"Marcel."Aku menggelengkan kepala, tak percaya jika lelaki itu yang ada di kursi kemudi. Astaga, kenapa aku sampai salah masuk mobil Marcel? "Iya, kenapa? Kamu terkejut?" Dia tersenyum tanpa merasa bersalah sedikit pun. "Kenapa kamu bisa di sini?""Harusnya aku yang bertanya, kenapa kamu bisa menganggapku driver taksi online?"Aku meringis, lalu menggelengkan kepala. Aku sendiri tak tahu kenapa bisa duduk di mobil ini, apa lagi dia? "Sekarang mau ke mana?" tanya lelaki itu sambil melirikku dari balik kaca spion yang ada di dalam mobil. Apa aku meminta bantuan pada Marcel? Namun jika mulutnya ember bagaimana? Ah, jadi serba salah. "Kenapa, kamu terburu-buru, kan? Masih sungkan dengan mantan pengemar rahasia?" Aku mencebikkan bibir, lelaki itu sungguh menyebalkan."Hallo, Mbak saya bagaimana?" Suara driver taksi online menghentikan perdebatan di antara kami. Ya Allah, bisa-bisa aku lupa pada driver taksi online itu. Kasihan dia sudah menungguku terlalu lama. "Maaf, saya cancel s
Last Updated : 2022-10-30 Read more