tangan."Pakai sepatumu," titah Senja. Nada bicaranya tenang, tetapi tak ingin mendapat bantahan. Amanda langsung mengangguk, memilih untuk terduduk di single sofa dan segera memakai kaos kaki dan sepatu olahraganya.Senja yang sebelumnya duduk langsung berdiri, ia mengambil kuncir rambut milik Amanda yang ia siapkan sebelum keluar dari kamar. Amanda tidak akan sempat menguncir rambutnya sendiri. Hal ini sangat sering terjadi.Senja memposisikan tubuhnya berdiri di belakang sofa yang Amanda duduki. Ia mengambil alih rambut panjang itu, menyisirnya menggunakan jari selama beberapa saa
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-02
Baca selengkapnya

Rasa Penasaran

Amanda tidak langsung membalas balasan yang baru saja Bianca utarakan. Ia terdiam sembari menatap ke arah wanita itu dengan pandangan yang tidak bisa dideskripsikan. Mengapa Amanda merasa ada perubahan signifikan yang baru saja ia sadari? Seolah perkataan Marsha barusan bukanlah hal yang seharusnya dikatakan. Walau sebelumnya Amanda juga sangat senang saat membicarakan Bianca sembari melontarkan hal-hal tak pantas, sepertinya sekarang suasana hatinya menolak untuk melakukannya. Amanda hanya merasa ini tidak seharusnya ia lakukan mengingat Bianca baru saja berbaik hati meminjamkannya jaket. Pun walau ia tidak tahu apa motif Bianca kali ini, Liona merasa dirinya harus berpikir positif kali ini.Keterdiaman Amanda mengundang keheranan Marsha. Wanita yang sebelumnya tengah menatap punggung Bianca yang semakin menjauh itu kini beralih menatap temannya. Amanda masih diam dengan raut wajah yang tidak bisa dideskripsikan. “Manda, kau mendengarkanku berbicara bukan?” tanya Marsha. Akan sangat
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-02
Baca selengkapnya

Pusat Perhatian

Pukul delapan lebih dua puluh menit, tiga pasang peserta termasuk Senja dan Amanda sampai di depan villa yang Marsha dan Michel tempati. Amanda langsung mendudukan diri di undagan guna menetralkan deru napas yang tak beraturan. Matanya sesekali mengedar, mencari Marsha yang tak tertangkap dalam pandangan.Senja berjalan mendekat dengan tangan membawa botol minum yang mereka bawa dari villa. "Minum dulu," ujar sembari menyodorkan minuman itu.Amanda langsung menerima botol yang senja sodorkan dengan sebuah senyum tipis. "Terima kasih," balas Amanda tulus.Senja senja hanya mengangguk guna menanggapi balasan yang baru saja Amanda udara kan. Pria itu ikut duduk di samping Amanda sembari meneguk air minum lain yang dia siapkan untuk dirinya sendiri.Amanda meneguknya hingga tersisa setengah botol, hembusan nafas yang sebelumnya tak beraturan, kini mulai teratur."Jam berapa kita akan memulai permainannya?" tanya wanita itu. Kedua alis wanita itu terangkat guna melengkapi ekspresi berta
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-02
Baca selengkapnya

Jatuh Cinta?

Setelah mendapat instruksi untuk mendudukan diri pada kursi yang telah disediakan, Amanda dan Senja kompak duduk bersama sembari memangku sebuah papan tulis putih dan juga spidol. Kini, posisi keduanya duduk berdampingan dengan tubuh menghadap ke arah kamera. Amanda berusaha untuk biasa-biasa saja, tetapi ternyata ia tidak bisa. Rasanya sulit sekali untuk menghentikan degupan pada jantungnya yang menggila. Walau ini bukan kali pertama ia diliput bersama Senja, rasa takut itu masih belum sirna. Amanda takut jika rupanya, mereka tidak kompak. Amanda takut jika poin yang mereka dapatkan tidak lebih banyak dari poin yang Marsha dan Bianca dapatkan. Walau ia terbilang cukup dekat dengan Senja, Amanda mengaku jika dirinya tidak bisa memahami pria itu dengan sedemikian baik. Senja selalu rumit untuk dibaca, Amanda selalu angkat tangan alias menyerah jika harus memahami isi kepala sang pria. Senja bukan tandingannya.“Merasa gugup hm?” Senja bertanya dengan nada menggoda. Sontak Amanda meng
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-02
Baca selengkapnya

Mungkinkah Dia?

