Part 21 Tuduhan Lagi“Sebaiknya nggak usah diterima, Bu,” ucap Mila melanjutkan mengiris daging.“Aneh, kenapa Pak Yoyok perhatian sekali padamu? Kok tiba-tiba aja ya, Mil?” “Entahlah, Bu. Aku nggak mau pusing masalah dia.”Pak Yoyok juga teman almarhum suamiku. Masa ia berniat mau dekat dengan Mila? Lagian anaknya juga seumuran Mila. Lagian istrinya baru dua tahun ini meninggal karena serangan jantung. Selama ini, ia termasuk orang yang tidak banyak berulah di kampung ini. Malah sangat aktif dalam kegiatan warga.Baru saja mau mencuci beras, ponselku berdering. Aku beranjak ke meja mengambil ponsel, ternyata ada panggilan masuk dari Bu Ida.“Mau apa dia? Apa belum puas perang mulut di pasar,” gumamku.Ada rasa ragu menerima ponselnya, karena mengingat pasti hanya akan cari masalah. Kuputuskan mengabaikan dan melanjutkan mencuci beras.Akan tetapi, ponselku berdering lagi hingga Mila keluar dari kamarnya dan melihat ponselku di meja. Alisnya berkerut melihat siapa yang menelepon. Tan
Read more