"Memangnya mau pergi kemana?" Tanya Abah Yai.Aku, Papa, dan Mama sedang duduk di sofa ruang tamu rumah Abah Yai."Mau saya ajak jalan-jalan sebentar, Abah," ucap Papa santun.Kemudian Abah Yai tersenyum dengan tangan terus menggeser butir demi butir bulatan tasbih yang dipegang."Ya udah, aku izinin. Bentar aja, ya?"Lalu beliau memandangku."Soalnya hari ini ngaji kitabnya dimajuin jamnya. Kamu jangan telat datang."Kepalaku mengangguk pelan lalu berkata ..."Iya, Abah."Usai meminta izin keluar barang sejenak, Papa menarik tanganku menuju pintu masuk asrama."Han, ganti baju dulu." Perintah Papa.Lalu aku sedikit menaikkan alis mendengar perintah Papa lalu menatap gamis coklat yang kupakai."Kenapa mesti ganti, Pa? Gamis yang kupakai nggak apa-apa kok.""Ganti sama yang lebih bagus, Han.""Emangnya kita mau kemana sih, Pa? Kok aku disuruh ganti gamis segala?""Kamu ganti dulu. Nanti Papa jelasin kita mau kemana."Bukankah mendebat orang tua itu hal yang dilarang Tuhan? Jadi, tanpa b
Read more