Beranda / Romansa / Manusia 30 Triliun / Bab 551 - Bab 560

Semua Bab Manusia 30 Triliun: Bab 551 - Bab 560

871 Bab

Bab 551

"Luna, jangan berkata seperti itu, kita teman lama, lagi pula di antara kalian tidak ada kebencian yang mendalam, nanti tunggu dia kembali, kalian berdamai ya?" Rika berkata sambil menggenggam tangan Luna."Berdamai? Huh, Rika, mudah sekali kamu mengatakannya. Waktu itu kamu pergi tinggalkan aku di hotel, apakah kamu tahu semenyedihkan apa aku waktu itu? Aku mengambil nasi dengan tanganku danmeminum sup langsung dari mangkuk. Sup mengalir dari daguku dan membasahi seluruh pakaianku dan bau nasi menyelimuti sekujur tubuhku. Aku juga dimarahi oleh Alex sebagai idiot dan ditendang keluar dari grup. Aku merasa bahwa aku lebih rendah dari seekor anjing dan yang membuat semua ini terjadi padaku, itu adalah Kevin! Bajingan itu, dia mengacaukan ujian perguruan tinggiku, sekarang dia melukaiku seperti itu, bagaimana aku bisa berdamai dengannya? Aku sangat membencinya, ingjn memukulnya dan membunuhnya!"Luna mengatakannya dengan mata memerah dan ada sedikit kilat air mata di sana.Entah kapan,
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-12
Baca selengkapnya

Bab 552

Orang-orang ini kebanyakan adalah siswa Universitas yang ada di kota ini, mereka juga tidak kenal Kevin, melihat Erik yang menyindir Kevin, mereka tidak tahu apa yang Kevin lakukan sehingga membuatnya menyinggung Erik yang seorang tuan muda kaya ituErik berjalan ke meja pendaftaran depan Kevin dan duduk bersandar di meja itu, berkata kepada Kevin dengan meremehkan."Tebal sekali mukamu, memangnya kamu bisa bahasa inggris, berani sekali kamu datang kesini, ingin mendapat nasi kotak dari sini ya? Pergilah, kamu tidak pantas di sini." lalu memerintahkan staf lainnya."Jangan berikan dia formulir pendaftaran, hanya akan buang-buang kertas saja."Kevin menarik nafas dalam menahan emosinya."Tidak perlu khawatir, aku tidak datang untuk mendaftar, aku hanya menemani temanku untuk mendaftar saja.""Teman? Ada orang yang mau berteman dengan pecundang sepertimu?" Erik tersenyum dingin dan menyadari Rika yang ada di samping Kevin dan berkata."Oh ini temanmu? Seleramu bagus sekali, tidak perlu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-12
Baca selengkapnya

Bab 553

Orang-orang yang berkumpul mulai mengejek Kevin yang mengejar Nona dari keluarga Dendi. mengatakannya "Memangnya pantas jadi menantu orang kaya, tidak mengaca dulu" "sadar diri" "Terlalu berhalusinasi" dan bahasa tidak enak didengar lainnya."Sekarang kalian boleh pergi?" Tuan Erik tertawa menang."Tidak apa, jangan pedulikan dia, terus lah isi formulirnya." Kevin tahu jika Erik tidak akan mendengarkannya, dia menunduk dan membisik pada Rika menyuruhnya lanjut mengisi."Tidak jelas dengan perkataanku?" Erik mengambil formulir pendaftaran dari tangan Rika dan "srek, srek , srek" merobeknya lalu melemparkannya ke udara, kertas-kertas itu bertebaran seperti salju."Tulis, tulis!"Rika menatap Erik, dia mengatupkan bibirnya, dua bulir air mata perlahan jatuh dari matanya."Jangan menangis, tidak apa, aku akan membuatmu menjadi relawan." Kevin segera menunduk dan menangkupkan wajah Rika dengan kedua tangannya, berkata dengan lembut.Rika tidak bisa menahannya lagi dan menangis terisak, air
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-13
Baca selengkapnya

