“Aku tidak punya cara untuk itu, Al! Lagi pula, aku bayari biaya operasi Bu Alma, itu untuk menebus kesalahanmu karena telah menculiknya! Bukan apa-apa!”“Ok, stop, aku malas berdebat denganmu!! Sekarang, kau bawa anak-anak ini pulang ke rumah! Suruh Bibik mengurus mereka! Nih, gendong si Tampan!”Alva berdiri lalu menyerahkan Tampan yang masih tertidur ke dalam gendongan Andre.“Om, Oom mau ke mana?” Vita sontak bangkit dan memegangi tangan Alva.“Oom akan menolong mama kalian dulu, ya, Sayang! Ada masalah gawat. Vita tolong ikuti arahan Om! Ok, Vita anak yang baik! Jangan cengeng! Om tidak suka anak yang cengeng!”“Kita mau ke kamar Mama, Om!” Gadis kecil itu mulai menangis. Perasaannya terllau muda untuk memahami situasi ini. Baginya, Alva telah berbohong. Alva mengingkari janji yang tadi dia ucap. “Tadi, Om bilang, setelah minum susu kita ke akmar Mama! Kalau gitu, kita mau sama Nenek saja, Om! Nenek ….”“Ssst! Diam, ya! Dengarkan Om baik-baik! Bisa diam!” Alva meninggikan suaran
Last Updated : 2022-10-07 Read more