"Beri tahu aku.""Ya?""Aku membutuhkan rekomendasi darimu, Miss Angel.""Iya, tapi soal apa, Pak? Rekomendasi tentang apa dulu? Jangan bertanya yang aneh-aneh lho, Pak."Bahkan sambil tetap fokus menyetir, Adam masih sempat menjentikkan jarinya ke dahi Angel. "Aduh, Pak. Apa-apaan, sih?" Angel menggerutu. Dia juga segera menutupi dahinya seolah khawatir kalau Adam akan melakukannya lagi. "Kalau isi kepala saya jadi kopyor gara-gara terlalu sering Anda jentik seperti tadi, bagaimana?""Salahmu sendiri.""Bagaimana ceritanya, kok malah saya yang salah? Kan, Pak Adam yang mulai dul—""Apa sebenarnya yang ada di dalam pikiranmu selama ini? Memangnya, kamu kira aku lelaki yang seperti apa, ha?"Atasan gila, suka semaunya, keras kepala, tapi yang pasti memang ganteng, sih, cetus Angel seketika dalam hati. Namun tentu saja, dia tidak segila itu untuk mengatakannya. "Pak Adam juga, sih, tidak jelas sama sekali bicaranya," sahut Angel, tidak mau kalah dan langsung balas mengomel. "Bukannya
Baca selengkapnya