Bab 554

"Apa kamu paham peraturannya? Perlu aku mengajarimu?" Erik bertanya pada Kevin dengan 3 anak panah di tangannya."Paham sedikit." Kata Kevin."Bagus, kalau begitu kita main 301!" Kata Erik."301" adalah salah satu aturan permainan yang paling umum untuk anak panah. Skor awal kedua belah pihak dalam permainan ini adalah 301 poin. Setelah itu, kedua pemain akan bergiliran untuk menembakkan anak panah, setiap kali mereka menembakkan 3 anak panah, skor terus berlanjut, papan dikurangi dengan poin 301, siapapun yang pertamamengurangi 301 poin menjadi 0 akan menang.Kevin dan Erik menembakkan anak panah pertama ke papan. Anak panah Erik lebih dekat ke titik merah sehingga Erik menembakkan anak panah terlebih dahulu. Erik berdiri di depan papan, mencondongkan tubuh sedikit ke depan, memegang anak panah di tangan kanannya dan menggoyangkannya sedikit ke depan dan ke belakang. Sebuah anak panah diluncurkan dan ditembakkan di area hijau kecil tepat di atas titik merah dari papan."Kenapa anak
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-13
Baca selengkapnya

Bab 555

Kevin memegang anak panah di tangannya, melihat ke papan Darts dan menembakkan panah. Itu menusuk di area 20 poin, panah kedua juga 20 poin dan panah ketiga benar-benar ditembak di 20 poin zona 1"Haha, anak panah ke-3 hanya mencetak 41 poin, yang mana kurang 79 poin dari Tuan Erik!""Buruk sekali kemampuannya.""Walaupun mataku mines, aku juga bisa mendapatkan nilai lebih tinggi darinya."Orang-orang yang berkumpul menertawakan poin Kevin."Bocah, lebih baik kamu langsung merangkak dari sela kaki ku daripada melanjutkan pertandingan ini." Kata Erik dengan sombong."Tuan Erik, lebih baik menjaga mulutmu dengan baik, agar nanti tidak terlalu malu saat kalah dariku yang hanya bermain Darts saat kecil ini!" jawab Kevin."Baik, mari kita lihat apa yang bisa kamu katakan saat kalah nanti." Erik berkata puas dan kembali berdiri di depan papan Darts.Saat ini dia sudah lebih unggul 79 poin daripada Kevin, dia sangat santai, 3 anak panah ia tembakkan dan poinnya lebih tinggi dari sebelumnya,
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-14
Baca selengkapnya

Bab 556

"Bocah busuk, aku akan memberimu satu kesempatan lagi, jika kamu menyerah sekarang aku akan membiarkanmu merangkak dari sela kakiku di sini, jika kamu ingin menunggu sampai aku yang mengalahkanmu, mungkin waktu itu aku akan menyuruhmu merangkak dari sela kakiku di depan Sports Park. Kau juga tahu sendiri di luar sana sangat ramai. Jangan berharap kau bisa keluar dengan kemenangan."Selesai mengatakannya, orang lain tertawa terbahak-bahak."Lebih baik kamu menyerah sekarang, lebih baik melakukannya di sini daripada nanti di luar.""Pecundang, sudah memikirkannya? Mau merangkak sekarang?" Erik tertawa"Tuan Erik, bagaimanapun kamu adalah tuan muda di kota ini, sedikit-sedikit mengatakan hal yang tidak baik, apakan mulutmu tidak merasa kotor?" Kevin tertawa"Baiklah, bocah busuk, jangan merasa senang dulu sekarang, sebentar lagi aku akan membuatmu menangis!" Erik tertawa dingin dan berjalan ke depan papan Darts dan bersiap menembak.Erik memiliki sisa 41 poin dari total 301 poin. Di baba
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-14
Baca selengkapnya

Bab 557

"Kalau begitu terima kasih atas kesempatan membalikkan situasi yang diberikan, pertandingan belum selesai, tunggu pertandingan ini selesai baru kamu boleh sombong." selesai mengatakannya, Kevin berjalan ke depan papan Darts, dia harus mendapatkan 140 poin dengan 3 anak panah, mata Kevin fokus ke poin 20 "zona ganda" lalu menembakkan anak panah itu, dengan pengalaman 2 babak sebelumnya, kali ini tembakan Kevin sangat tepat dan mengenai poin 20 "zona ganda", mendapat 40 poin, masih tersisa 100 poin."Sial, bocah itu beruntung lagi.""Hoki sekali.""Masih ada 100 poin, aku tidak percaya dia bisa mendapat 100 poin dari 2 anak panah."Tepat disaat orang-orang meragukannya, Kevin menembak anak panah kedua dan mengenai titik merah, 50 poin!Orang lain masih membicarakan keberuntungan Kevin dan sekarang mereka terkejut, semuanya terdiam. Mereka merasa jika kemampuan Kevin melesat pesat, 10 menit yang lalu 3 anak panah hanya bisa mendapat 41 poin, kenapa sekarang rasanya dia bisa menembak poin
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-16
Baca selengkapnya

