"Jangan suka bikin kaget orang dong, Chel!" Aku melemparkan kertas yang sebelumnya telah kuremukkan."Habisnya kamu kemarin serius amat." Chel membuka toples kecil permennya. "Kamu mau nggak?"Lionel dan Dona datang. Mereka langsung memergoki kami. Dengan nada marah, Lionel menyuruh Chel untuk pindah. Namun, aku menjelaskan, bahwa kami sudah kembali berbaikan."Hah!? Kapan?" Dona menepuk pundakku, seakan merasa aku membohonginya. Lionel duduk di kursi depan, sambil mengeluarkan buku-buku di dalam tasnya. "Yang bener, Woi! Masa iya kemarin bertengkar, eh, hari ini baikan, sih?" Mereka mungkin tidak percaya pada hal yang tidak mereka tahu. Ada banyak kejadian yang membuatku dapat memaafkan Chel: peperangan dadakan, penyembuhan Chel, dan banyak hal lain. Aku berdiri, lalu mengambil bekal di laci meja. "Ngomong-ngomong, aku mau keluar bentar sama Si Chel. Kalian berdua di sini dulu, bentar doang kok.""Oh iya, kita mau pergi ke perpustakaan dulu, ya?" kata Chel berpamitan sambil melamb
Read more