Permainan yang sebelumnya Amanda kira akan menjadi hal yang paling membosankan, rupanya berakhir dengan ending yang menyenangkan. Secara tidak terduga, ia dan Senja menjadi pasangan terkompak di permainan kali ini dengan seratus dua puluh poin terkumpul.Lagi-lagi pasti mereka akan menjadi trending topik di berbagai media, Senja dengan jelas menyebutkan Manda adalah orang yang dia sayangi. Amanda, juru kamera, dan pasangan peserta lain sampai kaget dibuatnya.Poin dan keviralan ini berkat Senja, untungnya pertanyaan yang ditanyakan oleh Marsha berorientasi pada diri Amanda sendiri. Dan secara tidak terduga, Senja bisa menjawabnya dengan baik. Ralat, sangat baik. Amanda tidak mengerti mengapa Senja begitu memahaminya padahal ia tidak. Sekarang, bahkan ia merasa jika Senja bisa memahami dirinya lebih baik dibanding Amanda sendiri."Minum," titah Senja. Pria itu menyodorkan minuman dingin yang telah dibuka segelnya.Amanda yang sedang duduk di depan villa yang ditempati Marsha langsung m
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-02
Baca selengkapnya

Si Plin-Plan

Manda dan Senja sampai di villa yang mereka tempati pukul setengah empat sore. Sepanjang perjalanan, mereka membicarakan dugaan-dugaan tak mendasar yang tertangkap dalam pikiran.Mengenai kecurigaan Manda terhadap Marsha, ini bukan bualan semata. Ada hal yang membuat Amanda yakin jika Marsha ada sangkut pautnya dengan masalah ini."Sudah, tidak perlu dipikirkan lebih lanjut. Pergilah mandi, aku akan menyiapkan makan malam," titah Senja. Kini keduanya telah berada di dalam villa, tetapi Amanda sama sekali belum mengudarakan suara setelah melepas alas kakinya.Untuk kesekian kali, wanita itu membuang napas berat, Manda memilih mengangguk mengiyakan titah yang sebelumnya Senja udarakan. Wanita itu berjalan gontai menuju kamar yang mereka tempati untuk membersihkan diri. Mungkin, mencuci muka tidak cukup untuk menyegarkan otak dan tubuhnya. Ia harus berendam sebentar."Aku akan membantumu memasak setelah selesai mandi, Senja," lirih Amanda dengan sisa tenaga yang ada. Entah karena terlalu
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-02
Baca selengkapnya

Berdua Bersamamu

Senja dan Amanda berjalan menyisiri pantai dengan kaki telanjang mereka. Senja hanya mengikuti apa yang dilakukan oleh Amanda. Wanita itu benar-benar senang berada di luar villa. Sepertinya memang suasana di dalam villa kini mulai terasa membosankan karena sama sekali tidak ada gadget yang bisa mereka mainkan.Terlebih lagi, dua kamera CCTV yang membuat setiap pergerakan mereka terasa akan terasa seperti besok akan ada kejadian besar di televisi. Maka dari itu, baik Amanda maupun Senja sama-sama tidak mau terlalu terbuai dengan keberadaan mereka.Meski disebut sebagai couple goals dari program ini, nyatanya mereka memang sangat akur meski di luar jangkauan kamera. Entah bagaimana pasangan lainnya, tapi Senja yakin chemistry yang mereka dapatkan memang cukup bisa menjadi pusat perhatian. Lagi pula, Amanda tampaknya tidak terlalu memikirkan jika adanya kamera yang mengawasinya setiap waktu. Namun terkadang seperti saat ini, ada kalanya Amanda dan Senja mencari sisi yang tidak terekspos
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-02
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status