Bab 558

Kevin menembakkan anak panah terakhir, orang lainnya ingin melihat bagaimana tembakan Kevin akan miring, tidak menyangka jika tembakan Kevin akan lurus dan dengan kecepatan yang sangat cepat ditembakkan, mereka sama sekali tidak bisa mengikutinya, hanya mendengar suara "Ting" dan anak panah sudah menancap di papan Darts tepat di titik merah. Ekor anak panah sebelumnya terkoyak dan helai demi helai terjatuh ke tanah.Anak panah pertama 40 poin, kedua 50 poin, babak ini Kevin mendapat 140 poin, poin 301 nya sudah habis, Kevin menang!Orang yang melihat sangat terkejut, mereka menatap papan Darts seperti patung, ada yang mengucek matanya untuk meyakinkan dirinya jika itu nyata."Tuan Erik, maaf, aku menang!" Kevin berjalan ke sisi Erik dan berkata sambil tersenyum."Kamu…" Erik sekarang masih belum tersadar dari keterkejutannya, dia benar-benar tidak habis pikir, hal seperti itu kalaupun pemain profesional, juga ada kemungkinan 20% mengenai titik merah, Kevin pecundang ini, bagaimana dia
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-16
Baca selengkapnya

Bab 559

Kevin terkejut, dia sama sekali tidak menyangka ketua kelas yang menghormati dan mencintai dirinya lebih dari apapun itu, rela merangkak demi orang lain!"Tuan Erik, kamu berdiri di samping, aku akan merangkak untuk menggantikanmu.""Baik, maaf sudah merepotkanmu." Erik dengan senang memberinya tempat dan berdiri di samping.Luna sudah merangkak di lantai, Kevin melihat Luna yang merangkak di tanah seperti anjing, dia menurunkan kakinya dari meja dan berkata datar."Sudahlah, aku tidak perlu kamu merangkak lagi, kalian pergilah.""Tidak perlu! Aku Luna tidak perlu rasa kasihanmu, aku juga tidak ingin berhutang apapun denganmu, naikkan kakimu, aku akan merangkak melewatinya!" Kata Luna.Kevin sedih, tapi karena dia ingin melakukannya, biarkan saja dia lakukan. Kevin menaikkan salah satu kakinya ke atas meja lagi. Luna merangkak langkah demi langkah melewati sela kaki Kevin."Bagus, kamu melakukannya dengan bagus, tunggu kamu lulus, kerjalah di perusahaan kami, aku pasti akan memperlaku
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-17
Baca selengkapnya

Bab 560

Raven pergi ke toilet, Dinara masih bernyanyi di atas podium, Kevin dan kedua penari latar lainnya sedang melakukan pemanasan, Kevin tahu jika Dinara sekarang tidak begitu menyukainya, jadi ketika dia pemanasan, dia akan curi-curi kesempatan untuk melihat Dinara, bisa melihat Dinara saja Kevin sudah merasa bahagia.Kevin sedang diam-diam melirik Dinara dan tersenyum bodoh, Dinara tiba-tiba melihat ke arahnya, wajah cantik itu seketika membuat hati Kevin berdetak kencang, dengan cepat dia mengalihkan kepalanya ke tempat lain. Dia yang masih pemanasan tiba-tiba kehilangan keseimbangan dan badannya terlempar keluar pagar podium "Ah" dia berteriak kecil dan terjatuh.Tinggi podium itu 2 meter, untung saja Kevin sempat menangkap ujung pagar podium sehingga dia tidak terjatuh terlalu keras, tapi Kevin tetap terjatuh dengan bokong mencium lantai terlebih dahulu."Aduh.." Kevin berteriak sakit, dia hanya merasa terjatuh di depan Dinara sangat memalukan."Haha, Kevin, Kevin, kamu benar-benar a
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-17
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5455565758
...
88
DMCA.com Protection Status