"Sakti ...," panggil suara wanita itu. "Itu dia datang," ujar Sakti, beranjak dari tempat duduknya menyambut wanita itu. "Kenapa datang sama dia?" tanya Sakti, sementara gadis yang dia bicarakan hanya tersenyum padanya. "Sekalian, setelah ini Mama mau ke butik," ujar Hanna. "Mana?" tanya Hanna "Oh iya." Sakti menoleh ke belakang, Gendis sudah berdiri di sana. "Sini ... kenalin, ini—" "Ya ampun, ternyata ini ... cantik, pantas aja sampe babak belur," ujar Hanna mengulurkan tangan pada Gendis. "Saya Hanna, mama nya Sakti. Ini Tari, adiknya Sakti," kata Hanna. "Tari," ucap Tari. "Cantik, Mas ... pantesan rela babak belur," ujar Tari sambil tersenyum. "Babak belur?" Gendis heran. "Oh, berarti luka di pelipis kamu itu—" "Katanya jagoan," goda Hanna menarik kursi duduk di hadapan Gendis. "Gendis ini yang tinggal di rumah susun itu, kan? gara-gara Gendis sekarang Sakti sering pulang ke rumah. Waktu pertama kali Mama di ceritain, Mama nggak percaya masa seorang Sakti bisa dapet gadis m
Last Updated : 2022-05-16 Read more