PoV KeylaKetika sedang asyik menulis laporan, tiba-tiba aku dikagetkan oleh gawaiku yang berdering. Tertera di layar gawaiku, telepon dari mas Hendra. [Hallo, assalamualaikum Keyla?] sapa mas Hendra dengan ramah. [Wa'alaikumsalam mas, ada kabar apa nih?] jawabku sopan. [Oh iya sesuai dengan apa yang kamu minta, surat panggilan persidangan dari pengadilan sudah dikirim ke kantor Ardan.] balas mas Hendra. [Baiklah, kalau begitu mas. Terima kasih atas bantuannya.] aku sumringah.[Sama-sama Key, ingat sidang perceraian akan di gelar seminggu lagi. Kamu sudah menyiapkan bukti-bukti yang akan memberatkan Ardan kan?][Sudah mas, gimana kalau sore nanti sehabis pulang kerja kita ketemuan mas. Saya ingin berkonsultasi, sekaligus menunjukkan bukti yang saya dapat.][Oke, kalau gitu dimana?][Di kedai bebek panggang, nggak jauh dari kantor saya bisa kan mas?][Okelah kalau begitu. Sampai ketemu nanti Key.] Tutup mas Hendra. Pip, telepon kumatikan. Aku tak bisa membayangkan betapa geramnya
Terakhir Diperbarui : 2022-12-15 Baca selengkapnya