"Jawabannya sudah jelas," jawab Mas Hamdan sambil menatap wanita itu dengan tatapan yang entah, seperti apa maknanya. Tersirat sebuah kekecewaan, sedih, dan marah dari sorot mata Mas Hamdan."Aku tahu kita tak berjodoh, tapi aku sangat menyesalkan sekali hal itu terjadi," jawab wanita yang rambutnya diwarnai dengan warna ash blonde yang cantik. Bibirnya sensual dan hidungnya yang bangir serta tambahan kulit kuning langsat menyempurnakan dirinya sebagai ciptaan tuhan. Jujur hatiku iri sekali dengan kecantikan mantan kekasih mas Hamdan ini, tapi bukan iri ingin menghancurkan, hanya sebatas sedikit minder dengan diriku dan ingin secantik dia."Tidak perlu disesali, kita menjalani takdir dan hidup masing masing," jawab Mas Hamdan berpaling. Mungkin dia ingin bangun dari meja makan, tapi, tak enak denganku dan ibu yang sedang makan.Aku tahu dia pernah punya posisi tersendiri di hati suamiku, entah tempat itu masih ada atau sudah terisi oleh cintaku, aku tak tahu. Tapi, mestinya aku tak
Terakhir Diperbarui : 2024-10-29 Baca selengkapnya