Ketika mobil yang mengantar Edward dan Meirasty sampai di depan teras rumah pria itu, sekretarisnya justru telah terlelap. Maka Edward pun menepuk-nepuk pipi Meirasty pelan agar terbangun."Mey ... Mey ... ayo bangun dulu, kita sudah sampai di rumahku!" ucap Edward sembari menatap wajah gadis itu dari dekat.Perlahan sepasang mata jernih itu terbuka dan langsung menatap wajah rupawan bosnya. Meirasty pun sontak salah tingkah. "Ehh ... ohh ... astaga, maaf Pak Edward. Saya malah ketiduran di mobil!" ujarnya seraya duduk dengan tegak. "Yuk, kita turun. Lanjutin tidurnya di kamar, saya tunjukkan kamar kamu dimana!" sahut Edward lalu membuka pintu mobil dan membantu gadis itu turun.Meirasty berjalan di belakang langkah cepat kaki jenjang bosnya. Dari balik punggung pria itu, Meirasty menilai betapa elok perawakan bosnya itu, bahunya lebar dan kokoh, punggungnya bidang, dan jangkung. 'Kalau hanya mengagumi nggak dosa 'kan?' batin gadis itu seraya tersenyum dengan tatapan memuja.Tiba-tib
Last Updated : 2022-11-24 Read more