“Eh?” Hana terkejut mendengar jawaban Axel. “Bapak mau mengantarkan saya pulang kampung, Pak? Kampung saya cukup jauh dari ibu kota dan apa hal itu enggak merepotkan Bapak?” Hana tiba-tiba tersadar, keadaannya sekarang bukanlah hal yang biasa. ‘Ah! Tentu saja ia harus mengawal tersangka penggelapan uang di kantornya!’ “Baik, Pak! Tentu! Ayo ke kampung halaman saya, Pak!” ajak Hana dengan semangat dan langsung berdiri dari tempatnya duduk sambil hendak menarik tangan Axel. “Eh malam ini langsung Pak? Jadwal kereta paling pagi ke kampung saya itu jam enam pagi,” jelas Hana. “Pakai mobil saya saja. Berapa jauh memangnya?” “Sekitar delapan jam, Pak. Bapak yakin enggak capek?” tanya Hana khawatir. “Kamu bisa gantiin saya nyetir memang? Sudah biar saya saja yang nyetir, besok juga masih libur,” tandas Axel, kemudian langsung berdiri dan jalan menuju meja kasir. “Pak, saya saja yang bayar,” ucap Hana sembari menyusul Axel yang menuju ke meja kasir. “Han, kalau kamu punya kelebihan uan
Read more