Pada akhirnya Richo mendengarkan kata-kata Romana. Ia juga telah meminta maaf atas dirinya yang telah terbawa emosi sehingga lepas kendali. Kini ia mempersilakan William untuk bertemu Alisha, memberi laki-laki itu satu kesempatan lagi. Namun, dengan sebuah syarat, jika Alisha tidak ingin bertemu, maka William tidak boleh memaksanya.Kini, Romana dan Richo menunggu di bawah. Sementara William sedang berusaha mengetuk-ngetuk pintu kamar Alisha. Rasa perih, linu, dan nyeri pada tubuhnya tidak dihiraukan lagi. Bahkan bibir dan hidung yang berdarah itu belum sempat diobati hanya sempat dibersihkan saja sebelum William menuju tempat ini.“Lisha .... Lisha ini aku. Bisa kita bicara sebentar?” William mencoba mengetuk pintunya sekali lagi. Nadanya biasa bahkan tak mencerminkan sebuah kekasaran sama sekali. Namun, Alisha tetap tidak membuka pintunya.William lantas berinisiatif untuk merarik tuas dan mendorong papan kayu itu hingga terbuka. Tidak dikunci sama sekali. Alhasil William dapat mema
Read more